Menengok Program Pesantren buat Tahanan di Rutan Salemba
Merdeka.com - Rumah Tahanan (Rutan) Klas 1 Salemba, Jakarta Pusat, rutin menggelar program pesantren bagi para tahanan setiap tahunnya. Berbekal agenda pembinaan kepribadian itu, diharapkan para tahanan dapat kembali ke masyarakat dengan sikap yang lebih baik lagi.
Kepala Rutan Klas 1 Salemba Masjuno menyampaikan, program pesantren dengan nama Atthawabien itu digelar tiga kali per tahun dengan kurun waktu masing-masing tiga bulan.
"Salah satu program pembinaan kepribadian yang rutin kami laksanakan adalah program santri Pesantren Atthawabien, yang di antaranya mencakup program khatam Alquran bersama-sama," tutur Masjuno dalam keterangannya, Minggu (7/7).
-
Apa yang dibuat oleh warga binaan Lapas Pemuda Kelas II A Tangerang? Berbekal limbah koran bekas, sebuah karakter kartun lucu nan cantik berhasil diciptakan.
-
Apa yang dilakukan narapidana di Lapas Sijunjung? Berada di rumah tahanan tidak membuat para narapidana di Lapas Sijunjung Sumatera Barat berdiam diri meratapi nasib buruk. Mereka pun tidak berhenti berkreasi, salah satunya menyulap limbah kayu menjadi aneka barang bernilai ekonomi.
-
Apa yang dilakukan napi di Lapas Malang selama Ramadan? Tadarus Alquran di Lapas Kelas IA Malang "Pagi itu pondok pesantren, setelah selesai dilanjutkan pembacaan tadarus Alquran. Banyak yang saya dapatkan, saya dulu tidak dapat membaca Alquran, sekarang lancar membaca Alquran."
-
Kenapa napi dan tahanan di Lapas Curup membersihkan masjid? Persiapan bahkan dilakukan sebelum datangnya bulan suci Ramadan. Para napi dan tahanan bergotong royong membersihkan masjid, seperti yang dilakukan warga binaan Lapas Curup, Rejanglebong, Bengkulu.
-
Apa saja program dalam reformasi kelurahan? Sedangkan reformasi pemberdayaan masyarakat kelurahan dicanangkan lima program yaitu penguatan kegiatan penanganan stunting; penguatan kegiatan untuk pendampingan pengembangan kebudayaan; penguatan kegiatan untuk pembangunan lingkungan yang mendukung perekonomian, sosial dan pengembangan kebudayaan; penguatan kegiatan pemberdayaan perekonomian; serta penguatan kegiatan untuk penanganan kemiskinan.
-
Bagaimana agar anak betah di pesantren? Salah satunya dengan memanjatkan doa ampun agar anak betah di pondok pesantren berikut ini.
Saat ini, program tersebut akan meluluskan 68 santri yang telah mengkhatamkan Alquran. Mereka merupakan santri yang lulus dari 100 orang di angkatan ke 48 ini. Sementara ada 4.470 tahanan di rutan tersebut.
"Kami melalui Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) yang menyeleksi melihat bagaimana tingkat kemampuan dan kemauan calon santri," jelas dia.
Program tersebut telah berlangsung selama 16 tahun. Selama itu, para tahanan yang nyantri menjalani pembinaan kerohanian dengan nuansa layaknya di pesantren.
Di setiap angkatan sendiri memang diseleksi sekitar 100 orang yang berminat menjadi santri. Seleksi dilakukan lantaran animo tahanan atas program tersebut terbilang tinggi.
"Kami fasilitasi. Kalau kami menemukan ada yang bahkan buta aksara Alquran tetapi menunjukkan minat dan kemauan yang besar, kami buatkan kelas khusus. Mungkin juga dengan melibatkan teman-teman mereka sesama warga binaan untuk mengajari," kata Masjuno.
Evaluasi selama 16 tahun ini, program tersebut memberikan dampak yang positif bagi para tahanan. Bahkan setiap santri yang telah dibebaskan, tidak pernah lagi ditemui masuk kembali ke jeruji besi alias menjadi residivis.
"Sampai saat ini tidak ada," ujarnya.
Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) Sri Puguh Budi Utami menambahkan, pembinaan sisi relijius para tahanan di Lapas dan Rutan juga terbilang penting.
"Kegiatan pembinaan keagamaan seperti itu harus kita apresiasi karena memungkinkan pembinaan yang lebih baik lagi, baik dari sisi mental maupun kepribadian, dengan cara yang lebih manusiawi," beber Sri Puguh.
Terlebih, Direktorat Jendral Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kemenkumham telah mencanangkan program penghapusan buta aksara huruf Alquran bagi para tahanan muslim sejak September 2018 lalu.
"Sejak hari pertama 1440 H, dengan niat tulus dan ikhlas kita semua berharap menjadi insan Illahi yang lebih baik dan bertakwa," tandasnya.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PPPA Daarul Qur'an mengunjungi Pondok Pesantren Rehabilitasi At-Tauhid Kota Semarang pada Senin pekan lalu.
Baca SelengkapnyaTak hanya kepada masyarakat umum, ternyata Kapolres Klaten juga terlihat dekat dan mengayomi para napi yang sedang menjalani masa tahanan.
Baca SelengkapnyaNarapidana yang merupakan warga Kota Madiun berkesempatan dapat beasiswa kuliah dari pemkot setempat. Ini syaratnya.
Baca SelengkapnyaNantinya akan menyediakan program menciptakan program pendidikan yang bermanfaat bagi Warga Binaan
Baca SelengkapnyaRemisi yang diterima bervariasi, mulai dari 15 hari, 1 bulan, 1 bulan 15 hari, hingga 2 bulan
Baca SelengkapnyaMenjadi narapidana tidak mematahkan semangat mereka untuk belajar
Baca SelengkapnyaKepala Lapas Cibinong, Wisnu Hani Putranto menjelaskan kegiatan rehabilitasi berguna untuk meningkatkan kehidupan sosial warga binaan
Baca SelengkapnyaOrganisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten Kediri sebelumnya berencana merehabilitasi mental kepada para santri yang menyaksikan kasus penganiayaan.
Baca SelengkapnyaGanjar pun menilai sudah ada chemistry antara dirinya dengan para ulama dan pimpinan Ponpes se-Bekasi Raya.
Baca SelengkapnyaRasio kewirausahaan nasional Indonesia saat ini tercatat berada di angka 3,47 persen dan ditargetkan setidaknya mencapai 12 persen pada 2045.
Baca SelengkapnyaHari Bhakti Pemasyarakatan adalah hari yang umumnya dirayakan oleh Kementerian Hukum dan HAM, petugas, serta penghuni lembaga pemasyarakatan.
Baca Selengkapnya