Mendagri ingatkan tantangan bangsa yang semakin kompleks
Merdeka.com - Dalam perjalanan 73 Tahun Indonesia merdeka, banyak sekali tantangan yang harus dihadapi. Tantangan bangsa yang muncul saat ini dianggap oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo semakin berat dan sangatlah kompleks.
"Sudah 73 Tahun Indonesia merdeka, sampai hari ini kita merdeka, tantangan yang dihadapi bangsa semakin berat dan sangatlah kompleks," jelas Tjahjo di Keuskupan Atambua, Belu, Selasa (18/9).
Dalam keterangannya, Tjahjo membagi tantangan Bangsa tersebut menjadi empat bagian utama. "Ada 4 tantangan utama yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini," terang Tjahjo.
-
Bagaimana Kemendagri menangani radikalisme? Penanganan radikalisme dan terorisme harus melibatkan semua elemen dan unsur masyarakat seperti tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, maupun organisasi kemasyarakatan lainnya,“ ujarnya.
-
Kenapa terorisme jadi ancaman besar untuk Indonesia Emas 2045? Sebagai negara kepulauan dengan keberagaman budaya dan agama, Indonesia memiliki potensi besar menjadi negara maju dan sejahtera. Namun, ancaman manifes dan laten tidak bisa dielakkan, seperti bibit intoleransi dan radikalisme pada aksi terorisme.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Mengapa kebijakan pemerintah dapat memicu rasisme? Umumnya, penyebab rasisme yang paing sering terjadi karena keputusan kebijakan pemerintah, termasuk di Indonesia. Hal tersebut dipengaruhi oleh keotoriteran dari pemimpin dalam pemerintah.
-
Bagaimana cara konflik muncul? Konflik berasal dari bahasa Latin 'configure' yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik adalah suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) di mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
-
Kenapa konflik terjadi? Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi.
Tantangan yang pertama adalah radikalisme dan terorisme. Munculnya radikalisme dan terorisme tersebut dikarenakan berkembangnya paham-paham yang tidak sesuai dengan kaidah yang seharusnya. Minimnya ajaran agama dan berkurangnya iman seseorang adalah alasan utama di balik berkembangnya paham radikalisme dan terorisme.
"Berkembangnya paham radikalisme dan terorisme dikarenakan kurangnya peran tokoh agama dan tokoh adat dalam upaya mengajarkan ilmu keagamaan dan penekanan atas norma norma sosial di kalangan masyarakat. Perlu adanya forum komunikasi umat beragama untuk memperkuat keimanan," tukas Tjahjo
Tantangan yang kedua adalah narkoba. Menurut data terbaru dari Badan Narkotika Nasional (BNN) tercatat setiap hari 60 orang meninggal karena narkoba. Papua menjadi salah satu provinsi yang memiliki penyebaran pengguna terbanyak, mencakup seluruh distrik yang ada di Papua.
"Pertumbuhan narkoba di Indonesia sangatlah luar biasa. Tokoh agama dan tokoh masyarakat harus mampu untuk mengingatkan bahaya narkoba ini dalam setiap forum, agar tidak semakin berkembang dan membahayakan generasi masa depan Indonesia," lanjut Tjahjo.
Tantangan ketiga adalah korupsi. Di setiap kegiatan Bapak Mendagri Tjahjo Kumolo, topik korupsi menjadi hal wajib yang harus disampaikan. Korupsi menjadi penyakit yang sangat mudah menular dan susah untuk dihilangkan. Hal ini terjadi karena penyakit korupsi sudah masuk mendarah daging dalam sistem pemerintahan negara Indonesia.
"Di setiap paparan saya, pasti saya selalu mengingatkan bahaya korupsi yang sudah mendarah daging. Seluruh masyarakat juga harus memahami area rawan korupsi, mulai dari perencanaan anggaran, dana hibah, bansos, pembelian barang dan jasa. Itu harus diperhatikan," tambah Tjahjo.
Tantangan yang terakhir adalah ketimpangan sosial. Di provinsi NTT, Gubernur harus segera bergerak bersama dengan masyarakat untuk berusaha menjadikan masyarakat sehat, angka kematian ibu hamil menurun, air bersih lancar, tidak ada lagi difteri dan malaria. "Saya yakin jika Gubernur bergerak bersama dengan masyarakat, berbagai masalah ketimpangan sosial akan segera dapat teratasi," kata Tjahjo.
Lebih lanjut Tjahjo menyampaikan bahwa berbagai tantangan yang muncul sebenarnya dapat diantisipasi jika ada sinergitas baik dalam sistem Pemerintahan. Pemerintah Daerah harus mampu membangun sinergi dengan forkopimda, organisasi masyarakat, tokoh agama dan adat dalam rangka mengorganisir masyarakat dalam menanggulangi tantangan tersebut.
"Sinergitas yang baik harus dibangun, jangan sampai program Gubernur yang bagus tidak dibarengi dengan dukungan sinergitas dari pihak pihak terkait," tutup Tjahjo.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pergerakan kelompok itu dicurigai dimotori pihak lama yang sudah dilarang oleh Pemerintah
Baca SelengkapnyaPancasila menjadi penting dibumikan khususnya bagi para generasi muda guna mencegah intoleransi
Baca SelengkapnyaMenjaga generasi muda dari radikalisasi memerlukan pendekatan komprehensif dan sinergi berbagai pihak. Termasuk keluarga, masyarakat, dan negara.
Baca SelengkapnyaEmpat bingkai kerukunan sebagai pilar kekuatan bangsa adalah kunci untuk melawan radikalisme dan terorisme.
Baca SelengkapnyaSetiap individu selayaknya bisa menjadi sosok yang menyebarkan kebaikan dan menjaga harmonisasi.
Baca SelengkapnyaPerlu dipahami bahwa keberagaman adalah ruh Pancasila yang harus dijaga dan dipertahankan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Baca SelengkapnyaRomo Benny menyampaikan harapannya agar Indonesia tidak mudah dipecah belah oleh perbedaan kebudayaan atau keagamaan.
Baca SelengkapnyaSalah satu praktik yang masih ditemui saat ini adalah terorisme yang berbasis ideologi agama dan kekerasan.
Baca SelengkapnyaUntuk membentuk ketahanan ideologi masyarakat, salah satunya dengan mendekati dan memberi arahan kepada para takmir masjid.
Baca SelengkapnyaSelain penguasaan literasi yang baik, seorang ulama juga harus memiliki akhlak dan karakter yang santun, tenang, dan tidak mudah menghasut.
Baca SelengkapnyaDi tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.
Baca SelengkapnyaMahfud MD mengatakan, etika yang rapuh sejak era Orde Baru telah melahirkan praktik KKN.
Baca Selengkapnya