Menghidupkan lagi ritual kungkum kali di Banyumas yang sudah lama mati suri
Merdeka.com - Warga berkumpul di tempuran (pertemuan) sungai Cawang, warga Desa Banjarpanepen, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas. Mereka memulai tradisi kungkum (berendam) kali (sungai). Warga melakukan tapa bisu membersihkan diri setiap bulan sya'ban atau sadran.
Sebelum melakoni kungkum massal, warga berduyun-duyun berkumpul di bawah pohon Seprih (ara atau beringin pencekik) yang dikeramatkan oleh para sesepuh setempat. Setelah berdoa bersama, peserta kungkum kali mulai diguyur dengan bunga tujuh rupa.
-
Mengapa warga Majalengka mencuci pakaian di sungai? Tak ada pilihan lain dari warga, karena ini cara tercepat agar kebutuhan mencucinya bisa terpenuhi.
-
Kenapa masyarakat Sukoharjo percaya Batu Punden Keramat bisa memberikan kesejahteraan? Konon apabila berhasil dipindahkan, punden tersebut bakal memberikan keamanan dan kesejahteraan untuk semua warga. Hal ini sesuai dengan ucapan ilham yang didengar sesepuh desa waktu itu.'Nek gelem ngopeni aku, ngerawat aku, aku sanggup gawe aman lan sejahtera warga,' begitulah suara bisikan itu.
-
Kenapa mata air Desa Bintang Hulu diyakini bisa menyembuhkan penyakit? Tak hanya menjadi objek wisata, sumber mata air ini diyakini bisa menyembuhkan penyakit yang menyerang saluran pencernaan.
-
Siapa yang percaya mitos air Tumpak Sewu membawa keberuntungan? Konon, siapa saja yang mencuci wajah dengan air dari air terjun ini akan mendapatkan hal-hal beruntung dalam hidup.
-
Bagaimana cara warga Majalengka mencuci pakaian di sungai? Terpantau di lokasi, sejumlah ibu rumah tangga bergantian mencuci pakaian keluarga mereka karena air di rumahnya sudah tidak bisa mengalir.
-
Apa manfaat Sungai Serayu bagi masyarakat sekitar? Sungai Serayu menjadi salah satu sumber kehidupan masyarakat. Sungai Serayu menjadikan lahan-lahan sekitar sungai menjadi subur. Selain itu, Sungai Serayu juga menghasilkan pasir dan batu di sepanjang alirang sungai sehingga banyak penambang pasir yang mengambilnya.
menurut cerita turun temurun, tempuran Sungai Cawang konon menjadi tempat bersemedi para pesohor dan penganut kepercayaan kejawen. Ada pula cerita yang menyebut, di sekitar lokasi sungai Cawang bersemayam Ki Rantamsari atau Mbah Gendeng.
Sesepuh adat Jagabudaya, Lamus (59) menjelaskan, tradisi kungkum kali sudah turun temurun. Kungkum kali dilakukan setiap tanggal 15 bulan Sya'ban atau Sadran. Upacara adat kungkum kali sempat berhenti sekitar tahun 1980 dan baru di tahun 2018 ini mulai dihidupkan lagi.
Dalam kepercayaan masyarakat, membersihkan diri di tempuran sungai bakal mendapat kehidupan yang tenang dan rezeki yang melimpah. "Ada yang percaya air sungai ini membawa berkah awet muda," kata Lamus.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Banjarpanepen, Turimin mengatakan tradisi kungkum kali kini dikemas sebagai atraksi wisata. Sebab itu, digelar pula pasar malam yang menyajikan kuliner khas desa, seperti aneka olahan oyek. Selain itu, ada pula pertunjukan lengger, kidungan dan hiburan kesenian khas Banyumas lainnya.
"Kami ingin mengembalikan lagi nilai-nilai tradisi yang dilakukan oleh para tetua. Dengan sentuhan menggeliatkan ekonomi kreatif warga," kata dia.
Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas, Deskart Setyo Jatmiko mengatakan potensi budaya di Banyumas bagian selatan sangat banyak. Tidak hanya tradisinya, tapi juga kesenian rakyat yang masih hidup sampai saat ini.
"Apabila dikembangkan tradisi budaya ini bisa menjadi pendukung kepariwisataan daerah," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak hanya terkenal dengan mata airnya, Tuk Budoyo nyatanya kini telah menjadi cagar budaya.
Baca SelengkapnyaBanyak yang meyakini jika mencuci muka atau berenang di sini membuat pengunjung awet muda.
Baca SelengkapnyaLokasi pemandian itu cukup strategis karena berada di sebuah lembah. Kolamnya juga jernih, karena bersumber pada sebuah mata air yang airnya tak pernah habis.
Baca SelengkapnyaTradisi dilakukan pada 14 Rabiul Awal di tempat-tempat keramat yang dianggap suci.
Baca SelengkapnyaMitos Air Terjun Jumog menajdi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Baca SelengkapnyaKonon pada zaman dahulu mata air tersebut digunakan untuk mandi para tentara.
Baca SelengkapnyaAir Terjun Tumpak Sewu tak hanya memiliki keindahan alam, tetapi juga dikaitkan dengan beberapa mitos populer.
Baca SelengkapnyaSanghyang Kenit merupakan salah satu tempat wisata yang sangat indah, dan masih jarang dikunjungi.
Baca SelengkapnyaDalam menyambut bulan Ramadan, setiap daerah memiliki tradisinya masing-masing yang unik dan penuh makna.
Baca SelengkapnyaWarga setempat percaya, bahwa air dari dalam sumur tersebut bisa mengungkap kebohongan dari seseorang yang berniat jahat dan menutupinya.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini mata air tersebut masih terjaga kesuciannya.
Baca SelengkapnyaPagelaran yang merupakan rangkaian Kenduri Swarnabhumi 2023 ini, mengajak masyarakat untuk menjaga ekosistem sungai.
Baca Selengkapnya