Marak Video Begal, Polisi Pastikan Jakarta Aman dan Kondusif
Merdeka.com - Masyarakat diminta tidak langsung percaya dengan maraknya video aksi begal yang terkadang lokasinya belum diketahui. Sebab bisa saja video itu sudah lama terekam dan bukan di Jakarta.
"Ada foto dan video yang diviralkan, ada kasus lama yang dinaikkan kembali, ada pesan broadcast isinya banyak begal," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Argo Yuwono, di Mapolda Metro Jaya, Rabu (15/5).
Argo mencontohkan, kasus-kasus hoaks yang terjadi belakangan ini. Salah satunya adalah video yang menggambarkan kericuhan di sebuah tempat parkir. Dalam pesan berantai yang tersebar, kejadian itu disebut terjadi di Monas.
-
Siapa yang menyebarkan video hoaks? Video diunggah oleh akun @margiyo giyo
-
Kenapa video itu disebut hoaks? Video yang mengeklaim Mahfud dan DPR bongkar kebusukan hakim di Pilpres adalah hoaks karena narasi yang disampaikan dalam video tidak relevan dengan judul video.
-
Dimana kejadian ini terjadi? Pasukan penjajah Israel di Tepi Barat yang diduduki, Palestina, mengikat seorang pria Palestina yang terluka di atas kap sebuah kendaraan militer saat melakukan penggerebekan di kota Jenin.
"Ini saya tegaskan ini kejadian di Makassar pada hari Senin malam tanggal 13 Mei antara ojol dan tukang parkir. Ini sempat viral setelah kita konfirmasi ke Makassar ini kejadian di Makassar dan sudah ditangani oleh Polsek Panakukang di Makassar," katanya.
"Lalu ada broadcast seperti di Jakarta Utara ada BC jangan sampai melintas malam-malam karena banyak begal dan sebagainya," sambungnya.
Sejauh ini, kata Argo, wilayah hukum Polda Metro Jaya terpantau aman dari aksi kejahatan jalanan termasuk begal. Oleh karena itu, masyarakat diminta tak perlu khawatir dan tetap beraktivitas seperti biasa.
"Saya sampaikan di sini bahwa Kamtibmas di Jakarta dalam kondisi kondusif, masyarakat jangan khawatir beraktivitas, jangan khawatir tidak ada kegiatan menakutkan. Kita selama ini patroli gabungan TNI-Polri kita lakukan. Patroli selalu antara jam 11 sampai subuh kita berjalan kalau temukan masyarakat atau gerombolan kita berhenti, bertanya, berdialog di sana," jelas Argo.
Seperti diketahui, polisi menggelar Operasi Pekat Jaya 2019 selama bulan Ramadan. Operasi tersebut digelar selama 15 hari mulai tanggal 7 hingga 21 Mei 2019.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi memastikan kondisi di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat hari ini aman.
Baca SelengkapnyaMobil-mobil itu mengalami kempes ban karena diduga parkir sembarangan.
Baca SelengkapnyaViral aksi pungutan liar bermodif tarif parkir di kawasan masjid Istiqlal, Jakarta.
Baca SelengkapnyaPuluhan kendaraan bermotor sebelumnya dikempesin petugas Dishub DKI Jakarta setelah memarkir liar di sekitar Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (13/4) malam.
Baca SelengkapnyaSebuah video viral di media sosial yang menyebutkan sejumlah opang yang diduga melakukan pengeroyokan terhadap seseorang
Baca SelengkapnyaPerekam video yang juga pemilik kendaraan mobil mempertanyakan harga yang dipatok parkir liar sebesar Rp150 ribu.
Baca SelengkapnyaVideo perampokan yang disebut terjadi di Supermarket Grand Lucky, Badung, Bali, viral di media sosial. Polisi menyatakan informasi itu hoaks.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mengejar bule yang mencekik dan memukul warga Bali.
Baca SelengkapnyaPemanggilan itu dilakukan setelah viral vidro di media sosial terkait pembubaran diskusi dilakukan sekelompok orang diduga preman
Baca SelengkapnyaPekan Raya Jakarta (PRJ) di JIExpo Kemayoran kembali menjadi sorotan setelah kejadian kontroversial terkait kesulitan mencari tempat parkir pada akhir pekan.
Baca SelengkapnyaKeberadaan tukang parkir minimarket kini tengah menuai polemik
Baca SelengkapnyaKericuhan pada Senin (16/8) malam dipicu penolakan laporan soal dugaan pemalsuan dokumen yang disampaikan warga Dago Elos ke Mapolrestabes Bandung.
Baca Selengkapnya