Mengutuk keras teror terhadap Novel saat gencar bongkar kasus e-KTP
Merdeka.com - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal, Selasa (11/4) kemarin. Saat kejadian itu, Novel baru saja selesai melaksanakan Salat Subuh di Masjid Al Ihsan.
Jarak antara masjid dan rumah Novel ini hanya 30 meter. Dari masjid, Novel pulang ke rumah dengan jalan kaki.
"Saat di perjalanan, dia dihampiri oleh 2 orang di mana dua orang ini menggunakan sepeda motor menghampiri kemudian langsung menyiramkan air yang diduga air keras," kata Kapolres Jakarta Utara Kombes Dwiyono di RS Mitra Keluarga di mana Novel dirawat, Jakarta, Selasa (11/4).
-
Kenapa Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
-
Bagaimana Jokowi atasi krisis air? Jokowi menyampaikannya, beberapa negara saat ini dilanda krisis Air. Untuk itu, Ia mengimbau agar potensi air di dalam negeri bisa dimanfaatkan melalui beragam infrastruktur, dengan begitu air tidak langsung mengalir ke laut.
-
Apa yang dilakukan Jokowi saat nobar bersama Mentan Amran? Dibeberapa tangkapan kamera, Jokowi bersama Mentan Amran dan sejumlah menteri lainnya, tampak semangat dan gembira menyaksikan laga Indonesia vs Vietnam. Semuanya bahkan kompak mengangkat tangan dan berteriak mengungkapkan kebahagiannya saat Timnas Indonesia membuka keunggulan 1-0 di awal laga berjalan sembilan menit, semangat Presiden dan Para Menteri juga terus berlanjut hingga Indonesia memperbesar keunggulan di menit ke-24, dan pada paruh kedua laga tersebut.
-
Apa yang dipesan Jokowi ke TNI-Polri? 'TNI Polri harus berani masuk ke hal-hal yang berkaitan dengan teknologi. Pesawat tempur perlu, iya. Tank perlu, iya. Tapi hati-hati juga dengan drone.' kata Jokowi.
-
Apa yang dilakukan Panglima TNI terhadap kasus ini? Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memastikan proses hukum terhadap anggotanya yang melakukan pelanggaran tindak pidana.
-
Siapa yang mendapatkan pesan dari Kapolri? Peraih Adhi Makayasa Akpol 2024 diberi pesan oleh Kapolri. Begini isinya.
Air keras tersebut mengenai wajah Novel. Dahi dan kedua mata Novel terkena siraman air keras hingga membuat pandangan kabur.
Aksi biadab dan teror yang menimpa penyidik KPK ini langsung mengundang reaksi banyak pihak. Dari aktivis pegiat antikorupsi, mantan dan pimpinan KPK hingga Presiden Jokowi mengutuk teror penyiraman air keras terhadap Novel.
Dengan suara tegas, Jokowi menyebut teror tersebut brutal.
"Ya itu tindakan brutal yang saya mengutuk keras," kata Jokowi di Istana.
Jokowi langsung memerintahkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk mencari pelaku penyiraman air keras ke Novel. Kepala Negara menegaskan, penyiraman air keras merupakan tindakan kriminal dan menjadi tugas Kapolri sebagai pimpinan Polri untuk mencari pelakunya.
"Saya perintahkan kepada Kapolri untuk dicari siapa (pelakunya). Kriminal ini kriminal. Ini tugas Kapolri untuk mencari (pelakunya)" tegas Jokowi.
Presiden Jokowi. ©2016 Merdeka.com
Tak lupa, lewat kejadian ini, Jokowi berharap agar seluruh penyidik KPK meningkatkan kewaspadaannya. Jokowi mengatakan jangan sampai kejadian yang disebutnya tak beradab ini menimpa orang yang memiliki prinsip teguh seperti Novel Baswedan maupun penyidik KPK lainnya.
"Jangan sampai orang-orang yang punya prinsip teguh seperti itu dilukai dengan cara-cara yang tidak beradab. Saya kira ini tidak boleh terulang hal-hal seperti itu," kata Jokowi.
Mantan Ketua KPK Taufiequrachman Ruki juga mengecam teror penyiraman air keras ke wajah Novel Baswedan. Ruki mengaku marah sosok Novel yang memiliki integritas memberantas korupsi justru mendapatkan intimidasi dan teror.
"Saya prihatin. Saya marah," tegas Ruki usai menjenguk Novel.
Ruki meminta Kapolri Jenderal Tito Karnavian maupun Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan menuntaskan kasus penyiraman air keras ke wajah Novel Baswedan. Ia tak mau mereka penyidik KPK yang bekerja baik menjadi korban biada orang tak bertanggungjawab.
"Buat anak-anak saya di KPK, maju terus, enggak usah takut, Tuhan bersama kita," tuturnya.
Sedangkan mantan pimpinan KPK Bambang Widjojanto menegaskan, penyiraman air keras terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan adalah tindakan melampaui batas. Dia bahkan menyebut pelaku penyiraman masuk dalam kategori teroris.
"Ini adalah bentuk terrorizing, pasti pelakunya teroris harus dikualifikasi teroris karena ini sudah di luar batas," kata Bambang Widjojanto.
Menurutnya, kejahatan yang menimpa Novel itu adalah sebuah kejahatan yang langsung mempersoalkan keinginan Presiden Jokowi untuk mewujudkan Nawacita.
