Kondisi Membaik, Balita Positif Sabu di Samarinda Dipindah ke Rumah Aman
Merdeka.com - Kondisi balita laki-laki 3 tahun positif narkoba jenis sabu di Samarinda, Kalimantan Timur, semakin membaik. Dia bersama ibunya kini berada di rumah aman, dengan tetap dalam pendampingan Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC-PPA) Kalimantan Timur.
Balita itu meninggalkan Balai Rehabilitasi BNN RI Tanah Merah di Samarinda pada hari Rabu (21/6) sore, setelah menjalani perawatan dan pemulihan selama 10 hari. Meski demikian, balita itu tetap dalam pengawasan BNN.
Kasus itu terus bergulir di kepolisian. Penyidik telah menetapkan wanita berinisial TR (50) sebagai tersangka pemberi air mineral mengandung sabu kepada balita itu. Hari ini, didampingi kuasa hukum Dyah Lestari, ibu korban kembali dimintai keterangan tambahan penyidik Unit PPA Satuan Reskrim Polresta Samarinda.
-
Di mana anak laki-laki itu tinggal? Seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun dari Jiaozuo, Provinsi Henan, China, telah mengeluhkan bau tidak sedap selama dua tahun terakhir.
-
Apa yang terjadi pada bocah di Tasikmalaya? Ada-ada saja kejadian yang menimpa bocah 3 tahun asal Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Dia tak berhenti menangis usai kepalanya tersangkut di kaleng wafer.
-
Bagaimana kondisi bayi tersebut? Dengan suhu badan yang rendah mencapai 35,7 derajat Celsius saat tiba di rumah sakit, si kecil yang mengalami hipotermia dihangatkan dan diberikan pertolongan pertama secara intensif.
-
Bagaimana mengatasi anak keracunan? Cara mengatasi keracunan pada anak yang pertama adalah minum lebih banyak cairan. Hal tersebut disebabkan karena banyaknya cairan yang keluar melalui feses. Anda bisa memberikan anak minum sedikit tapi sering setiap 15 menit. Hal ini akan membantu anak agar tidak mengalami dehidrasi yang parah.
-
Apa yang dilakukan anak baik? Anak baik anak teladanJadi kebanggaan keluarga
-
Bagaimana cara pengobatan Anak Balam? Melansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, para penari akan menari sembari mengucapkan mantra secara berirama. Jumlah penari ini mengacu pada jumlah burung balam (perkutut) yang biasanya selalu lahir (ditetaskan) dua ekor (sepasang). Dalam kondisi tertentu, salah satu penari atau 3 orang penari akan pingsan dan 1 penari akan kerasukan, penari inilah yang menjadi dukun yang akan mengobati pasien.
Tim pegiat TRC-PPA yang memberikan pendampingan sejak awal kasus itu memutuskan untuk menempatkan ibu dan balitanya di rumah aman di Samarinda.
"Selain untuk memudahkan pengawasan, juga untuk memudahkan penyidikan kepolisian. Karena kasus ini masih dalam proses di kepolisian, dan ibu korban baru selesai memberikan keterangan tambahan ke penyidik," kata Ketua TRC-PPA Kalimantan Timur Rina Zainun ditemui merdeka.com di Polresta Samarinda, Kamis (22/6).
Sudirman dari Biro Hukum TRC-PPA Kalimantan Timur menambahkan, pendampingan ibu dan balita itu diberikan, karena kasusnya tidak biasa.
"Jadi kami sepakati bersama tim, mencoba yang terbaik untuk ibu dan korban dan demi keselamatan. Untuk itu kami tempatkan ibu dan korban di rumah aman, karena keselamatan itu jauh lebih penting," kata Sudirman.
"Kami pastikan akan tetap fokus karena ini persoalan perlindungan anak, terlepas munculnya beragam persepsi masyarakat. Itu hak setiap orang," tegas Sudirman.
Sebelumnya diberitakan, balita laki-laki 3 tahun yang tinggal di Tanah Merah, Samarinda, diduga dicekoki narkoba jenis sabu-sabu dalam air mineral saat bermain di rumah tetangganya, Selasa (6/6) sore. Malam harinya balita itu tidak kunjung bisa tidur dan makan, serta menjadi hiperaktif.
Hasil pendampingan TRC-PPA pada Rabu (7/6) malam di RS Atma Husada Mahakam Samarinda, tes urine balita itu positif methamfetamine yang terkandung dalam sabu. Gerak cepat Polresta Samarinda menangkap wanita berinisial TR (50) sebagai tersangka karena memberikan air mineral dalam botol yang digunakan sebagai bong sabu, setelah nyabu pada Senin (5/6) malam. (mdk/yan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menduga tindakan S menganiaya anaknya akibat pengaruh narkoba.
Baca SelengkapnyaYakni terjadi di Pos Polisi di persimpangan lampu merah mal The Park Pejaten, Jakarta Selatan
Baca SelengkapnyaBalita ini terjebak selama 3 hari. Proses evakuasi ini dilakukan pada Minggu (11/2) lalu.
Baca SelengkapnyaSaipul Jamil kini sudah bebas usai menginap 3 hari di kantor polisi.
Baca SelengkapnyaMomen polisi sampai tak bisa tahan tangis saat evakuasi balita yang disiksa ayah kandungnya sendiri di Pinrang, Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaMotif ketiga pelaku memperdagangkan bayi-bayi malang itu hingga kini masih diselidiki.
Baca SelengkapnyaSaat ini, kasus tersebut ditangani Polres Metro Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaKasus itu semula diketahui kepolisian yang mendapat informasi dugaan penculikan anak.
Baca SelengkapnyaRE (4), mengalami luka di sekujur tubuh dan mengalami pendarahan karena dianiaya ibu sambungnya RY (37). Saat ini kondisi korban sudah membaik.
Baca SelengkapnyaHal itu berdasarkan hasil assessment yang dilakukan Tim Asesmen Terpadu (TAT) BNNP Jakarta.
Baca Selengkapnya