Mengapa di Purwakarta banyak patung, ini alasannya
Merdeka.com - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menjadi keynote speaker dalam sebuah diskusi bertajuk 'Problematika Seni Budaya di Ruang Publik' yang diselenggarakan oleh Dewan Kebudayaan Jeprut Jawa Barat (DKJJB), bertempat di Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan (YPK), Jalan Naripan, Kota Bandung Jawa Barat, Sabtu 22 Juli 2017 kemarin. Dedi Mulyadi memiliki argumentasi terkait pembangunan karya seni di ruang publik. Menurutnya, sebuah karya seni memiliki energi inspiratif sehingga jika tidak diberikan ruang, maka secara otomatis akan mempersempit ruang inspirasi bagi sebuah komunitas masyarakat.
"Jika ruang seni dipersempit maka energi inspiratif tidak akan ter-transendensi kepada kita. Akhirnya, manusia tidak lagi imajinatif. Kalau sudah begini, tidak ada ide, maka biasanya impor imajinasi dari luar," jelas Dedi.
Imajinasi yang dimaksud oleh Dedi, menurutnya harus berdasarkan karakter wilayah. Di Purwakarta misalnya dia membangun karya seni berbentuk tokoh pewayangan yang memang mengilhami penyebaran Agama Islam di Tanah Sunda dan Nusantara pada umumnya. Cara ini dia lakukan agar masyarakatnya tidak berkiblat pada super hero hasil imajinasi impor.
-
Kenapa Dedi Mulyadi memilih untuk menerapkan norma dan etika Sunda di Purwakarta? Mengutip Wikipedia, Dedi saat menjabat sebagai Bupati Purwakarta pernah menerapkan kebijakan tentang etika dan kebudayaan Sunda.
-
Apa filosofi utama yang Dedi Mulyadi pegang dari budaya Sunda? Bagi Dedi, budaya Sunda sangat filosofis karena itu dirinya tak bisa melepaskannya dari kehidupan sehari-hari, termasuk dalam berpolitik.
-
Kenapa Dedi Mulyadi harus di Jawa Barat? 'Pak Airlangga berpesan ke saya, jangan terlalu jauh kalau main dari luar rumah, jangan melewati Jawa Barat, harus berada di wilayah Jawa Barat. Kemudian nanti cari pasangan di Golkar yang sesuai dengan kriteria sebagai calon istri (wakil) yang baik,' kata dia.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi menerapkan budaya Sunda dalam tata kelola kehidupan? Mengutip ANTARA, nilai luhur dari budaya Sunda yang membuatnya terus menerapkannya di kehidupan sehari-hari. Dirinya sempat menyampaikan bahwa Sunda memiliki banyak filosofis, salah satunya menciptakan dampak tata kelola kehidupan yang sehat.
-
Siapa tokoh utama penyebar Islam di Jawa? Maulana Malik Ibrahim: Dikenal sebagai penyebar Islam pertama di Pulau Jawa, Maulana Malik Ibrahim juga dikenal dengan nama Kakek Bantal.
-
Siapa yang mengajarkan Islam melalui seni wayang kulit? Sunan Kalijaga, misalnya, dikenal menggunakan wayang kulit, gamelan, dan tembang Jawa untuk menyampaikan ajaran Islam.
"Saya membangun itu agar tokoh-tokoh pewayangan di kita itu sejajar dengan Batman, sejajar dengan Superman. Masa super hero luar negeri lebih disukai sementara super hero bangsa sendiri dilupakan," katanya menambahkan.
Secara jangka panjang, papar pria yang juga menjabat sebagai Pengurus Cabang Nahdhatul Ulama Purwakarta tersebut, ruang publik yang memiliki nilai seni dan tertata dengan rapi dapat menjadi salah satu andalan destinasi wisata bagi daerah, sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisata dan menggenjot pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah.
"APBD Purwakarta itu kecil, tetapi bisa membangun ruang publik yang ramai dikunjungi orang, kita punya air mancur, kita punya taman-taman yang namanya berkarakter Sunda," paparnya.
Selain menghadirkan Bupati Purwakarta, diskusi tersebut juga turut mengundang kalangan akademisi seperti Prof Dr Roos Akbar, Dr Rikrik A Kuswara, kalangan praktisi pematung, Nyoman Nuarta dan kalangan Agamawan yang diwakili oleh Dr KH Asep Salahudin dari PWNU Jawa Barat.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Metode Wali Songo dalam menyebarkan ajaran agama Islam.
Baca SelengkapnyaSalah satu peninggalan Islam yang bercorak Tionghoa di Palembang ini tidak lepas dari keberadaan Laksamana Cheng Ho di masa lampau.
Baca SelengkapnyaPurwakarta telah berevolusi cukup lama hingga dikenal sebagai kota pensiunan. Kisahnya penuh perjuangan sejak masa pra sejarah.
Baca SelengkapnyaPada masa Hindu, wilayah Demak sudah berkembang menjadi permukiman Hindu.
Baca SelengkapnyaSunan Bonang adalah sosok pendakwah yang cerdik dan fleksibel dalam menyiarkan ajaran-ajaran Islam.
Baca SelengkapnyaDi masa silam Sunan Kalijaga pernah aktif berdakwah di Cirebon dan meninggalkan petilasan sekitar 1 kilometer dari terminal Harjamukti.
Baca SelengkapnyaDi Desa Astana, peninggalan kejayaan Islam era lampau masih bisa dilihat seperti makam Sunan Gunung Jati, Petilasan Syekh Datul Kahfi, sampai Keraton Pakungwati
Baca SelengkapnyaDijelaskan Gus Ipul, Kota Pasuruan memiliki wisata religi dan heritage.
Baca SelengkapnyaRumah budaya ini menyimpan banyak karya seni yang memiliki estetika tinggi.
Baca SelengkapnyaWali yang terkenal dengan dakwah melalui kesenian ini ternyata pernah berdakwah pakai cara kekerasan.
Baca SelengkapnyaDiduga pada abad ke 8-9 Masehi peradaban di tempat itu sudah sangat maju.
Baca SelengkapnyaKota kuno Kotagede dibangun dengan konsep filosofi "Catur Gatra" dengan empat elemen penting yaitu keraton, pasar, alun-alun, dan masjid.
Baca Selengkapnya