Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mahasiswa Universitas Brawijaya kembangkan alat tingkatkan mutu gizi beras

Mahasiswa Universitas Brawijaya kembangkan alat tingkatkan mutu gizi beras Universitas Brawijaya Malang. ©istimewa

Merdeka.com - Tiga mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP-UB) menciptakan alat untuk meningkatkan mutu gizi pada beras. Upaya peningkatan mutu gizi tersebut melalui proses pengolahan gabah menjadi beras pratanak.

Alat yang dikembangkan ini diberi nama ARSI (Automatic Rice Processing). Penciptaan ARSI dilatarbelakangi oleh banyaknya kandungan nutrisi pada beras yang terbuang akibat perlakuan pasca panen seperti penggilingan. Padahal, beras merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia sehingga beras memiliki peranan cukup besar menyuplai nutrisi pada tubuh.

Oleh karena itu diperlukan upaya untuk memaksimalkan nutrisi pada beras. Peningkatkan kandungan gizi tersebut dapat digunakan sebagai salah satu upaya melaksanakan program SDGs. ARSI merupakan proyek Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta yang dikembangkan oleh Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian yaitu Novemi Inka, Choirima Ulfa, Moh. Fariq di bawah bimbingan dosen Endrika Widyastuti.

Orang lain juga bertanya?

"Cara kerja ARSI dengan mengatur waktu dan temperatur yang sesuai untuk melalui tiga tahapan yaitu perendaman, pengukusan dan pengeringan sehingga dalam satu alat dapat melakukan tiga tahapan proses," ujar Novemi melalui siaran pers, Sabtu (30/6).

Ketiga tahapan tersebut menyebabkan kandungan nutrisi pada kulit gabah akan berdifusi ke dalam beras sehingga kandungan gizi dapat meningkat. ARSI ini memiliki berbagai keunggulan yang ditawarkan.

Selain mudah dalam pengoperasian sehingga tidak memerlukan pengawasan intensif dari petani, ARSI dilengkapi timer dan temperatur kontrol untuk mengatur otomatisasi alat, produk beras yang dihasilkan lebih higienis dibandingkan beras pratanak konvensional serta memerlukan waktu yang lebih singkat dalam proses pengolahannya.

"Penggunaan temperatur kontrol untuk mendeteksi suhu yang digunakan dalam proses pengolahan di mana saat suhu tidak sesuai maka alat otomatis berhenti bekerja dan saat suhu telah sesuai maka alat dapat bekerja kembali secara normal," papar Fariq.

"Pengontrolan suhu perlu dilakukan karena jika suhu tidak sesuai seperti saat pengukusan maka proses pengukusan tidak dapat berjalan dengan maksimal sehingga proses gelatinisasi pada beras tidak dapat tercapai," tambah Choirima.

"Selain itu, pengolahan beras pratanak menyebabkan beras mengalami gelatinisasi sebagian saat pengukusan dan retrogradasi saat pengeringan sehingga dapat terbentuk pati resisten yang mana pati resisten ini mampu menurunkan indeks glikemik beras yang mana cocok untuk penderita diabetes," ungkap Novemi.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bulog Kenalkan Beras Premium 'Punokawan', Hasil Produksi Modern Rice Milling Plant
Bulog Kenalkan Beras Premium 'Punokawan', Hasil Produksi Modern Rice Milling Plant

Perum Bulog mengenalkan kepada masyarakat Beras Premium dengan merk Punokawan sebagai beras yang menghasilkan citarasa nasi yang pulen.

