Menag Lukman Ingatkan Bahaya Hoaks dan Radikalisme
Merdeka.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengingatkan bahaya radikalisme yang merasuki generasi muda oleh disinformasi ajaran agama dan hoaks melalui platform smartphone dan wahana berteknologi lainnya. Generasi yang lahir sejak pertengahan 1990-an sampai pertengahan 2000an merupakan pengguna gadget dan berbagai wahana informasi yang cepat.
Pernyataan ini disampaikan Lukman saat membuka Pentas PAI di Asrama Haji Sudiang, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Kamis (10/10). Dia mengungkapkan, perlunya membekali generasi muda dengan kemapanan psikis dan spiritual.
"Pemahaman agama anak-anak kita sekarang adalah tanggungjawab kita semua, bukan hanya Kementerian Agama," katanya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/10).
-
Siapa yang memperjuangkan mata pelajaran agama di sekolah? Peran Yunus tidak berhenti di situ saja. Ia kembali memperjuangkan usulan memasukkan mata pelajaran Agama Islam ke kurikulum sekolah pemerintah (negeri). Di Sumatera Barat, usulannya ini bisa berjalan baik dan sudah diterapkan pada tahun 1946.
-
Siapa yang mengisi pengajian di acara tersebut? Acara tasyakuran kehamilan Erina dihadiri oleh keluarga dan kolega. Ustaz Maulana mengisi pengajian.
-
Siapa yang hadir di HUT implementasi AKHLAK? Gelaran spesial ini juga dihadiri oleh sejumlah nama penting. Mulai dari Menteri BUMN RI Erick Thohir, Wakil Menteri BUMN RI Rosan Roeslani, Deputi SDM & TI Kementerian BUMN RI Tedi Bharata, jajaran Direksi BUMN, perwakilan insan-insan BUMN, hingga pengurus FHCI tersebut mengusung tema 'AKHLAK untuk Indonesia'.
-
Apa yang dilakukan di Halal Bihalal MUI? Selain untuk bertemu sapa, Halal Bihalal MUI kali ini pun juga ditujukan untuk menggaungkan aksi kepedulian terhadap rakyat Palestina. Dalam kesempatan ini, terdapat penyerahan bantuan kemanusian untuk Palestina dari rakyat indonesia melalui Baznas sebesar Rp9,3 miliar.
-
Siapa yang memimpin diskusi tentang pencegahan hoax di Pekanbaru? Kolaborasi ini terwujud dalam diskusi santai antara Satreskrim Polresta Pekanbaru, dipimpin oleh Kasat Reskrim Kompol Bery Juana Putra, dan sejumlah admin media sosial di salah satu kafe di Pekanbaru.
-
Apa yang bisa digunakan untuk mengajarkan agama Islam? Pantun lucu islami dapat menjadi salah satu sarana untuk mengajarkan tentang agama Islam.
Pentas PAI adalah Pekan Keterampilan dan Seni Pendidikan Agama Islam. Ini merupakan wahana kompetisi kesenian islami antar peserta didik dari jenjang SD, SMP hingga SMA/SMK.
Ada 10 cabang perlombaan yang akan dipertandingkan yaitu : Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ), pidato, Musabaqoh Hifdzil Qur’an (MHQ), Cerdas Cermat, Kaligrafi, Nasyid, Debat PAI, Kreasi Busana, Penulisan Cerita Remaja Islami, dan Lomba Karya Ilmiah Remaja.
Pemahaman agama di kalangan generasi milenial, Lukman mengungkapkan, harus dijaga dengan berbagai varian kegiatan, termasuk pentas seni Islami ini. Generasi milenial harus memiliki pola pikir dan sikap moderat dalam beragama.
"Kami selalu mengembangkan pendekatan pembelajaran agama yang berbasis pemikiran kritis dan memiliki kelenturan intelektual," ujarnya.
Radikalisme di kalangan generasi Z menurut survey mencapai 38 persen. Untuk itu langkah kongkret harus dilakukan untuk membendung laju radikalisme kaum muda. Di sekolah-sekolah terdapat kegiatan kerohanian Islam di sekolah. Namun pada beberapa kasus, kegiatan Rohis malah menjadi pintu masuk radikalisme dan pemahaman agama sempit.
Kegiatan Pentas PAI adalah internalisasi nilai-nilai ajaran Islam sehari-hari dalam bentuk lomba. Ide-ide pluralisme akan masuk dalam tema-tema perlombaan seperti dalam lomba pidato, debat, nasyid, dan cerdas cermat.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Kamaruddin Amin menambahkan, acara ini diharapkan dapat menyalurkan minat dan bakat siswa sekolah ke arah yang positif.
"Kita ketahui generasi milenial tak luput dari godaan ideologi radikal. Maka kita beri mereka saluran yang jelas agar dapat menangkap prinsip agama Islam yang rahmatan lilalamin," katanya.
Dalam acara ini para guru dan pengawas pendidikan agama Islam hadir untuk memastikan seluruh mata lomba mengarah pada ide utama moderasi agama yang selama ini telah dikampanyekan oleh Kementerian Agama.
Direktur Pendidikan Agama Islam Ditjen Pendidikan Islam Kemenag, Rohmat Mulyana, menandaskan, acara ini rutin digelar dua tahunan. "Tahun ini 2000 peserta kita datangkan dari seluruh Indonesia," ujarnya.
Sebagai penanggungjawab teknis acara ini, Rohmat mengungkapkan, semua mata lomba merupakan aktualisasi tumbuhkembangnya minat dan bakat siswa dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai agama Islam. "Kita berharap acara seperti ini menjadi tradisi kegiatan keagamaan peserta didik yang relevan dan kontekstual," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk membentuk ketahanan ideologi masyarakat, salah satunya dengan mendekati dan memberi arahan kepada para takmir masjid.
Baca SelengkapnyaSelain penguasaan literasi yang baik, seorang ulama juga harus memiliki akhlak dan karakter yang santun, tenang, dan tidak mudah menghasut.
Baca SelengkapnyaYaqut terancam sanksi dari PKB, namun dia menegaskan tidak akan mengubah pernyataannya.
Baca SelengkapnyaPerlu adanya upaya penyuluhan kepada para pengurus terkait hal tersebut.
Baca SelengkapnyaKehidupan beragama tentu tidak bisa dilepaskan dari urgensi menjaga keutuhan persatuan bangsa
Baca SelengkapnyaAgama harus mejadi perekat, maka tempat ibadah bukan menjadi tempat pemecah belah.
Baca SelengkapnyaMasyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.
Baca SelengkapnyaBripka Rosdimansah mengingatkan masyarakat akan larangan kampanye politik di tempat ibadah saat menghadiri acara Maulid Nabi Muhammad SAW.
Baca SelengkapnyaPerdebatan tentang urgensi mendirikan negara Islam sudah selesai ketika pendiri bangsa sepakat dengan format Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Baca SelengkapnyaModerasi beragama menjadi solusi untuk bagi anak muda agar tidak terjerumus radikal-terorisme
Baca SelengkapnyaKemenag Surabaya akan berkoordinasi dengan Kepolisian saat di singgung apakah akan mengeluarkan larangan resmi terhadap Ustaz Syafiq berceramah di Surabaya.
Baca SelengkapnyaDi tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.
Baca Selengkapnya