Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menengok Program Pesantren buat Tahanan di Rutan Salemba

Menengok Program Pesantren buat Tahanan di Rutan Salemba

Merdeka.com - Rumah Tahanan (Rutan) Klas 1 Salemba, Jakarta Pusat, rutin menggelar program pesantren bagi para tahanan setiap tahunnya. Berbekal agenda pembinaan kepribadian itu, diharapkan para tahanan dapat kembali ke masyarakat dengan sikap yang lebih baik lagi.

Kepala Rutan Klas 1 Salemba Masjuno menyampaikan, program pesantren dengan nama Atthawabien itu digelar tiga kali per tahun dengan kurun waktu masing-masing tiga bulan.

"Salah satu program pembinaan kepribadian yang rutin kami laksanakan adalah program santri Pesantren Atthawabien, yang di antaranya mencakup program khatam Alquran bersama-sama," tutur Masjuno dalam keterangannya, Minggu (7/7).

Orang lain juga bertanya?

Saat ini, program tersebut akan meluluskan 68 santri yang telah mengkhatamkan Alquran. Mereka merupakan santri yang lulus dari 100 orang di angkatan ke 48 ini. Sementara ada 4.470 tahanan di rutan tersebut.

"Kami melalui Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) yang menyeleksi melihat bagaimana tingkat kemampuan dan kemauan calon santri," jelas dia.

Program tersebut telah berlangsung selama 16 tahun. Selama itu, para tahanan yang nyantri menjalani pembinaan kerohanian dengan nuansa layaknya di pesantren.

Di setiap angkatan sendiri memang diseleksi sekitar 100 orang yang berminat menjadi santri. Seleksi dilakukan lantaran animo tahanan atas program tersebut terbilang tinggi.

"Kami fasilitasi. Kalau kami menemukan ada yang bahkan buta aksara Alquran tetapi menunjukkan minat dan kemauan yang besar, kami buatkan kelas khusus. Mungkin juga dengan melibatkan teman-teman mereka sesama warga binaan untuk mengajari," kata Masjuno.

Evaluasi selama 16 tahun ini, program tersebut memberikan dampak yang positif bagi para tahanan. Bahkan setiap santri yang telah dibebaskan, tidak pernah lagi ditemui masuk kembali ke jeruji besi alias menjadi residivis.

"Sampai saat ini tidak ada," ujarnya.

Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) Sri Puguh Budi Utami menambahkan, pembinaan sisi relijius para tahanan di Lapas dan Rutan juga terbilang penting.

"Kegiatan pembinaan keagamaan seperti itu harus kita apresiasi karena memungkinkan pembinaan yang lebih baik lagi, baik dari sisi mental maupun kepribadian, dengan cara yang lebih manusiawi," beber Sri Puguh.

Terlebih, Direktorat Jendral Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kemenkumham telah mencanangkan program penghapusan buta aksara huruf Alquran bagi para tahanan muslim sejak September 2018 lalu.

"Sejak hari pertama 1440 H, dengan niat tulus dan ikhlas kita semua berharap menjadi insan Illahi yang lebih baik dan bertakwa," tandasnya.

Reporter: Nanda Perdana Putra

Sumber: Liputan6.com

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengintip Aktivitas Ponpes Rehabilitasi Narkoba di Semarang, Santrinya Fasih Mengaji
Mengintip Aktivitas Ponpes Rehabilitasi Narkoba di Semarang, Santrinya Fasih Mengaji

PPPA Daarul Qur'an mengunjungi Pondok Pesantren Rehabilitasi At-Tauhid Kota Semarang pada Senin pekan lalu.

Baca Selengkapnya
Sambil Beri Nasihat, Kapolres Klaten Makan Siang Bersama Para Tahanan
Sambil Beri Nasihat, Kapolres Klaten Makan Siang Bersama Para Tahanan

Tak hanya kepada masyarakat umum, ternyata Kapolres Klaten juga terlihat dekat dan mengayomi para napi yang sedang menjalani masa tahanan.

Baca Selengkapnya
Pemkot Madiun Beri Beasiswa Kuliah untuk Narapidana, Ini Syaratnya
Pemkot Madiun Beri Beasiswa Kuliah untuk Narapidana, Ini Syaratnya

Narapidana yang merupakan warga Kota Madiun berkesempatan dapat beasiswa kuliah dari pemkot setempat. Ini syaratnya.

Baca Selengkapnya
Lapas Cibinong Gandeng Gereja Oikoumene Sediakan Pendidikan Teologi bagi Warga Binaan
Lapas Cibinong Gandeng Gereja Oikoumene Sediakan Pendidikan Teologi bagi Warga Binaan

Nantinya akan menyediakan program menciptakan program pendidikan yang bermanfaat bagi Warga Binaan

Baca Selengkapnya
1.553 Napi di Bali dapat Remisi Hari Raya Idulfitri, 9 Orang Langsung Bebas
1.553 Napi di Bali dapat Remisi Hari Raya Idulfitri, 9 Orang Langsung Bebas

Remisi yang diterima bervariasi, mulai dari 15 hari, 1 bulan, 1 bulan 15 hari, hingga 2 bulan

Baca Selengkapnya
Kuliah dari Balik Jeruji Besi, Begini Kisah Inspiratif 15 Narapidana Lapas Madiun Raih Gelar Diploma
Kuliah dari Balik Jeruji Besi, Begini Kisah Inspiratif 15 Narapidana Lapas Madiun Raih Gelar Diploma

Menjadi narapidana tidak mematahkan semangat mereka untuk belajar

Baca Selengkapnya
Cara Kalapas Cibinong Rehabilitasi Warga Binaan Kasus Narkoba
Cara Kalapas Cibinong Rehabilitasi Warga Binaan Kasus Narkoba

Kepala Lapas Cibinong, Wisnu Hani Putranto menjelaskan kegiatan rehabilitasi berguna untuk meningkatkan kehidupan sosial warga binaan

Baca Selengkapnya
Rehabilitasi Mental Santri Ponpes Al-Hanifiyyah Kediri Lihat Penganiayaan Maut Terhambat, Ini Penyebabnya
Rehabilitasi Mental Santri Ponpes Al-Hanifiyyah Kediri Lihat Penganiayaan Maut Terhambat, Ini Penyebabnya

Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten Kediri sebelumnya berencana merehabilitasi mental kepada para santri yang menyaksikan kasus penganiayaan.

Baca Selengkapnya
Kunjungi Ponpes se-Bekasi Raya, Ganjar Pastikan Santri Terima Pelatihan Tingkatkan Kemampuan
Kunjungi Ponpes se-Bekasi Raya, Ganjar Pastikan Santri Terima Pelatihan Tingkatkan Kemampuan

Ganjar pun menilai sudah ada chemistry antara dirinya dengan para ulama dan pimpinan Ponpes se-Bekasi Raya.

Baca Selengkapnya
Memperkuat Perekonomian Berbasis Pesantren
Memperkuat Perekonomian Berbasis Pesantren

Rasio kewirausahaan nasional Indonesia saat ini tercatat berada di angka 3,47 persen dan ditargetkan setidaknya mencapai 12 persen pada 2045.

Baca Selengkapnya
27 April Peringati Hari Bhakti Pemasyarakatan, Berikut Sejarahnya
27 April Peringati Hari Bhakti Pemasyarakatan, Berikut Sejarahnya

Hari Bhakti Pemasyarakatan adalah hari yang umumnya dirayakan oleh Kementerian Hukum dan HAM, petugas, serta penghuni lembaga pemasyarakatan.

Baca Selengkapnya