Lima WN China sindikat penipu online diringkus di Semarang
Merdeka.com - Kepolisian mengamankan lima warga negara China usai menggerebek rumah mewah di Jalan Kawi Raya Nomor 48 RT 07 RW XII, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Candisari, Kota Semarang, Jawa Tengah. Kelima warga negara China itu diduga merupakan anggota sindikat jaringan penipuan internasional secara online dengan menggunakan puluhan jaringan telepon.
Lima pria WN China yang diamankan itu terdiri dari tiga orang diamankan saat penggerebekan di rumah mewah yang digerebek. Ketiganya orang yang telah dimintai keterangan sementara di rumah yang digerebek terdiri dari Cheng Wei (29), Cheng Guang (29) dan Cheng Kang (30).
Kemudian dua orang lainnya berhasil diamankan oleh warga dan polisi usai melompat dua rumah yang ada di sampingnya saat penggerebekan. Kedua orang yang belum diketahui identitasnya itu telah diamankan di Mapolrestabes Semarang Jalan Dr Sutomo, Kota Semarang.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Bagaimana cara penipuan online dilakukan? Penipuan online juga nggak kalah canggih. Saya pernah dapet email dari pangeran Nigeria. Katanya mau bagi warisan 10 juta dolar. Saya mikir, 'Wah, lumayan nih, bisa buat modal nikah.' Tapi habis itu saya sadar, 'Emang kenapa juga pangeran Nigeria kenal saya?'
-
Apa yang dilakukan oleh penjahat siber untuk menipu pengguna? Serangan ini menggunakan teknik penipuan seperti Captcha palsu dan pesan kesalahan dari Chrome untuk menipu pengguna agar mengunduh malware yang dikenal sebagai stealer.
-
Siapa yang dituduh sebagai hacker oleh China? Kementerian Keamanan Nasional China menuduh kelompok hacker yang diduga didukung oleh militer Taiwan, yaitu Anonymous 64, melakukan serangan siber dengan tujuan sabotase antipropaganda terhadap sejumlah target di China.
"Ini kan setelah kita mintai keterangan sementara terkait identitasnya kita amankan dulu. Tiga kita mintai keterangan di sini. Ngakunya mereka cuma masak di sini. Yang dua lainya sudah diamankan di Polrestabes Semarang. Kita mintai keterangan lanjtanya di Polrestabes Semarang. Nanti kalau lebih lanjut sama Pak Kapolrestabes Semarang. Besok baru bisa kita pastikan," kata Kasatreskrim AKBP Eko Wiyono P, Senin (24/7) dini hari.
Dari pantauan merdeka.com, di rumah mewah yang digrebek, usai melakukan pemeriksaan sementara dan olak Tempat Kejadian Perkara (TKP), beberapa barang bukti juga diamankan. Barang bukti yang dibawa ke Mapolrestabes Semarang dengan mobil patroli Polsek Candisari itu di antaranya puluhan pesawat telepon rumahan di tiga kotak, 2 kopor pakaian, printer, beberapa kardus dokumen dan ratusan pack rokok China tanpa cukai.
Menyusul, ketiga WN China yang usai dilakukan pemeriksaan identitas sementara di rumah mewah yang digrebek digelandang ke Mapolrestabes Semarang dengan menggunakan mobil Kijang Innova warna putih untuk diamankan dan dilakukan pemeriksaan lanjutan dan pendalaman kasusnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akun WA itu terhubung dengan nomor ponsel yang sudah teregister atas nama orang lain.
Baca SelengkapnyaOtaki Penipuan Online dengan Korban 800 Orang, WN China Ditangkap Bareskrim
Baca SelengkapnyaMereka mampu menggaet pelaku melalui aplikasi dating Tinder, Bumble, Okcupid, Tantan dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaTersangka SZ terlibat dalam kasus penipuan online berkedok like dan subscribe pada konten tertentu.
Baca SelengkapnyaModus terduga pelaku dalam menjalankan aksinya yakni pinjaman online.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku diberi upah 15 juta per bulan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaTotal sudah lima tersangka ditangkap polisi terkait kasus penipuan tersebut.
Baca SelengkapnyaAset yang disita diduga hasil tindak pidana penipuan sindikat yang beroperasi dari Dubai.
Baca Selengkapnyakasus bermula dari 189 laporan polisi tersebar di sejumlah Polda.
Baca SelengkapnyaDitreskrimsus Polda Sulsel mengungkap tindak pidana penipuan daring dengan total kerugian sekurangnya Rp4,6 miliar.
Baca SelengkapnyaPenyidikan pun masih terus berlanjut, sampai mengarahkan penyidik ke Dubai.
Baca SelengkapnyaLima pelaku merupakan admin situs judi online (judol) diamankan jajaran Polres Metro Depok. Kelima pelaku adalah CP (22), TZHN (20), MK (21), R (21) dan HIR
Baca Selengkapnya