Menkes: Penguatan SDM Bioteknologi Bisa Tingkatkan Resiliensi Kesehatan
Merdeka.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan penguatan sumber daya manusia (SDM) di bidang bioteknologi di Indonesia mampu meningkatkan resiliensi sektor kesehatan secara nasional.
Hal itu disampaikannya saat membuka acara 'Training of Trainers' yang dihelat Ikatan Program Studi Bioteknologi Indonesia (IPSBI) menggandeng salah satu pihak swasta di industri teknologi kesehatan.
"Kemajuan peralatan teknologi tidak akan cukup dalam pengembangan bioteknologi khususnya untuk meningkatkan resiliensi kesehatan. Justru aset terpenting yang harus kita jaga serta kita tingkatkan adalah kualitas SDM," kata Budi, Jumat (14/10).
-
Bagaimana bioteknologi diterapkan di bidang kesehatan? Bioteknologi dapat digunakan untuk menghasilkan atau memodifikasi obat-obatan, vaksin, hormon, antibodi, dan enzim yang dapat digunakan untuk mencegah, mengobati, atau menyembuhkan berbagai penyakit, seperti diabetes, kanker, AIDS, malaria, dan lain-lain.
-
Apa itu bioteknologi konvensional? Bioteknologi konvensional merujuk pada teknologi yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan manfaat biologi, termasuk manipulasi genetik tanaman, hewan, dan mikroorganisme.
-
Mengapa Indonesia masih perlu meningkatkan kualitas layanan kesehatan? Posisi Indonesia yang berada di peringkat 39 masih menunjukkan adanya ruang untuk perbaikan, terutama dibandingkan dengan negara-negara Asia yang lebih maju seperti Taiwan dan Korea Selatan.
-
Mengapa bioteknologi dibutuhkan untuk mengatasi masalah lingkungan? Bioteknologi dapat digunakan untuk mengatasi masalah-masalah lingkungan, seperti pencemaran, limbah, dan perubahan iklim.
-
Apa itu perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia.
-
Kenapa pembangunan IKN di era Prabowo-Gibran diprediksi kurang maksimal? Hal itu, dikarenakan Prabowo berencana akan menggelontorkan dana untuk pembangunan IKN sebanyak Rp16 triliun per tahun.
Budi menyebutkan bioteknologi selalu erat hubungannya dalam perkembangan dunia kesehatan, mulai dari menghadirkan produk pencegahan penyakit hingga penguatan kesehatan.
Terutama di masa pandemi Covid-19, berkat adanya bioteknologi penanganan untuk mengendalikan SARS-CoV-2 menjadi lebih efektif.
Para peneliti bioteknologi dalam waktu yang padat berhasil mengembangkan vaksin dengan memanfaatkan informasi genetik patogen dan kini dikenal dengan vaksin mRNA (messenger RNA). Padahal jika berkaca pada metode konvensional, pembuatan vaksin bisa memakan waktu yang panjang hingga 10 tahun.
Perkembangan teknologi yang begitu cepat tentunya memang membantu perkembangan sektor kesehatan. Namun itu semua tidak cukup jika tidak dibarengi dengan kapasitas memadai dari talenta yang mengerjakannya.
Untuk itu, dia berharap agar para peneliti maupun talenta bioteknologi di Indonesia dapat ikut menciptakan inovasi yang dapat berguna untuk ketahanan kesehatan nasional.
"Diperlukan talenta terbaik Indonesia yang mampu memanfaatkan teknologi ini, memanfaatkan datanya, menciptakan pembaruan, dan menjadikannya produk yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya, dilansir dari Antara.
Dia juga berharap agar setelah meningkatkan kapasitas, para talenta bioteknologi di Indonesia bisa membagikan ilmunya ke individu lainnya dengan demikian akan lebih banyak ide dan ilmu yang bisa dikembangkan di masa mendatang.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Produksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaBerbagai faktor memperburuk jumlah produksi beras Indonesia yang selalu turun.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaMendiktisaintek menyatakan berkomitmen mempercepat penyelesaian beragam tantangan dalam pemajuan pendidikan tinggi tanah air.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui ketersediaan infrastruktur kesehatan dan pendidikan di Indonesia masih lemah.
Baca SelengkapnyaJokowi percaya bahwa teknologi tidak akan bisa mengalahkan manusia.
Baca SelengkapnyaKemenkes membuat pelatihan-pelatihan agar semakin banyak puskesmas yang dapat menangani masalah-masalah mental.
Baca SelengkapnyaUntuk menjadi negara maju tak cuma mengedepankan kecerdasan sumber daya manusianya saja.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di 2022.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus mendorong transisi energi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi memberikan saran kepada pemerintahan terpilih untuk tidak sembarang memilih Menteri Kesehatan dan Menteri Pendidikan.
Baca SelengkapnyaAeHIN adalah asosiasi e-Health yang beranggotakan negara-negara di Asia
Baca Selengkapnya