Longsor di lokasi pengeboran Pertamina, 4 pekerja tewas
Merdeka.com - Akibat hujan deras sejak pukul 15.00 WIB yang terjadi disekitar lokasi pemboran geothermal di Kerinci B-1 WKP Sungai Penuh, PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), Sabtu (26/1) kemarin, terjadi tanah longsor. Empat pekerja tewas di lokasi dan lima lainnya luka-luka.
Corporate Secretary PT PGE Adiatma Sardjito dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Minggu (27/1) menjelaskan, tanah longsor terjadi pada pukul 19.30 WIB semalam.
"Informasi yang diterima hingga saat ini akibat bencana tanah longsor tersebut telah menimbulkan 4 orang meninggal, 5 orang mengalami luka dan 1 orang belum ditemukan. Semua korban adalah pekerja yang sedang melakukan pemboran di lokasi B-1," jelasnya.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Dimana pencarian korban longsor difokuskan? Pencarian difokuskan di di Kecamatan Koto XI Tarusan dengan laporan mobil terseret arus banjir. Kemudian di Kecamatan Sutera juga terjadi longsor. Selanjutnya di Kecamatan Bayang dengan laporan orang terseret arus banjir.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
-
Kapan korban ditemukan? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm, Kamis (3/10) dini hari.
-
Bagaimana keadaan korban longsor? Sebanyak 23 orang korban banjir dan lonsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Adiatma menambahkan, semua korban saat ini sudah dievakuasi dan dikirim ke rumah sakit terdekat dan korban sedang dalam proses perawatan di Puskesmas Lempur. "Pada saat terjadinya bencana tanah longsor para pekerja sedang makan malam. Total pekerja yang berada dilokasi B-1 berjumlah 63 orang," ujarnya.
Nama korban meninggal adalah sebagai berikut: Tri (PT PRA), Yanto (PT RPN, driver), Ahmad Saiku (PT Harco), Nasoka (PT Air Drilling). Korban yang belum berhasil ditemukan satu orang adalah Miswanto (mud boy).
"PT Pertamina Geothermal Energy dengan dibantu oleh tim dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), Pemda, aparat terkait, Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci saat ini sedang berupaya untuk mencari korban yang belum ditemukan, merawat yang luka dan membersihkan tanah longsoran," kata Adiatma.
"Kami menyampaikan belasungkawa atas musibah tanah longsor yang tidak terduga karena faktor alam telah menimbulkan korban jiwa para pekerja," imbuhnya.
Menurut Adiatma, WKP Sungai Penuh saat ini berstatus eksplorasi. Peristiwa ini tidak menimbulkan dampak penurunan produksi panas bumi PGE. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tebing Setinggi 100 Meter Longsor, 4 Penambang dan 2 Truk Pasir Tertimbun Material Tanah
Baca SelengkapnyaSatu korban longsor di area penambangan pasir Pronojiwo, Kabupaten Lumajang ditemukan meninggal dunia di kedalaman 20 meter. Tiga lainnya dilaporkan masih hilan
Baca SelengkapnyaKronologinya berawal ketika para korban menggali batu di pertengahan tebing milik Jero Mangku Budi, sekitar pukul 09:00 WITA.
Baca SelengkapnyaDugaan sementara, dua korban tewas karena terpeleset dan jatuh
Baca SelengkapnyaTembok turab kali tiba-tiba roboh dan menimpa empat pekerja sedang mengerjakan konstruksi cakar ayam.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia itu berdasarkan Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan (Sulsel).
Baca Selengkapnya25 Orang para penambang berhasil dievakuasi melalui jalur darat yang berliku. Terjal, mendaki bukit, membelah hutan dan melewati sungai.
Baca SelengkapnyaLongsor terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, KBB, Minggu (25/3) malam.
Baca SelengkapnyaDua Warga Toraja Utara Meninggal Tersapu Tanah Longsor, Satu Masih Hilang
Baca Selengkapnya13 Di antaranya meninggal dunia. Sisanya, mengalami luka
Baca SelengkapnyaDelapan orang meninggal dunia tersebut berhasil dievakuasi bersama lima orang lainnya ditemukan selamat.
Baca SelengkapnyaKepala Pelaksana BPBD Kabupaten Solok, Irwan Efendi mengatakan, peristiwa tersebut ini terjadi pada Kamis (26/9) sore.
Baca Selengkapnya