Laporkan kejahatan di perbatasan RI-Timor Leste ke polisi lewat Blast

Merdeka.com - Warga di perbatasan kini semakin mudah melaporkan kejahatan ke polisi. Kepolisian Resor Belu, NTT membuat aplikasi berbasis teknologi dan informatika (IT) bernama Belu Anticipation System (Blast). Dengan aplikasi ini, warga tak perlu susah mendatangi kantor polisi untuk melaporkan tindak kriminal yang terjadi di perbatasan RI dengan Timor Leste dan Australia.

"Dengan aplikasi ini masyarakat tidak perlu repot-repot mendatangi kantor polisi, tetapi polisi lah yang mendatangi masyarakat. Anggapan orang bahwa datang ke kantor polisi mendapat label negatif sehingga polisi menciptakan aplikasi dan mendekatkan pelayanan," kata Kapolda NTT Irjen Pol Agung Sabar Santoso di Atambua, Selasa (29/8).

Agung berharap Kapolres yang lain bisa meniru terobosan yang dilakukan Kapolres Belu, dalam rangka pelayanan pada masyarakat. "Saya juga minta agar Polres Belu konsisten memelihara aplikasi yang ada sehingga tetap eksis dan berkembang," tegas jenderal bintang dua ini.

Sementara itu Gubernur NTT Frans Lebu Raya menambahkan, aplikasi Blast Polres Belu merupakan inovasi yang patut diadopsi dan dimodifikasi, untuk diterapkan di semua instansi, sehingga semua hal yang terjadi di wilayah NTT dapat terpantau dengan cepat.

"Ini harus disampaikan ke khalayak ramai sehingga masyarakat bisa menggunakan teknologi digital tersebut. Sosialisasi lebih harus dilakukan di tempat umum dan pusat keramaian, sehingga tidak hanya polisi yang tahu aplikasi," harapnya.

Peluncuran aplikasi ini dilakukan di gedung Betelalenok Atambua, Selasa (29/8) oleh Agung Sabar Santoso, didampingi Frans Lebu Raya, Bupati Belu Willy Lay, Danrem 161/Wirasakti Kupang Brigjen TNI Teguh Mudji Angkasa serta Kapolres Belu AKBP Yandri Irsan. (mdk/cob)