Baca Selengkapnya
Mahasiswa UGM Sulap Kotoran Sapi Jadi Batako, Begini Caranya
Mahasiswa UGM Sulap Kotoran Sapi Jadi Batako, Begini Caranya

Inovasi ini muncul karena permasalahan warga desa yang kurang efektif dalam mengelola limbah kotoran sapi

Baca Selengkapnya
Ini Temuan Satgas Pangan Polri di Gudang Penggilingan Beras Probolinggo
Ini Temuan Satgas Pangan Polri di Gudang Penggilingan Beras Probolinggo

Kegiatan ini untuk menjalankan instruksi Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya
Angkat Misi Kembalikan Kejayaan Rempah Maluku, UGM Kembangkan Program Ini
Angkat Misi Kembalikan Kejayaan Rempah Maluku, UGM Kembangkan Program Ini

UGM berupaya mengembalikan kejayaan rempah Maluku dengan serangkaian proyek penelitian. Proyek ini bekerja sama dengan Pemda Halmahera Utara.

Baca Selengkapnya
Bawa Daun Kelor Mendunia, Faperta Unej Hibahkan Alat Pengering ke Petani di Sumenep
Bawa Daun Kelor Mendunia, Faperta Unej Hibahkan Alat Pengering ke Petani di Sumenep

Ketua Kelompok Tani Desa Pakandangan Sangra, Kecamatan Bluto, mengatakan, hibah alat ini akan sangat bermanfaat bagi kelompoknya.

Baca Selengkapnya
Peneliti Korea Selatan Inisiatif Membuat Nasi Super yang Diinjeksi Daging Sapi
Peneliti Korea Selatan Inisiatif Membuat Nasi Super yang Diinjeksi Daging Sapi

Peneliti di Universitas Yonsei Korea Selatan berhasil mengembangkan varietas beras baru yang unik.

Baca Selengkapnya
Batu Bara Rendah Kalori Bisa Bermanfaat untuk Pertanian, Ini Hasil Penelitian UGM
Batu Bara Rendah Kalori Bisa Bermanfaat untuk Pertanian, Ini Hasil Penelitian UGM

Teknologi ekstraksi asam humat dikembangkan UGM bekerja sama dengan PT Bukit Asam.

Baca Selengkapnya
3 Mahasiswa di Bogor Olah Limbah Kopi jadi Briket, Hasilkan Sedikit Asap dan Punya Aroma Unik
3 Mahasiswa di Bogor Olah Limbah Kopi jadi Briket, Hasilkan Sedikit Asap dan Punya Aroma Unik

Asap yang dihasilkan diklaim tidak banyak dan cenderung memiliki aroma unik, serupa kopi.

Baca Selengkapnya
Petani Trenggalek Ubah Limbah Rumen Hewan Kurban Jadi Pupuk Organik, Ternyata Manfaatnya Seabrek
Petani Trenggalek Ubah Limbah Rumen Hewan Kurban Jadi Pupuk Organik, Ternyata Manfaatnya Seabrek

Kini tak perlu pusing dengan keberadaan limbah rumen

Baca Selengkapnya
Inovasi Desa di Sragen: Pabrik Susu & Kesejahteraan Peternak Kambing
Inovasi Desa di Sragen: Pabrik Susu & Kesejahteraan Peternak Kambing

Desa Gemolong bekerjasama dengan kampus UNS untuk menciptakan inovasi pabrik susu etawa

Baca Selengkapnya
BRInita, Kelompok Dasawisma Pisang di Palembang Sulap TPS Liar Jadi Urban Farming Bernilai Ekonomis
BRInita, Kelompok Dasawisma Pisang di Palembang Sulap TPS Liar Jadi Urban Farming Bernilai Ekonomis

BRI memberikan berbagai bantuan fasilitas dan infrastruktur Urban Farming bagi Kelompok Dasawisma Pisang.

Baca Selengkapnya
Kepala Bapanas Kunjungi Gudang Bulog Telukan Sukoharjo, Pastikan Beras Bantuan Pangan Berkualitas Baik
Kepala Bapanas Kunjungi Gudang Bulog Telukan Sukoharjo, Pastikan Beras Bantuan Pangan Berkualitas Baik

Pemerintah terus mendorong peran strategis Bulog dalam menjaga ketahanan pangan nasional dan stabilitas pasokan.

Baca Selengkapnya