Mahasiswa Makassar hancurkan pos polisi
Merdeka.com - Aksi demonstrasi mahasiswa menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Makassar terus berlanjut. Aksi mahasiswa kali ini, Rabu (28/3), diwarnai perusakan Pos Polisi Lalu lintas di jalan Sultan Alauddin.
Aksi perusakan dilakukan oleh mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM), dengan menggunakan batu, bambu dan tiang rambu lalu lintas yang dicabut mahasiswa dari tepi jalan.
Iptu Eko Santoso, polisi lalu lintas yang berada dalam pos saat diserang mengatakan, awalnya sekitar 15 orang mahasiswa mendatangi pos lantas. Sekitar 10 meter dari pos, ia berusaha mereda aksi mahasiswa dengan melambaikan kedua tangannya. Namun, mahasiswa tetap melempari pos dengan batu.
-
Kenapa pelaku menikam mahasiswa? 'Motifnya, pelaku merasa ditipu dan sakit hati kepada korban,' ungkapnya.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Apa modus ratusan pelajar tersebut? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
Lama kelamaan jumlah mereka semakin banyak. "Ada yang bawa kayu, besi batangan dan ban bekas menyerbu masuk. Saya dan teman-teman berusaha mencari selamat keluar pos," jelas Eko.
Massa kemudian menyerbu masuk pos, mengobrak-abrik isi pos, memecahkan kaca jendela dan merobohkan tembok beton bagian depan. Sebuah televisi, pendingin ruangan dihancurkan mahasiswa.
Tak cukup hanya itu, dua ban bekas nyaris dibakar massa di dalam pos. Akan tetapi, polisi yang melihat bersama warga berusaha menghentikan aksi brutal tersebut. Mereka kemudian dipukul mundur oleh warga dengan melempari batu. Polisi yang menjaga SPBU tak jauh dari situ ikut membantu dengan menembakkan gas air mata.
Mahasiswa kemudian berjalan menuju kampusnya di Jalan A P Pettarani. Sambil berorasi, mereka tetap menutup jalan sepanjang satu kilometer.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah merobohkan pintu pagar Gerbang Pancasila, pendemo berkumpul dengan penjagaan ketat dari pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaDelapan mahasiswa yang melakukan demo ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaPolisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Tak berselang lama, satu unit pete-pete terbakar tepat di depan halte Unibos Makassar.
Baca Selengkapnyasudah mengingatkan kepada mahasiswa yang menggelar aksi peringatan Hardiknas untuk tertib dan tidak menutup jalan.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap 16 pelaku bentrok mahasiswa antarfakultas di Universitas Islam Makassar (UIM) yang menyebabkan sejumlah ruang sekretariat rusak.
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaDua demonstran terekam kamera melempar mobil dinas Satlantas Polrestabes Makassar. Akibat lemparan itu kaca mobil pecah dan Kasatlantas terluka.
Baca SelengkapnyaAksi tersebut berujung ricuh setelah mahasiswa yang ingin masuk kedalam gedung DPRD dipukul mundur polisi.
Baca SelengkapnyaBentrokan tersebut terjadi ketika massa demonstran merobohkan pagar Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaKehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaSaling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca Selengkapnya