Keuangan sulit, Lapindo tak mampu bayar tunggakan korban lumpur
Merdeka.com - Direktur Utama PT Minarak Lapindo Jaya (MLJ) Andi Darusalam Tabusala, mengatakan perusahaan milik keluarga Bakrie itu belum mampu membayar sisa ganti rugi kepada korban lumpur lapindo di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, dalam waktu dekat ini.
Hal itu dikatakan Andi menanggapi permintaan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto yang mendesak Lapindo segera membayar ganti rugi kepada para korban.
"Kita jujur saja, kita belum mampu. Bahwa kalau ada solusi, kita ingin duduk bersama. Sebenarnya ada proposal yang ingin kita sampaikan, tapi tidak bisa saya sampaikan ke publik kecuali kepada pemerintah nanti," kata Andi Darusalam saat dihubungi merdeka.com, Jumat (5/12).
-
Kenapa Jokowi menyindir Gubernur Lampung? Jokowi sempat menyindir Gubernur Lampung. Kepada awak media, ia mengatakan jalanan yang baru saja ia lewati mulus dan halus. "Jalannya mulus, halus. Bahkan Pak Zul (Mendag Zulkifli Hasan) sampai tertidur. Semua yang di mobil tertidur saking mulusnya," sindir Jokowi.
-
Kenapa Jokowi gerah dengan jalan rusak di Lampung? Kerusakan Jalan di Lampung cukup parah hingga viral di media sosial.
-
Kenapa hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Kenapa Jokowi sedih saat sidang parlemen? Presiden Jokowi memperlihatkan ekspresi kesedihan saat berbicara resesi dan krisis di Sidang Parlemen tahun 2021
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
Andi menegaskan MLJ tidak pernah memiliki niatan untuk tidak membayar sisa ganti rugi korban lumpur tersebut. Selama 8 tahun terakhir, kata dia, Lapindo sudah membayar sekitar 10.000 berkas dari total 13.237 berkas korban.
Sekarang ini, dia melanjutkan, tersisa 3.237 berkas dengan nilai sekitar Rp 781 miliar. Sementara kewajiban MLJ sesuai dengan Perpres Nomor 14 Tahun 2007 yakni membayar ganti rugi sebesar Rp 3,5 triliun. "Sementara sejak pertama semburan lumpur itu, kita sudah menanggulangi dengan mengucurkan dana sampai Rp 8 triliun," ujarnya.
"Hanya saja, kondisi perusahaan kami sekarang ini belum menggembirakan. Sementara pembayaran selama ini diambil dari keuntungan 4 perusahaan bersaudara, Aburizal, Nirwan, Ody dan Indra Bakrie. Saya yakin kesulitan keuangan yang dialami MLJ ini tentu akan menarik menteri Jokowi untuk mencari solusi."
Andi berharap menteri Jokowi ada yang memanggil MLJ untuk mencari solusi dan ingin mengetahui langkah-langkah apa yang diminta oleh Presiden Jokowi.
"Kami ingin curhat kesulitan kami. Apa yang harus dilakukan. Berharap pemerintah ada solusi dari pemerintah kepada MLJ agar menyelesaikan masalah warga itu," terang Andi.
MLJ, dia menegaskan, tidak ada niatan tak membayar. Hanya pembayaran itu kan diambil dari laba perusahaan. "Tapi bagaimanapun, kan tidak boleh mengganggu keuangan perusahaan sendiri," tuturnya.
Bagaimana kalau disuruh bayar dalam waktu dekat? Andi Darusalam menjawab, "tidak bisa, kita jujur saja, kita belum mampu."
Berikutnya soal permintaan Sekretaris Kabinet agar segera menuntaskan kewajiban membayar korban lumpur, Andi justru berterimakasih. "Yang penting kami berterima kasih kepada menteri, sekretaris kabinet, ada perhatian, ada kepedulian dari Presiden Jokowi kepada korban lumpur dan kepada kami PT Minarak Lapindo," ujarnya menambahkan.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Serikat Pekerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) farmasi PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF) mengadukan nasibnya kepada Komisi VI DPR RI
Baca SelengkapnyaDiharapkan masalah ini bisa selesai di Desember 2023.
Baca SelengkapnyaBerada di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, berdiri megah pabrik tekstil dengan belasan ribu karyawan yang menggantungkan hidup dari lini bisnis ini.
Baca SelengkapnyaProses pembayaran gaji yang tak utuh ini telah dikomunikasikan langsung kepada perwakilan karyawan PTDI.
Baca SelengkapnyaSambil menahan air mata, seorang pegawai Indofarma mengungkapkan sepotong kue yang menjadi suguhan menjadi barang mewah bagi mereka.
Baca SelengkapnyaPT Dirgantara Indonesia (PTDI) menunggak pembayaran gaji karyawan.
Baca SelengkapnyaMeidawati mencatat sudah ada 3 pegawai Indofarma mengalami kecelakaan saat bekerja. Alhasil biaya perawatan mereka tidak bisa dijamin oleh perusahaan.
Baca SelengkapnyaPT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) dinyatakan pailit berdasarkan putusan sidang di Pengadilan Negeri Niaga Semarang.
Baca SelengkapnyaAirlangga menegaskan, saat ini pemerintah sedang mempersiapkan upaya untuk mengurus permasalahan di industri padat karya, termasuk Sritex.
Baca SelengkapnyaTotal hak karyawan yang belum dibayarkan mencapai Rp95 miliar
Baca SelengkapnyaArya menjelaskan, tagihan yang tidak pernah diterima oleh Indofarma ini menyebabkan Indofarma kesulitan untuk membayar gaji karyawan sejak Maret 2024.
Baca SelengkapnyaTiko bilang, produksi Indofarma akan mengikuti permintaan dari Holding BUMN Farmasi, PT Bio Farma (Persero).
Baca Selengkapnya