Kronologi Wanita Mengaku Diperkosa dan Dirampok Kenalan di Tol Jakarta-Tangerang
Merdeka.com - Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Tangerang Selatan (Tangsel) tengah menyelidiki dugaan kekerasan dan perkosaan terhadap seorang wanita yang diturunkan paksa di Tol Jakarta-Tangerang (Janger) Km 25 Curug, Kabupaten Tangerang.
"Kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan Unit PPA Satuan Reskrim Polres Tangsel," kata Kasie Humas Polres Tangsel Ipda Galih, Jumat (10/2).
Galih menerangkan, sebelumnya pada Kamis (9/2) lalu, Unit PPA Sat Reskrim Polres Tangsel menerima penyerahan wanita berinsial FP (25) oleh petugas PJR Tol Janger. Dia diduga merupakan korban penganiayaan dan perampokan.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Siapa yang menjadi tersangka perundungan? Hasilnya dua orang siswa ditetapkan sebagai tersangka. Kedua tersangka merupakan kakak kelas korban.
-
Bagaimana polisi menangani kasus perundungan ini? Polisi memastikan bahwa kasus ini diproses secara hukum meski kedua tersangka masih di bawah umur. Polisi akan menerapkan sistem peradilan anak terhadap kedua pelaku. Kedua pelaku terancam pidana penjara selama tiga tahun dan denda Rp72 juta.
-
Dimana kejadian pemobil wanita itu dibegal? Kejadian tersebut terjadi di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.
-
Siapa yang diduga ditangkap paksa? Ketua Kelompok Tani Kampung Susun Bayam (KSB) Furqan diduga ditangkap paksa Polres Jakarta Utara jelang buka puasa pada Selasa, 2 April 2024.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
"Kamis 9 Februari pukul 09.00 WIB kemarin dari petugas patroli PJR Tol Janger. wanita berusia 25 tahun itu meminta tolong kepada petugas bahwa orang tersebut diduga sebagai korban penganiayaan, selanjutnya petugas membawa yang bersangkutan ke RS Hermina Bitung guna dilakukan penanganan pertama oleh tim medis," jelas Galih.
Berdasarkan keterangan awal korban FP, sebelumnya dia berpamitan kepada orang tuanya untuk jalan-jalan ke Bogor pada Rabu (8/2). Ketika berada di Stasiun Sudirman, korban berkenalan dengan pria yang mengaku bernama Dika.
"Saat perkenalan itu, korban dijanjikan terduga pelaku pembelian laptop. Kemudian mereka pergi bersama ke Grogol. Saat di Grogol, ternyata toko dimaksud sudah tutup. Setelah itu pelaku mengajak korban ke Kota Tua. Di sana korban dan pelaku bertemu dengan teman-teman pelaku (pengamen). Salah satu mengaku bernama Alif dan kemudian saling mengobrol," terang dia.
Selanjutnya, korban saat sekira pukul 00.00 WIB mengaku ingin pulang tetapi tidak diizinkan pelaku. Dia kemudian mengajak korban untuk berjalan-jalan menggunakan angkutan umum sampai tiga kali ganti mobil angkot.
Di tengah perjalanan, korban dan pelaku kemudian berada di tempat pemberhentian Bus Prima Jasa. Mereka kemudian menaiki bus itu yang ternyata rute Bus menuju Merak.
"Kemudian saat berada di tol Jakarta-Merak di Km 25-27 pelaku meminta turun paksa kepada sopir bus. Setelah berhasil turun dari bus, kemudian pelaku mencari jalan keluar dari tol melewati semak-semak sepanjang pinggir jalan tol, sedangkan korban merengek-rengek atau menggerutu untuk meminta pulang," jelas Galih.
Karena kekesalan korban menggerutu kepada pelaku, berdasarkan pengakuan korban, pelaku kemudian marah dan mulai menganiaya korban dengan memukul dan mencekik korban.
"Akibat penganiayaan itu, korban mengalami luka lebam pada bagian pipi bawah, mata sebelah kiri, luka lecet pada kaki dan lutut kanan dan kiri," jelasnya.
Setelah selesai melakukan penganiayaan, korban kemudian ditinggal di semak-semak. Pelaku terlebih dahulu mengambil handphone dan dompet yang berisi uang Rp400.000.
"Setelah ditinggalkan, korban mencoba mencari pertolongan dengan cara kembali ke jalan tol dan sekitar pukul 05.00 WIB korban ditemukan oleh anggota PJR Korlantas Polri yang sedang berpatroli kemudian dibawa ke Pos PJR Bitung hingga akhirnya korban dibawa di RS Hermina Bitung," jelas dia.
Sebelumnya, saat ditemukan petugas PJR, wanita itu mengaku tidak hanya dianiaya dan dirampok. Dia juga mengaku sebagai korban pemerkosaan.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika korban menolak, pelaku YH mengancam akan mengikat dan membunuh.
Baca SelengkapnyaSeorang Wanita menjadi korban penjambretan saat menunggu angkutan umum JakLingko di Halte Pasar Bersih, Cengkareng Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaSaat berada di tengah perjalanan pelaku malah mengarahkan kendaraannya ke rumahnya yang berada di wilayah Kecamatan Panongan.
Baca SelengkapnyaKorban ditinggalkan di pinggir jalan setelah kendaraan dan barang berharga diambil oleh terduga pelaku.
Baca SelengkapnyaWanita berinisial JK tersebut diduga mengalami gangguan kejiwaan.
Baca SelengkapnyaPelaku sehari-hari berprofesi sebagai petugas keamanan telah diamankan kepolisian.
Baca SelengkapnyaAda seorang wanita yang sedang menyebrang jalan dari barat menuju timur. Sehingga, korban pun tertabrak.
Baca SelengkapnyaJK membawa kabur mobil layanan jalan tol milik PT KKDM dari Tol Jatiwaringin, Becakayu.
Baca SelengkapnyaSeorang nenek berusia 50 tahun menjadi korban begal payudara di terowongan Tol Desari, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Selasa (20/2).
Baca SelengkapnyaDiduga pelaku juga melakukan kekerasan fisik terhadap korban
Baca SelengkapnyaSejumlah kendaraan rusak akibat ditabrak mobil patroli jalan tol dibawa kabur wanita tersebut.
Baca SelengkapnyaPelaku sudah ditangkap di rumahnya dan kini masih dalami motifnya melakukan pelecehan pada korban.
Baca Selengkapnya