Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Korban Meninggal Akibat Wabah Difteri di Garut Bertambah

Korban Meninggal Akibat Wabah Difteri di Garut Bertambah Murid SD Jalani Vaksin Tetanus. ©2021 Liputan6.com/Johan Tallo

Merdeka.com - Jumlah warga yang meninggal dunia di Garut akibat virus difteri kembali bertambah. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Maskut Farid membenarkan adanya penambahan tersebut.

Maskut mengatakan, penambahan warga yang meninggal akibat difteri berjumlah satu orang. Kini totalnya 8 orang.

"Iya betul (bertambah 1) iya. Itu positif difteri. Ini yang terlibat kontak dengan pasien yang meninggal," katanya, Senin (27/2).

Ia menyebut, warga yang meninggal akibat difteri berasal dari desa yang saat ini diserang wabah. Sebelum meninggal, diketahui warga tersebut mengalami gejala serupa yang menjadi ciri-ciri terserang wabah difteri.

"Gejalanya sama, 7 hari kemudian terkena jantung. Karena memang kan difteri ini bakteri yang mengeluarkan racun yang bisa ke jantung," sebutnya.

Maskut mengungkapkan, dengan penambahan warga yang meninggal itu, hingga saat ini jumlah yang meninggal akibat difteri di Garut, Jawa Barat menjadi 8 orang. Dengan penambahan tersebut pihaknya kian menggiatkan pemantauan di lokasi wabah untuk melakukan pengobatan.

"Kalau ada yang tertular langsung kita obati," pungkasnya.

Sebelumnya, difteri menjangkiti warga di Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, terdapat 73 orang warga yang diduga difteri hingga Minggu (19/2), dengan mayoritas penderita adalah anak-anak.

Leli mengatakan bahwa kasus difteri muncul dalam empat pekan terakhir. Dari total 73 kasus tersebut, terdapat 4 kasus observasi difteri, 4 suspek difteri, 2 kasus konfirmasi positif difteri, 55 kontak erat, dan 7 orang meninggal dunia tanpa catatan medis yang lengkap.

"Dari tujuh orang tersebut, enam orang berusia anak-anak dan satu orang dewasa. Namun, kami belum dapat memastikan apakah penyebab kematian tersebut adalah difteri, karena belum sempat diperiksa melalui pemeriksaan laboratorium," kata Leli, Senin (20/2).

Pemerintah Kabupaten Garut menetapkan status sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri setelah puluhan warganya terinfeksi bakteri Corynebacterium diphtheriae. Penetapan status tersebut dilakukan sampai Oktober 2023.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Difteri Kembali Ditemukan di Garut, Seorang Warga Meninggal
Kasus Difteri Kembali Ditemukan di Garut, Seorang Warga Meninggal

Penyakit difteri kembali ditemukan di Garut, Jawa Barat. Seorang warga Kecamatan Samarang dilaporkan meninggal dunia setelah mengalami gejala difteri.

Baca Selengkapnya
4 Fakta Pamekasan Waspada Penyakit Difteri, Paling Banyak Menyerang Anak-anak, Sudah Ada Korban Meninggal
4 Fakta Pamekasan Waspada Penyakit Difteri, Paling Banyak Menyerang Anak-anak, Sudah Ada Korban Meninggal

Difteri pertama kali terdeteksi di Pamekasan pada tahun 2018 silam.

Baca Selengkapnya
Tiga Anak Pasien DBD di Situbondo Meninggal Dunia
Tiga Anak Pasien DBD di Situbondo Meninggal Dunia

Sejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.

Baca Selengkapnya
Pasien DBD di Depok Melonjak 2 Kali Lipat, Mayoritas Anak-Anak
Pasien DBD di Depok Melonjak 2 Kali Lipat, Mayoritas Anak-Anak

Penderita DBD di Depok melonjak drastis di Februari hingga 119 kasus

Baca Selengkapnya
Kabut Asap Dampak Karhutla Menggila di Palembang, Penderita ISPA Naik Drastis
Kabut Asap Dampak Karhutla Menggila di Palembang, Penderita ISPA Naik Drastis

Anak-anak dan lanjut usia merupakan kelompok terbanyak sebagai penderita ISPA akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya
Kasus Chikungunya di Garut Meningkat Hampir 100 Persen
Kasus Chikungunya di Garut Meningkat Hampir 100 Persen

Chikungunya adalah infeksi virus yang ditandai dengan demam dan nyeri sendi secara mendadak.

Baca Selengkapnya
Bertambah 81, Kematian Akibat DBD di RI Capai 621 Kasus
Bertambah 81, Kematian Akibat DBD di RI Capai 621 Kasus

Kemenkes mengajak masyarakat mencegah DBD dengan membersihkan lingkungan.

Baca Selengkapnya
Fakta di Balik Ganasnya Penularan DBD di Jepara, Kemenkes Sampai Terjunkan Tim Khusus Amati Jenis Virus
Fakta di Balik Ganasnya Penularan DBD di Jepara, Kemenkes Sampai Terjunkan Tim Khusus Amati Jenis Virus

Virus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak

Baca Selengkapnya
Satu Sapi di Wonogiri Positif Antraks, Begini Awal Mula Temuannya
Satu Sapi di Wonogiri Positif Antraks, Begini Awal Mula Temuannya

Hasil tracking Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng tidak ditemukan kasus penularan dari hewan ke manusia yang terjadi di Wonogiri.

Baca Selengkapnya
FOTO: Berantas Nyamuk DBD, Museum Tekstil Jakarta Difogging Demi Keamanan Pengunjung
FOTO: Berantas Nyamuk DBD, Museum Tekstil Jakarta Difogging Demi Keamanan Pengunjung

Kegiatan fogging ini dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung museum di tengah tingginya kasus DBD.

Baca Selengkapnya
5 Fakta Ponorogo Darurat Demam Berdarah usai Dua Anak Meninggal, Waspadai Ini
5 Fakta Ponorogo Darurat Demam Berdarah usai Dua Anak Meninggal, Waspadai Ini

Jumlah kasus DBD di Kota Reog ini diduga lebih banyak dari data resmi Dinkes

Baca Selengkapnya
Data Kasus Antraks di Gunungkidul: 12 Hewan Ternak Mati dalam 3 Bulan
Data Kasus Antraks di Gunungkidul: 12 Hewan Ternak Mati dalam 3 Bulan

Korban antraks ikut menyembelih dan memakan sapi yang sudah mati.

Baca Selengkapnya