Misteri Hilangnya Bendera Merah Putih di Makam Tan Malaka
Merdeka.com - Bendera Merah Putih sebagai penanda di makam pahlawan kemerdekaan Tan Malaka, Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, hilang.
Ketua Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kabupaten Kediri (DKPP) Imam Mubarok mengemukakan di makam tersebut memang sengaja dipasang penanda berupa Bendera Merah Putih yang terbuat dari logam. Bendera tersebut sekaligus menunjukkan bahwa di makam itu merupakan pahlawan kemerdekaan.
"Saya kemarin (Selasa, 21/2) sowan sekaligus ziarah dan tahlil di Selopanggung Kecamatan Semen Kabupaten Kediri, sebab tanggal 21 Februari 2023 tepat 74 tahun Tan Malaka gugur. Saat itu sebenarnya ada yang janggal ketika berdoa di atas pusara, tapi saya belum berpikir, sebab agak buru-buru karena cuaca mendung," kata Imam Mubarok di Kediri, dilansir Antara, Rabu (22/2).
-
Siapa yang menemukan makam? Tim arkeolog Mesir dan Jepang menemukan sebuah makam yang diyakini berusia 4.500 tahun dan sejumlah artefak di kawasan pemakaman Saqqara, Mesir.
-
Bagaimana makam itu ditemukan? Para arkeolog pertama kali menemukan sebuah makam batu bata persegi panjang yang penuh dengan sisa-sisa kerangka manusia dari abad ketujuh atau kedelapan, atau berusia sekitar 1.200 tahun.
-
Siapa yang menemukan makam kuno tersebut? Selama penggalian yang dipicu oleh kegiatan konstruksi yang akan dilakukan oleh produsen chip asal Amerika Serikat, Intel, arkeolog dari Kantor Negara untuk Manajemen Warisan dan Arkeologi Saxony-Anhalt (LDA) menemukan lanskap pemakaman yang signifikan yang berasal dari periode Neolitikum di Eulenberg dekat Magdeburg, Jerman.
-
Dimana lokasi penemuan makam? Awal tahun ini, sejumlah artefak yang mencakup potongan kayu dan beragam item lainnya ditemukan di sebuah makam di distrik Wulong, yang terletak sekitar 870 mil (1.400 kilometer) barat daya Beijing.
-
Dimana makam itu ditemukan? Makam ini terletak di dalam situs arkeologi Vulci, yang berada di antara kotamadya Montalto di Castro dan Canino di wilayah Lazio tengah.
Ia mengaku kemudian mencari tahu adanya kejanggalan tersebut dengan melihat kembali foto-foto koleksinya di area makam Tan Malaka.
"Dan benar, ternyata Bendera Merah Putih di atas pusara Tan Malaka saya zoom sudah tidak ada. Entah hilang atau sengaja dihilangkan saya tidak paham. Apapun beliau, Tan Malaka ini adalah Pahlawan Kemerdekaan sesuai Kepres 53/1963 tanggal 28 Maret," kata dia.
Tan Malaka dijuluki sebagai Bapak Republik merupakan Pucuk Penghulu (Raja) di kampungnya, Nagari Pandam Gadang, Kecamatan Gunung Omeh, Kabupaten Lima Pukuh Kota, Sumatera Barat. Ia meninggal dunia dibunuh oleh tentara republik pada 21 Februari 1949 di Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri.
Menurut Harry Albert Poeze, sejarawan asal Belanda yang mengungkap tabir misteri kematian Tan Malaka, disebutkan bahwa Tan Malaka tewas akibat dieksekusi pada 21 Februari 1949 oleh pasukan dari Batalyon Sikatan, Divisi Brawijaya, di Selopanggung, Kediri, Jawa Timur. Perintah itu datang dari Letda Soekotjo, yang menurut Poeze, adalah orang kanan yang paling beropini bahwa Tan Malaka harus dihabisi.
"Posisi Tan Malaka sangatlah final dan penting bagi kaumnya sendiri. Di wilayah adat dia membawahi 142 niniak mamak atau pemimpin adat, di Kelarasan Bungo Setangkai (Tiga nagari: Pandam Gadang, Suliki, dan Kurai). Adatnya dari Agam, mainan urang lima puluh Kota," kata Imam.
Ia pun berharap bendera tersebut bisa dikembalikan lagi ke lokasi yang semestinya jika memang diambil oleh seseorang.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Potret makam para Pejuang Indonesia terbengkalai di pelosok desa Sumedang, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaKerangka tulang manusia itu diduga Enjo Darjo (90) yang sebelumnya dinyatakan hilang selama dua pekan
Baca SelengkapnyaJasad tersebut merupakan salah satu wisatawan yang masih hilang tergulung ombak
Baca SelengkapnyaKerangka manusia itu diduga berjenis kelamin perempuan.
Baca SelengkapnyaPotret struktur bata diduga gapura Istana Majapahit.
Baca SelengkapnyaPenemuan candi ini begitu misterius karena tidak ada bukti mengenai siapa yang membangun dan kapan dibangun.
Baca SelengkapnyaSebagian masyarakat yakin makam Sunan Kalijaga ada di Kadilangu Demak, tapi ada juga yang yakin makam sesungguhnya Sunan Kalijaga ada di Tuban.
Baca SelengkapnyaIa juga menemukan bungkusan putih di dalam makam neneknya yang runtuh tersebut.
Baca SelengkapnyaPria ini mengungkap bahwa ia akhirnya menemukan makam ibunya setelah 34 tahun berlalu.
Baca Selengkapnya