Mengenal Lalare Orchestra Banyuwangi yang raih penghargaan dunia
Merdeka.com - Banyuwangi memang memiliki banyak destinasi wisata yang sangat direkomendasikan untuk dikunjungi. Tetapi, Banyuwangi tidak hanya wisata. Kesenian Banyuwangi pun kelas wahid di Indonesia. Kelompok kesenian Lalare Orchestra, contohnya.
Kelompok kesenian ini, dikatakan Ketua Umum Sengker Kawung Belambangan Antariksawan Jusuf, pada mulanya merupakan program Kementerian Kebudayaan yang dibentuk untuk menghidupkan kembali kesenian di Banyuwangi yang hampir punah.
Mulanya ada 29 anak yang dilatih sehingga bisa menampilkan aransemen musik-musik tradisional yang mengemas lagu Using lama di berbagai event Banyuwangi. Perlahan namun pasti, kelompok kesenian ini memantapkan diri untuk berkonsistensi di kancah kesenian, khususnya musik-musik daerah.
-
Bagaimana Banyuwangi mendorong penguatan seni budaya lokal? “Bukan berarti tradisi dan budaya kita menjadi hilang kesakralannya karena kita festivalkan. Namun, kita kemas lebih menarik dan kreatif menjadi sebuah atraksi seni yang bisa ditonton wisatawan. Kita tata bagaimana letak panggungnya, kita ajarkan pre eventnya.
-
Bagaimana Banyuwangi jamin tradisi budaya? Untuk menjaga tradisi dan budaya leluhur, Pemkab Banyuwangi juga rutin menggelar sejumlah agenda. Salah satunya Festival Banyuwangi Kuliner yang konsisten mengangkat masakan khas daerah. Sebut saja pecel rawon, ayam pedas, pecel pitik, sego tempong, hingga ayam kesrut juga pernah ditampilkan dalam ajang tahunan tersebut.
-
Apa ciri khas musik tradisional? Musik tradisional adalah musik yang berkembang secara turun-temurun pada suatu daerah. Jenis musik ini hidup pada masyarakat secara turun-temurun di Indonesia dan dipertahankan sebagai sarana hiburan.
-
Bagaimana cara melestarikan musik tradisional? Ketika generasi sebelumnya hendak mewariskan sebuah seni musik tradisional kepada generasi penerusnya, maka yang dilakukan adalah mengajari para generasi muda secara langsung dari mulut ke mulut.
-
Kenapa musik tradisional penting bagi daerah? Biasanya, daerah yang menciptakan sebuah musik khas diinisialisasi sebagai hiburan atau karya seni yang dapat menghibur masyarakatnya.
-
Bagaimana Banyuwangi harmoniskan budaya dan agama? 'Saya kira ini adalah bentuk moderasi beragama yang telah terejawantah dengan baik. Tentu saja, ini berkat kesadaran kolektif masyarakatnya sekaligus adanya orkestrasi yang baik dari pemerintah daerahnya,' imbuhnya.
Ketua Dewan Kesenian Blambangan (DKB) Samsudin Adlawi mengatakan, Lalare Orchestra adalah kelompok musik yang berisi lebih dari 100 anak dari berbagai sekolah dari tingkat SD hingga SMP di Banyuwangi. Mereka memainkan beragam alat musik khas, seperti gendang, rebana, dan angklung, yang diorkestrasikan dalam paduan yang menarik.
"Musik ini mengangkat marwah musik-musik Banyuwangi, dangdut, Jazz dan pop lewat genre alat musik etnik ini," ujar Samsudin.
September 2016, Lalare Orchestra meraih puncak kesuksesannya usai meraih penghargaan tingkat dunia dari Pasific Asia Travel Association (PATA) kategori heritage and culture dalam ajang PATA Travel Mart, di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Banten. Acara tersebut diikuti 1.000 delegasi pariwisata dari 60 negara.
PATA sendiri merupakan sebuah asosiasi pariwisata yang terdiri atas 970 organisasi atau entitas kepariwisataan, 100 maskapai penerbangan, 150 institusi pendidikan, universitas, pusat kajian pariwisata, dan ribuan perusahaan pariwisata.
Kini, Lalare Orchestra, banyak diminati anak-anak penuh potensi di Banyuwangi. Seleksi yang digagas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Banyuwangi ini akan memilih para siswa yang bisa memainkan alat musik angklung, saron, gendang dan terbang. Sebanyak 113 siswa SD sampai SMP se-Kabupaten Banyuwangi mulai mengikuti seleksi pemilihan anggota Lalare Orchestra angkatan tahun 2017.
Kepala Bidang Kebudayaan, Disbudpar, Kholikul Ridho, mengatakan seleksi untuk mempersiapkan pemain Lalare Orchestra dalam Banyuwangi Festival, sekaligus memberi ruang edukasi agar Banyuwangi memiliki regenerasi seniman muda.
"Awalnya dulu masih susah mencari peserta, karena mengandalkan partisipasi siswa. Awal 2015 ada 70 anak, tahun 2016 kemarin 100 anak dan ada yang mengajukan hingga dapat penghargaan PATA, akhirnya minat masyarakat meningkat," ujarnya.
(mdk/ibs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak lagu-lagu berbahasa Osing yang populer dan dibawakan para musisi tanah air.
Baca SelengkapnyaSetiap tahunnya, ratusan anak muda antusias mengikuti event ini. Mereka antusias menyanyikan lagu daerah Using.
Baca SelengkapnyaPuluhan insan musik tampak memadati Gesibu Blambangan. Ada penyanyi senior hingga para pendatang baru.
Baca SelengkapnyaKompetisi musik bagi milenial, Festival Band Pelajar 2023, kembali digelar.
Baca SelengkapnyaDarak Badarak, sanggar kesenian pemuda dari Pariaman, Sumatra Barat yang sukses meraih Runner-Up di ajang Indonesia's Got Talent 2023.
Baca SelengkapnyaSelain menjadi atraksi wisata, Meras Gandrung juga upaya mempertahankan dan melestarikan budaya Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaBertema Persahabatan yang lebih erat dan kemitraan yang lebih kuat, hubungan diplomatik Indonesia dan Korsel.
Baca SelengkapnyaTari tradisional adalah tarian yang berkembang dan dilestarikan secara turun temurun di suatu daerah tertentu.
Baca SelengkapnyaMenurut Ganjar, pembangunan seni budaya diakui sebagai bagian integral dari pembangunan nasional.
Baca SelengkapnyaTari Dulang, kesenian tradisional penuh makna warisan dari Kesultanan Langkat.
Baca SelengkapnyaKesenian tradisional yang satu ini masih tergolong dalam tarian Zapin Melayu yang pada umumnya dibawakan oleh pemuda-pemudi Lampung.
Baca SelengkapnyaAcara yang merupakan edisi khusus Ngariksa episode 100 itu, juga menggelar Sarasehan Agamawan dan Budayawan.
Baca Selengkapnya