Komplotan perampok nasabah bank di Karawang ditembak, dua pelaku kabur
Merdeka.com - Komplotan penjahat yang biasanya menyasar nasabah bank usai mengambil uang dengan jumlah besar dibekuk polisi. Modus mereka, ikut mengantre dalam barisan nasabah.
"Para perampok ini menyasar nasabah bank yang mengambil uang dengan jumlah besar, lalu diincar saat akan memasuki korban akan masuk kendaraan," kata Kapolres Karawang, AKBP Slamet Waloya, Rabu (2/10).
Komplotan ini berjumlah lima orang.Alamayah alias Amin (45) bertugas sebagai pengamat nasabah bank yang mengambil uang dalam jumlah besar.
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Apa yang dicuri dari bank? Suatu hari, tiba-tiba nasabah korporat datang ke salah satu bank di Amerika Serikat (AS). Ia melaporkan kehilangan uang. Tak tanggung-tanggung jumlahnya sampai USD 400.000.
-
Siapa yang melakukan pungli? Berdasarkan keterangan di video, disebutkan bahwa pungli di Babelan jadi pungli terkuat di muka bumi.
-
Bagaimana cara para pelaku pungli? Untuk satu jari, sopir harus memberikan uang sebesar seribu. Lalu dua jari, sopir harus menyerahkan uang sebesar Rp2 ribu dan seterusnya.'Minta seribu tinggal bikin satu jari. Dua ribu, dua jari. Lima ribu, tinggal bikin lima jari,' katanya lagi.
-
Siapa yang menarik uang logam? Selain itu, dalam rangka mempertimbangkan masa edar yang cukup lama dan perkembangan teknologi bahan atau material uang logam, Bank Indonesia mencabut dan menarik uang rupiah logam pecahan Rp 500 Tahun Emisi (TE) 1991.
"Modus komplotan ini seperti ini yang sering digunakan. Dia tunggu siapa yang paling lama dan diintip yang ngambil uang banyak, itu yang ditandai," jelasnya.
Setelah mendapatkan mangsa, Amin kemudian menghubungi rekannya yang bertugas sebagai eksekutor, Sandi Saputra dan Eko yang merupakan residivis. Nantinya, dua orang eksekutor akan membuntuti mangsa tersebut menggunakan motor hingga berhenti di suatu tempat.
"Modusnya kalau tidak gembos ban yang berhenti di lampu merah atau berhenti di parkiran untuk istirahat. Seperti kasus yang di Alun-alun Karawang setelah korban Didin Mahrudin (53) itu berhenti untuk makan di depan Masjid Agung Karawang," kata Slamet Waloya.
Apabila kendaraan tidak juga berhenti, kedua orang eksekutor ini akan menyebarkan paku payung di jalanan sehingga kendaraan terpaksa berhenti.
"Itu (paku payung) dipakai kalau orangnya gak mau berhenti," terang Slamet Waloya.
Selanjutnya, ketika kendaraan telah berhenti, komplotan bos besar bernama Dodi Hariansah warga Pebayuran Bekasi, merampas uang korban. Dodi ternyata juga sering melakukan pemecahan kaca mobil menggunakan obeng.
"Jumlahnya tidak pernah sedikit. Kalau jutaan saja gak mau mereka. Paling tidak puluhan sampai ratusan juta," terangnya.
Dari lima orang pelaku perampokan spesialis nasabah bank ini, yang berhasil diringkus 3 orang. Satu orang di antaranya ditembak petugas karena melawan. Sedangkan dua orang masih buron bernama Dodi dan Fery masih dalam pengejaran petugas , setelah berhasil merampok uang nasabah bank BJB sebesar 100 juta.
Menurut salah satu tersangka, Amin, uang hasil rampokan telah dibagi-bagi satu orang kebagian sekitar Rp 17-20 juta sesuai tugas masing-masih sedangkan pembagian paling besar oleh bos rampok bernama Dodi dan Fery.
"Hasil rampokan telah dibagikan, paling besar bagiannya bos Dodi yang masih buron," tutupnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komplotan ini memiliki berbagi peran. Si wanita mengawasi korban di dalam bank dan lainnya mengeksekusi setelah diberi kode oleh tersangka wanita.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah memeriksa sejumlah saksi, mulai dari pegawai hingga saksi yang ada di lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaAwalnya pelaku yang menggunakan pakaian serba hitam, berhelm, beransel, dan bermasker itu masuk ke dalam minimarket
Baca SelengkapnyaKorban pertama mengalami kerugian sebesar Rp277 juta, dan korban kedua sebesar Rp3 juta.
Baca SelengkapnyaMelawan saat Ditangkap, Komplotan Residivis Kasus Pencurian di Pekanbaru Ditembak Polisi
Baca SelengkapnyaDalam aksinya terakhir, korban mengalami kerugian hingga ratusan juta.
Baca Selengkapnyasasaran tersangka hanya mesin ATM yang berada di sekitar Jakarta Utara dan Kota Bekasi
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu kemudian terekam kamera seluler dan viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaDari empat pelaku, hanya satu yang berhasil ditangkap sementara tiga lainnya kabur.
Baca SelengkapnyaEmpat dari enam kawanan pencuri spesialis minimarket di wilayah Jabodetabek diringkus polisi. Dua lainnya masih diburu polisi..
Baca SelengkapnyaPenangkapan DM berdasarkan pengakuan dua temannya yang lebih dulu ditangkap.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku, yakni ES dan MS, telah ditangkap jajaran Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Baca Selengkapnya