KPK tidak takut periksa Megawati, wapres bahkan presiden!
Merdeka.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menyatakan tidak akan tebang pilih untuk memeriksa para saksi, terkait kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Salah satunya Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga akan diperiksa oleh KPK.
"Insya Allah. Jadi begini posisi KPK menyamakan semua orang, kamu, saya, sama semua kedudukan kita tidak peduli mau Megawati, mau presiden dan mau wakil presiden enggak ada urusan bagi KPK, diminta periksa harus ikut. Kalau tidak ikut aturan, kita ambil langkah yang tegas untuk hargai hukum," kata Samad usai acara 'ACFFest 2014 Anti Corruption Film Festival' di Gelanggang Remaja Bulungan, Jakarta Selatan, Rabu (28/8).
Samad mengatakan, pihaknya kini masih terus menganalisis kasus tersebut. Dia pun meminta kepada masyarakat untuk mempercayai KPK dalam menangani kasus BLBI.
-
Siapa saja yang wajib patuhi hukum? Menurut Aristoteles hukum tidak hanya memiliki arti kumpulan aturan yang bisa mengikat dan berlaku kepada masyarakat saja. Namun juga berlaku kepada hakim itu sendiri. Dengan kata lain, hukum tak diperuntukkan dan ditaati oleh masyarakat saja, namun juga wajib dipatuhi oleh para pejabat negara.
-
Kenapa hukum dibuat? Hukum memiliki tujuan untuk mewujudkan keadilan, ketentraman sekaligus keamanan.
-
Apa itu kalimat imperatif? Kalimat imperatif adalah jenis kalimat yang digunakan untuk memberikan perintah, instruksi, atau permintaan kepada seseorang atau sekelompok orang.
-
Apa saja bentuk sanksi hukum? Saknsi yang dilakukan dari norma hukum bersifat tegas serta nyata, bisa berupa denda dengan nominal tertentu hingga penjara dalam waktu tertentu pula.
-
Bagaimana ciri khas kalimat imperatif? Kalimat imperatif ditandai dengan tanda seru (!) di akhir kalimatnya. Tanda ini menunjukkan intensitas perintah yang diberikan.
-
Bagaimana cara bijak dalam menghadapi larangan ini? Sebagai langkah bijak, Anda bisa menunggu pelaksanaan kurban selesai baru memotong rambut dan kuku.
"Karena satgasnya (satuan tugas) menganalisa terus. Saya harus menerima satgas. Saya ingatkan tidak usah meragukan tentang KPK memanggil pejabat. Kita tidak ada keraguan sedikit pun. Enggak usah ragulah orang yang dipanggil harus ikut aturan hukum," imbuhnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPK menjelaskan penyidik hanya bekerja sesuai sebagaimana tugasnya dalam memberantas korupsi
Baca SelengkapnyaMegawati pun mengkritik soal aturan yang diubah semaunya sendiri.
Baca SelengkapnyaMegawati mengaku meski mampu melawan dan memiliki anak buah yang kuat, namun dia memutuskan tidak melawan.
Baca SelengkapnyaMegawati meminta Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto tidak takut apabila nanti ditangkap oleh KPK.
Baca SelengkapnyaMantan Menko Polhukam Mahfud Md memberi pandangan mengenai kerja KPK. Dia merespons curhatan Mega soal kerja KPK
Baca SelengkapnyaMegawati menantang Penyidik KPK Rossa Purbo Bekti untuk datang menghadap dirinya.
Baca SelengkapnyaMegawati juga bertanya siapa yang memanggil Hasto untuk hadir ke KPK
Baca SelengkapnyaKetuk PDIP, Megawati Soekarnoputri meminta Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto tidak takut apabila nanti ditangkap oleh KPK.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengingatkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto agar tidak takut jika ditangkap oleh aparat.
Baca SelengkapnyaMegawati menginginkan bertemu Kapolri karena mendapat laporan penyalahgunaan penegakan hukum selama Pemilu.
Baca SelengkapnyaSelain meminta Sigit tak lagi ‘bermain’ di Pilkada 2024, Megawati ingin berpesan kepada pucuk tertinggi Korps Bhayangkara itu untuk insaf.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengklaim Hasto menyebut pernyataan Megawati soal usulan pembubaran KPK dipelintir.
Baca Selengkapnya