Mereka tewas saat meracik mercon
Merdeka.com - Dalam moment tertentu petasan bisa menjadi salah satu benda penting. Kita bisa lihat ketika moment perayaan tahun baru, hampir di seluruh dunia, petasan seakan menjadi benda yang harus dipersiapkan dan paling vital sebelum pergantian tahun.
Untuk di Indonesia sendiri, petasan sangat mudah didapat, terutama ketika bulan Ramadan dan Idul Fitri. Sayangnya keberadaan petasan alias mercon yang hingga saat ini menjadi primadona tidak diawasi dengan baik, akibatnya banyak korban tewas yang diakibatkan dari bahan peledak berupa bubuk yang dikemas dalam lapis kertas ini.
Meskipun sudah menelan banyak korban dan pemerintah sudah menangani kasus ini dengan serius, sepertinya petasan masih banyak merenggut nyawa di tiap tahunnya. Berikut ini beberapa kasus orang tewas meracik mercon yang dirangkum merdeka.com dari berbagai sumber:
-
Siapa yang paling banyak memiliki korban? Korban Wahyu Kenzo mencapai 272 Orang dengan kerugian Rp 241 Miliar.
-
Apa yang dibakar massa? Tampak beberapa massa sedang membakar motor. Tak jelas motor siapa yang dibakar, yang jelas motor yang dibakar tak hanya satu.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Mengapa kebakaran di pabrik Kader merenggut banyak korban jiwa? Para pekerja yang berada di lantai atas diberitahu bahwa api yang ada hanyalah api kecil dan diinstruksikan untuk terus bekerja. Bahkan, alarm kebakaran di gedung pun tidak berbunyi.
-
Apa yang meledak di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
Kades tewas saat bikin mercon
Rahem (40) warga Dusun Klompang, Desa Gadding, Kecamatan Manding, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur ini tewas setelah memainkan mercon. Pria yang diketahui menjabat sebagai Kepala Dusun Klompang itu ditemukan tewas mengenaskan akibat terkena ledakan petasan yang diraciknya sendiri, Senin (21/7) kemarin.Peristiwa ini terjadi ketika dia ingin menghabiskan waktu jelang buka puasa dengan meracik bahan peledak mercon di rumahnya. Setelah semua sudah dipersiapkan, bahan dicampur dan dimasukkan ke dalam selongsong mercon.Namun nahas, keahliannya dalam membuat petasan berakhir ketika dia mencoba memindahkan petasan yang sudah jadi. Petasan yang sudah dipersiapkan jatuh ke lantai lalu memicu ledakan keras yang membuat panik warga desa. Akibat kejadian tersebut, tubuh pria berumur 40 tahun ini hancur dan 75 persen rumahnya hancur.
Pelajar di Mojokerto kena mecon racikan sendiri
Peristiwa serupa juga pernah terjadi Minggu (21/8/2011) lalu di Mojokerto. Seorang pelajar Madrasah Tsanawiyah warga Desa Pandan Arum Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto tewas akibat terkena ledakan petasan. Kejadian ini terjadi saat korban bersama 14 temannya berjalan-jalan usai salat subuh.Korban yang diketahui bernama Hari Krisna Dwi Saputra ini sedang asyik bermain petasan dari hasil temuan bubuk mercon yang dibungkus plastik di perjalanan. Dari racikannya bersama ke empat belas temannya berhasil menghasilkan tiga buah petasan banting.Saat dinyalakan, ternyata dua petasan tak meledak. Namun petasan terakhir yang dilempar salah satu temannya ke atas mendarat di kepala korban, dan seketika korban langsung terkapar.Mengetahui temanya terluka teman-teman korban membawa ke Rumah Sakit Sumber Glagah. Namun nyawanya tidak tertolong.
Peracik mercon di Pemalang tewas
Kejadian serupa juga kembali terjadi di Pemalang (21/7/13). Kali ini dialami oleh Suroso (53) warga Dukuh Karang Tengah RT 01 RW IV Desa Warungpring, Kecamatan Warungpring, Kabupaten Pemalang Jawa Tengah.Dia tewas ketika sedang meramu atau meracik obat untuk membuat petasan. Tidak disangka, saat sedang mengaduk adonan obat petasan tersebut, tiba-tiba timbul percikan api dan langsung meledak. Pria yang setiap tahun berprofesi sebagai pembuat dan peramu obat petasan ini tewas seketika dengan kondisi kaki yang terlepas dari tubuhnya.Korban awalnya mendapatkan bahan mercon dari temannya Fauzan (43) yang memesan untuk meramu obat dan dijadikan petasan. Saat itu dia memberikan bahan-bahan berupa belerang 3 kg, Broom 2 kg, dan floras 10 kg. Namun nasib berkata lain, bahan mercon yang sudah diserahkan berakhir dengan duka.
Pemilik pabrik mercon di Indramayu tewas
Kasus lainnya terjadi di Indramayu, Juni 2013, tepatnya Pabrik petasan di Blok Induk Desa Lobener, Kecamatan Jatibarang. Dari peristiwa tersebut, satu orang tewas dan sejumlah bagian pabrik mengalami kerusakan. Akibat kejadian itu, bagian tubuh korban, mulai wajah, kaki hingga lengan hancur akibat kuatnya ledakan. Polisi setempat sempat mengalami kesulitan menggali data dan fakta menyusul gerakan tutup mulut warga setempat saat dimintai keterangan.Korban tewas yang diketahui bernama Edi (40), pemilik home industri petasan. Kejadiannya terjadi ketika ia hendak memindahkan sejumlah petasan yang telah selesai di racik. Tanpa sebab yang jelas tiba-tiba terdengar ledakan sampai radius 2 kilometer dari lokasi kejadian disusul kepulan asap putih membumbung tinggi.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mortir tersebut tersimpan dalam besi yang coba dipotong oleh pemilik bengkel rongsok.
Baca SelengkapnyaSebuah ledakan yang diduga berasal dari mercon terjadi di Dusun Gedongsari, Desa Wijirejo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul, DIY.
Baca SelengkapnyaPara korban langsung dievakuasi warga ke rumah sakit dan kini masih perawatan.
Baca SelengkapnyaPara korban juga mengalami luka bakar maksimal dengan tingkatan atau grade enam.
Baca SelengkapnyaDua di antara tiga yang ditangkap merupakan pasangan suami istri yang ditangkap di daerah Doyo Sentani, Kabupaten Jayapura.
Baca SelengkapnyaRS Polri Kramatjati menerima tujuh kantong jenazah korban kebakaran ruko bingkai di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaYossi mengatakan, total ada 12 orang yang menjadi korban terdiri dari 5 korban luka dan 7 korban meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaDua dari tiga orang korban meninggal tersebut diketahui merupakan pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK).
Baca SelengkapnyaSebelum ditemukan tewas mengambang, Sabtu (21/9), sekira pukul 03.00 WIB ketujuh korban dan puluhan remaja lainnya berkumpul di sebuah warung.
Baca SelengkapnyaPara korban tersebut menenggak minuman keras sebelum digerebek Tim Patroli Perintis Presisi.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan itu dipicu lantaran para pelaku mengungkit permasalahan korban.
Baca SelengkapnyaMinuman keras (miras) oplosan kembali memakan korban.
Baca Selengkapnya