Kunjungi Rumah Kelahiran Bung Karno, Ganjar Dibasuh Air dari Sumur Tua
Merdeka.com - Agenda safari politik calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo salah satunya adalah mengunjungi rumah kelahiran Bung Karno di kawasan Pandean Gang 4, Peneleh, Surabaya, Sabtu (6/5/) sore. Uniknya, di rumah ini Ganjar disambut oleh basuhan air dari sebuah sumur berusia 600 tahun yang diwadahi kendil.
Diiringi sejumlah kader PDI Perjuangan dan warga, dari ujung gang Ganjar sudah disambut ratusan santri yang juga mengelu-elukan dan mengidolakan cucu menantu Kiai Hisyam Abdul Karim, pendiri Pesantren Roudlotus Sholihin Kalijaran, Purbalingga, tersebut.
Ganjar pun mengaku terharu saat menginjakkan kaki di rumah kelahiran Bung Karno. Rumah sederhana namun memiliki nilai historis perjuangan yang tinggi bagi bangsa ini.
-
Dimana Ganjar berkunjung di Karawang? Rumah Sejarah Rengasdengklok di Karawang, Jawa Barat kerap menjadi kunjungan para pejabat negara.
-
Di mana lokasi rumah baru Ganjar Pranowo? Rumah baru Ganjar Pranowo itu berada di Tegalsari, Kalurahan Wedomartani, Kapanewon Ngaglik, Sleman.
-
Kenapa Ganjar berkunjung ke Rumah Sejarah Rengasdengklok? Rumah Sejarah Rengasdengklok di Karawang, Jawa Barat kerap menjadi kunjungan para pejabat negara. Sebagai bentuk melihat bagian dari sejarah kemerdekaan Indonesia dari napak tilas Soekarno dan Mohammad Hatta.
-
Bagaimana Ganjar Pranowo menghabiskan waktunya di rumah? Berdasarkan penuturan warga, Ganjar sering tampak berolahraga lari dan bersepeda di sekitar desa.
-
Dimana Ganjar Pranowo tinggal saat masih kecil? Kendati demikian, pada suatu malam si pembeli rumah meminta keluarga Ganjar Pranowo untuk segera pindah. Hingga akhirnya, ia bersama keluarga terpaksa tinggal di sebuah rumah yang bersebelahan dengan pabrik gamping.
-
Kenapa Ganjar Pranowo mengunjungi rumah Tuginem dan Windarti? Ganjar hendak menuju rumah Tuginem dan Windarti, dua warga yang mendapatkan bantuan rehab rumah tidak layak huni (RTLH).
"Seperti kata Bung Karno, ayo kita warisi apinya, jangan abunya. Kita harus warisi api perjuangan Bung Karno untuk meneruskan kebaikan, untuk terus menghadirkan kerja kerakyatan yang konsisten dan tulus yang bisa membantu seluruh masyarakat Indonesia," ujar Ganjar.
Diketahui, Bung Karno lahir di Surabaya pada 6 Juni 1901, di sebuah rumah di Kampung Pandean Gang IV, di Kelurahan Peneleh. Bung Karno lahir dari pasangan Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai.
Sebelum memasuki rumah, Ganjar menerima kendil dari sejumlah tokoh masyarakat dan pegiat budaya. Kendil tersebut berisi air yang berasal dari Sumur Jobong. Sumur ini sudah ada sejak zaman Majapahit dan diperkirakan berusia 600 tahun.
"Penyerahan kendil sekaligus sebagai simbol peneguhan spirit kebangsaan Indonesia," kata Kuncarsono Prasetyo, pegiat budaya dari Komunitas Sejarah Begandring Soerabaia.
Sumur Jobong berada di Kampung Pandean. Lokasinya seratus meter dari rumah lahir Bung Karno. Airnya bersih dan segar. Kondisi sumur masih terawat sampai sekarang sebagai lokasi cagar budaya dan destinasi wisata di Kawasan Kampung Pandean.
Prosesi pengambilan air sumur sendiri sudah dilakukan Kamis (4/5) malam oleh warga masyarakat dan komunitas pegiat budaya.
Usai sedikit membasuh tangannya, Ganjar lalu memasuki rumah kelahiran Bung Karno. Ganjar juga terlihat menengok kamar tempat kelahiran Sang Proklamator. Ia pun menerima penjelasan sejarah rumah tersebut dari budayawan setempat.
"Surabaya dan Jawa Timur adalah wilayah yang lekat dengan perjalanan hidup Bung Karno. Beliau lahir di Surabaya, sekolah di masa kecil sampai remaja di Surabaya, berdinamika dengan banyak tokoh pergerakan semasa indekos di rumah HOS Tjokroaminoto juga di Surabaya, beliau wafat lalu dimakamkan di Blitar. Maka Jawa Timur punya tempat yang spesial," ujar Ganjar.
Kedatangan Ganjar di rumah kelahiran Bung Karno didampingi oleh Plh Ketua DPD PDIP Jatim Budi Sulistyono beserta jajaran, anggota DPR Puti Guntur Soekarno yang juga cucu Bung Karno, anggota DPR Indah Kurnia, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Wawali Surabaya Armuji, dan Ketua DPC PDIP Surabaya Adi Sutarwijono.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kampanye di Ende, Ganjar Pranowo Napak Tilas di Rumah Pengasingan Bung Karno
Baca SelengkapnyaEmrus mendorong, Ganjar untuk terus bersentuhan langsung dengan masyarakat, termasuk saat nanti sudah menjabat presiden.
Baca SelengkapnyaGanjar juga mengunjungi sejumlah tempat bersejarah di Pulau Mansinam, di antaranya berkunjung ke sumur tua
Baca SelengkapnyaUsai mengunjungi pasar Jamu, Ganjar akan menyambangi Sanggar Inklusi Tunas Bangsa di Nguter, Sukoharjo.
Baca SelengkapnyaKehadiran Ganjar disambut baik dan antusias masyarakat.
Baca SelengkapnyaMeski hujan, ratusan warga desa yang terdiri dari berbagai kalangan masih tampak antusias dan semringah menyambut Ganjar pada Jumat (29/12) malam.
Baca SelengkapnyaGanjar napak tilas di situs-situs bersejarah di Banda Neira, khususnya rumah pengasingan Bung Hatta dan Sutan Syahrir.
Baca SelengkapnyaSelama 10 tahun menjadi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar mengaku rutin tidur di rumah warga.
Baca SelengkapnyaMereka membicarakan situasi terkini dan politik Indonesia.
Baca SelengkapnyaWarga setempat, harus berjalan berkilo-kilo meter dengan membawa jeriken ke sumber air di malam hari.
Baca SelengkapnyaGanjar merasa beruntung karena melalui silaturahmi bisa pengalaman baru yang tidak terduga.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo kembali menginap di rumah warga atau RembuGan di rumah warga keturunan Tionghoa di Ambarawa, Semarang.
Baca Selengkapnya