Komplotan Ramlan enam kali merampok di Sukabumi
Merdeka.com - Ramlan Butar-Butar, kapten perampokan disertai pembunuhan sadis di Pulomas, tewas setelah didor polisi. Ramlan merupakan residivis dan sudah bolak balik keluar masuk penjara sejak 2001. Dia memiliki rekam jejak perampokan di sejumlah daerah. Salah satunya di Sukabumi, Jawa Barat.
"Dari catatan kami, perampokan yang dilakukan komplotan Ramlan terjadi pada 2007 lalu. Komplotan ini memang dikenal sadis dan sudah enam kali melakukan perampokan di enam TKP berbeda," kata Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Rustam Mansur di Sukabumi, seperti dilansir Antara, Sabtu (31/12).
Dari catatan Satuan Reskrim Polres Sukabumi Kota, enam perampokan tersebut dilakukannya pada 26 Maret di salah satu rumah di Pelabuan II nomor 116. Kemudian pada 30 Mei di gudang PT Subur Jaya Makmur Lestari, Jalan Pabuaran nomor 51.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Mengapa perampok mengincar rumah korban? RS yang kesehariannya bekerja sebagai karyawan koperasi simpan pinjam di Kecamatan Kalipare ditengarai sering menyimpan uang tunai dalam jumlah besar di rumahnya.
-
Bagaimana pelaku melakukan penikaman? Korban sempat melihat pelaku mengambil senjata tajam jenis badik dari kamar kekasihnya. Kemudian terjadi perkelahian antara pelaku dan korban, namun pelaku berhasil mengambil senjata tajam miliknya dari saku jaketnya dan langsung menikam korban secara berulang kali yang mengakibatkan korban meninggal dunia,' kata mantan Kapolresta Palembang ini.
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Kenapa mereka merampok? 'Motifnya ekonomi, karena ini jam tangan yang mewah. Berdasarkan laporan dan hasil pemeriksaan yang, maka dugaan kerugian yang dialami korban adalah Rp12,85 miliar, senilai dengan 18 jam tangan mewah yang diambil oleh tersangka,' ungkapnya.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
Selanjutnya pada 10 Agustus 2007 beraksi di Jalan Jendral Sudirman nomor 41, 20 September di Jalan Pelabuan II nomor 287 Kelurahan Cikondang, Kecamatan Citamiang, 3 Oktober di Komplek Duta Parigi, Jalan Parigi RT 05/08 nomor 61 Kecamatan Warudoyong dan pada 23 Nopember di Cisadea nomor 2 RT 01/08 Kelurahan Kebonjati, Kecamatan Cikole.
"Seluruh aksinya tersebut dilakukan di Kota Sukabumi dan dilakukan pada 2007. Akibat perampokan itu seluruh korbannya merugi hingga ratusan juta rupiah," tambahnya.
Rustam mengatakan tidak lama dari aksinya terakhir, jajaran Satuan Reskrim Polres Sukabumi Kota berhasil menangkap komplotan ini dan menyita tiga senjata api yakni jenis FN kaliber 9 mm, S&W kaliber 38 mm dan jenis Baretta kaliber 9 mm.
Dia menceritakan, Ramlan menjadi otak perampokan dengan gerombolannya yakni Erwin Situmorang, Lindung Tampubolon, F Leonard Marpaung, Saidi Ambri Napitupulu, Wartho Luki Purba, Luhut Toga Torup dan Henok Silaen.
Saat menjalankan aksi kejahatan, komplotan ini selalu mempersenjatai diri dengan senjata api dan tajam, persis seperti saat menjalankan aksinya di rumah mewah milik Dodi Triono, warga Pulomas, Jakarta Timur.
Komplotan ini juga dikenal sadis karena tidak segan melukai korban jika melawan. Ini untuk mempermudah mereka melakukan aksinya. Setiap korbannya hampir selalu dimasukan ke dalam WC atau kamar mandi dengan tangan terikat. Barang berharga yang biasa menjadi incaran komplotan ini yakni perhiasan emas, telepon seluler, barang elektronik serta barang berharga lainnya milik korban. Setiap aksinya, Ramlan cs, sebelumnya melakukan pemetaan wilayah.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pelaku ditembak di bagian kaki karena melawan.
Baca SelengkapnyaPelaku lantas menyekap korban dan enam anak majikannya yang masih kecil.
Baca SelengkapnyaKomplotan pencuri sepeda motor antardaerah terbongkar di Palembang. Anggotanya merupakan residivis kasus curanmor, pembunuhan, hingga peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaSaat beraksi, pelaku membawa pisau untuk mengancam korban kemudian menutup mata korbannya dengan lakban.
Baca SelengkapnyaKomplotan ini memiliki berbagi peran. Si wanita mengawasi korban di dalam bank dan lainnya mengeksekusi setelah diberi kode oleh tersangka wanita.
Baca SelengkapnyaEnam perampok bermodus pengobatan alternatif ditangkap Polres Tasikmalaya. Seorang di antaranya perempuan.
Baca SelengkapnyaAsep mengaku sempat dipukul dan dikeroyok pelaku yang saat itu juga meminta uangnya.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian satpam sedang melakukan penjagaan sambil memperbaiki toilet.
Baca SelengkapnyaKomplotan ini tak segan-segan melukai korbannya demi mendapatkan harta benda yang mereka inginkan.
Baca SelengkapnyaMereka menggunakan piring melamin untuk menggali lubang sebagai jalan kabur.
Baca SelengkapnyaKorban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaDitreskrimum Polda Jateng membongkar komplotan perampok bersenpi asal Jawa Timur. Mereka diringkus setelah merampok tiga toko emas.
Baca Selengkapnya