Mahasiswa Ditangkap Usai Pukul Polisi saat Demo Minyak Goreng
Merdeka.com - Kepolisian Resor Kota Besar Makassar menangkap seorang anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Makassar karena memukul dua orang polisi saat demo kelangkaan minyak goreng di depan DPRD Makassar. Demo tersebut dibubarkan polisi karena tidak mengantongi izin dan juga mengganggu lalu lintas.
Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Makassar, Ajun Komisaris Jufri Natsir mengatakan, pascakejadian pemukulan terhadap dua polisi, pihaknya langsung melakukan pengejaran. Jufri mengungkapkan pelaku mudah diidentifikasi karena video pemukulan tersebut viral di media sosial (medsos).
"Sudah diamankan satu orang. Sekarang lagi perjalanan ke Makassar dari Bulukumba," ujarnya kepada wartawan, Selasa (8/3).
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
Meski demikian, Jufri enggan mengungkapkan identitas mahasiswa yang melakukan pemukulan terhadap personel polisi. Alasannya, pihaknya belum melakukan pemeriksaan.
Sebelumnya, unjuk rasa dilakukan PMII cabang Makassar terkait kelangkaan minyak goreng pada Senin (7/3) di depan Kantor DPRD Makassar. Unjuk rasa digelar ternyata tidak mengantongi izin dan mengganggu arus lalu lintas.
Karena tidak mengantongi izin, polisi hendak membubarkan unjuk rasa tersebut. Tetapi saat akan dibubarkan, beberapa orang memukul personel kepolisian.
"Dua orang terluka yakni Bripka R dan Aipda N. Kedua terluka dibagian kaki, pipi, dada, dan memar tangan," ujar Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Lando KS.
Sementara itu, Kasat Intelkam Polrestabes Makassar, Kompol Idris mengungkapkan aksi unjuk rasa dilakukan PMII di depan Kantor DPRD Makassar tidak mengantongi izin. "Aksi mereka tanpa pemberitahuan. Mereka menutup jalan, membakar ban, dan bahkan menyerang polisi yang bertugas," ucapnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua demonstran terekam kamera melempar mobil dinas Satlantas Polrestabes Makassar. Akibat lemparan itu kaca mobil pecah dan Kasatlantas terluka.
Baca SelengkapnyaDelapan mahasiswa yang melakukan demo ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaMenurut informasi yang beredar, aksi penganiayaan itu dilakukan karena dipicu tak terima soal jadwal piket jaga saat tahun baru.
Baca SelengkapnyaWarga Radio Dalam bekerjasama untuk menangkap pencuri motor yang sedang beraksi
Baca SelengkapnyaKasus pembullyan kembali terjadi. Kali ini kasus viral ini terjadi di Cilacap, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaVideo merekam momen saat Paspampres pukul mahasiswa yang terobos pengamanan Presiden.
Baca Selengkapnyamotif kelima pelaku melakukan pengeroyokan di depan rumah Komisioner KPU Sulsel karena ketersinggungan.
Baca SelengkapnyaPihak Istana meminta maaf kepada masyarakat atas kejadian tersebut dan memastikan hal ini akan menjadi pembelajaran dan evaluasi mereka.
Baca SelengkapnyaPolisi belum bisa mengungkapkan motif dan identitas dua terduga pelaku penyerangan.
Baca SelengkapnyaTidak berselang lama, seorang petugas diduga Paspampres meninju perut mahasiswa itu hingga kesakitan
Baca SelengkapnyaKepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi buka suara mengenai viral mahasiswa dipukul Paspampres
Baca SelengkapnyaAksi persekusi dan penganiayaan terhadap mahasiswa Papua yang berunjuk rasa di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial.
Baca Selengkapnya