Mantan pimpinan KPK lainnya, Busyro Muqoddas juga memberi dukungan penuh terhadap KPK yang kembali mengalami serangan dari pihak tertentu. Senada dengan Bambang, dia meminta Presiden bertindak cepat. Sebab, pemberantasan korupsi tidak akan berjalan lancar jika tidak ada pengamanan terhadap lembaga antirasuah, khususnya terhadap penyidiknya.
"Ini saatnya Presiden harus langkah lanjut untuk membentuk tim gabungan untuk memburu pelaku itu," kata dia.
Busyro Muqoddas merdeka.com/Imam Buhori
Lebih lanjut, meski tidak menyebutkan secara tegas, teror terhadap Novel dan penyidik KPK lainnya juga memiliki kaitan dengan satu kasus yang ditangani.
"Dulu kasus Korlantas dilakukan langkah-langkah yang irasional sekarang e-KTP selalu ada kaitannya dan ini kalau dibiarin terus oleh negara yang terjadi adalah sebuah pembiaran bahwa aktor-aktor yang biadab justru tidak boleh diberi kesempatan hidup," ujarnya geram.
Kutukan teror penyiraman air keras terhadap Novel juga dilayangkan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak. Pihaknya mendesak kepolisian menindak dan menangkap segera pelaku penyiraman air keras dan mengungkap motif serta otak di balik aksi biadab ini.
"Saya dan seluruh kader Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah akan berdiri menjadi benteng kekuatan melindungi dan menemani Novel Baswedan dalam upaya melawan bandit koruptor yang mengancam negeri ini," kata Dahnil.
Akibat serangan teror itu, Novel menjalani perawatan di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading dan harus dipindah ke RS Jakarta Eye Center. Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah pun mengajak masyarakat mendoakan kepulihan Novel Baswedan.
Tak hanya itu, Menko Polhukam Wiranto juga mengutuk aksi teror penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan. Wiranto menilai perbuatan itu keji dan tidak beradab.
"Saya kira secara etika, secara hukum, secara kemanusiaan penyiraman itu perbuatan yang sangat keji ya. Sangat tidak beradab gitu ya," kata Wiranto.
Wiranto mengingatkan, kepolisian sudah sepatutnya segera mengungkap pelaku yang disebut-sebut berjumlah dua orang itu. Termasuk motif di balik teror yang dilakukan terhadap Novel Baswedan.
Dia memastikan setiap penegak hukum seperti Novel Baswedan akan diberikan pengamanan yang lebih agar kejadian serupa tak menimpa penegak hukum lainnya.
Mereka yang mengutuk penyiraman air keras terhadap Novel juga banyak berasal dari kalangan aktivis pegiat antikorupsi seperti Pukat UGM, ICW, dan aktivis di daerah-daerah. Kemudian koalisi masyarakat sipil dan lain sebagainya.
Banyak yang berspekulasi teror yang menimpa Novel merupakan buntut dari kasus e-KTP. Kasus mega korupsi tersebut saat ini sudah masuk ke persidangan dan menguak nama-nama besar.
Menurut sumber internal KPK, penyiraman Kasatgas korupsi e-KTP itu terjadi bertepatan setelah ketua DPR, Setya Novanto diajukan permohonan cegah. Namun dia tidak memastikan apakah kejadian pagi tadi berkaitan dengan pencegahan Novanto.
"Kemarin baru saja nyekal SN (Setya Novanto), enggak tahu ini ada hubungannya atau enggak," ujarnya.
Seperti diketahui, Novel sedang menangani kasus mega korupsi e-KTP senilai triliunan. Korupsi e-KTP ini menyangkut sejumlah nama besar di Indonesia. Seperti Setya Novanto, Andi Narogong, Anas Urbaningrum, Gamawan Fauzi dan sejumlah politikus senayan lainnya.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harus ada tindak tegas agar aparat tidak lagi terlibat dalam peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaHamdan mengatakan, DPR seharusnya gunakan hak konstitusional menanyakan ini kepada Presiden atau gunakan hak angket.
Baca SelengkapnyaKepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfandi diduga terima suap Rp88,3 miliar.
Baca SelengkapnyaNovel menyebut, Polri telah menyelamatkan KPK dari tangan Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaKapolri menegaskan agar anak buahnya bersikap profesional dalam menangani kasus itu.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi buka suara dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan tindak nepotisme.
Baca SelengkapnyaMoeldoko mempertanyakan Agus Rahardjo yang kembali mempersoalkan kasus yang sudah bergulir pada 2017.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo menjawab usulan agar pimpinan KPK dinonaktifkan di tengah kasus dugaan pemerasan Mentan Syahrul Yasin Limpo.
Baca SelengkapnyaListyo meminta agar kasus tersebut ditangani hingga tuntas dan ditangani secara profesional dan transparan.
Baca SelengkapnyaAgus Rahardjo Ngaku Diintervensi Jokowi, Firli Bahuri: Saya Kira Semua Akan Alami Tekanan
Baca SelengkapnyaAirlangga menegaskan, jika Partai Golkar menjadi korban atas kasus e-KTP.
Baca SelengkapnyaDalam arahannya, anggota Polri diminta untuk menyusun progam terkait dengan Instruksi Prabowo.
Baca Selengkapnya