Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Misteri kematian Gajah Mada, sakit atau moksa?

Misteri kematian Gajah Mada, sakit atau moksa? Patung Gajah Mada di depan Mabes Polri. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Asal usul Patih Majapahit Gajah Mada masih menjadi misteri hingga saat ini. Namun bukan hanya kelahiran dan latar belakangnya, kematian tokoh yang kesohor karena sumpah Palapa ini juga masih simpang siur.

Disebutkan dalam kitab Kakawin Nagarakretagama, sekembalinya Hayam Wuruk dari upacara keagamaan di Simping, dia menjumpai Gajah Mada telah sakit. Gajah Mada disebutkan meninggal dunia pada tahun 1286 Saka atau 1364 Masehi karena sakit.

Raja Hayam Wuruk kehilangan orang yang sangat diandalkan dalam memerintah kerajaan. Raja Hayam Wuruk pun mengadakan sidang Dewan Sapta Prabu untuk mencari pengganti Gajah Mada. Namun tidak ada satu pun yang sanggup menggantikan Patih Gajah Mada.

Raja Hayam Wuruk kemudian memilih empat Mahamantri Agung di bawah pimpinan Punala Tanding untuk selanjutnya membantunya dalam menyelenggarakan segala urusan negara. Namun hal itu tidak berlangsung lama. Mereka pun digantikan oleh dua orang menteri yaitu Gajah Enggon dan Gajah Manguri. Akhirnya Hayam Wuruk memutuskan untuk mengangkat Gajah Enggon sebagai Patih Mangkubumi menggantikan posisi Gajah Mada.

Namun dalam versi lain disebutkan bahwa Gajah Mada moksa atau menghilang. Hal ini seperti yang tertulis dalam Kidung Sunda Pupuh ke tiga atau Sinom.

Dalam Pupuh ke tiga tersebut dijelaskan bahwa Prabu Hayam Wuruk merasa cemas setelah menyaksikan peperangan Bubat antara pasukan Majapahit yang dipimpin Gajah Mada dengan pasukan Kerajaan Sunda.

Hayam Wuruk kemudian menuju ke pesanggaran putri Sunda. Tetapi putri Sunda ditemukan sudah dalam kondisi tewas. Maka prabu Hayam Wuruk pun meratapinya karena ingin dipersatukan dengan wanita idamannya itu.

Setelah itu, upacara untuk menyembahyangkan dan mendoakan para arwah dilaksanakan. Tidak selang lama, maka mangkatlah pula prabu Hayam Wuruk yang merana.

Setelah dia diperabukan dan semua upacara keagamaan selesai, maka berundinglah kedua paman Hayam Wuruh (Raja Kahuripan dan raja Daha). Mereka pun sepakat menyalahkan Gajah Mada atas malapetaka Bubat. Maka mereka ingin menangkapnya dan membunuhnya.

Kemudian bergegaslah mereka datang ke kepatihan dengan membawa pasukan. Saat itu patih Gajah Mada sadar bahwa waktunya telah tiba. Maka dia mengenakan segala upakara (perlengkapan) upacara dan melakukan yoga samadi. Setelah itu dia menghilang (moksa) tak terlihat menuju ketiadaan (niskala).

Namun ke dua versi tersebut hingga kini masih menjadi perdebatan.

Menurut sejarawan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Prof Dr Aminuddin Kasdi, meskipun Gajah Mada punya jasa besar dalam kerajaan Majapahit, namun dia tetap seorang kawulo (rakyat). Di mana pada masa itu, hanya Raja saja yang kematian dan kisah hidupnya diabadikan dalam bentuk candi atau lainnya.

"Harus dipahami bahwa hanya Raja yang boleh dibuatkan candi dan patungnya. Hal ini karena Raja di masa itu dianggap sebagai titisan dari dewan," ujar Aminuddin beberapa waktu lalu kepada merdeka.com.

Hal itulah yang membuat sulit untuk mengetahui asal usul hingga makam Patih Gajah Mada. Meski pun pernah menyandang gelar Amangkhubumi (sekelas perdana menteri) tetapi Gajah Mada tetap hanya seorang rakyat yang mengabdi dan mendedikasikan hidupnya untuk sang raja.

"Jadi memang tidak ada bangunan khusus untuk mengenang Gajah Mada. Di era itu hanya raja yang bisa dibuatkan candi, bahkan terkadang istri raja pun tidak," imbuhnya.

Lalu apakah Gajah Mada meninggal karena sakit atau moksa? Hingga kini belum ada bukti kuat yang mendukung keduanya.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hasil Autopsi Jenazah Wartawan di Jombang: Kepala Memar dan Dada Berlubang
Hasil Autopsi Jenazah Wartawan di Jombang: Kepala Memar dan Dada Berlubang

Korban ditemukan tewas bersimbah darah di depan rumahnya, pada Kamis (14/9) malam.

Baca Selengkapnya
Kisah Hidup Syekh Siti Jenar, Sosok Ulama Kontroversial pada Era Wali Songo yang Dihukum Mati
Kisah Hidup Syekh Siti Jenar, Sosok Ulama Kontroversial pada Era Wali Songo yang Dihukum Mati

Ajarannya dianggap kontroversial, bahkan masih jadi bahan perdebatan hingga saat ini.

Baca Selengkapnya
Tak Kuat Menahan Sakit Menahun, Kapolsek di Mojokerto Diduga Gantung Diri
Tak Kuat Menahan Sakit Menahun, Kapolsek di Mojokerto Diduga Gantung Diri

Kasi Humas Polres Mojokerto Kota Ipda Agung Suprihandono saat dikonfirmasi hanya membenarkan soal kabar kematian perwira mantan Kasat Reskrim Polres Kota Mojoke

Baca Selengkapnya
Cerita Unik dari Makam Para Tokoh Pribumi di Bergota Semarang, Ada Batu Misterius Bertuliskan Huruf Tionghoa
Cerita Unik dari Makam Para Tokoh Pribumi di Bergota Semarang, Ada Batu Misterius Bertuliskan Huruf Tionghoa

Tak hanya sebagai pemakaman umum, di makam Bergota Semarang terdapat beberapa makam tokoh pribumi penting pada masanya.

Baca Selengkapnya
Sakit Hati Diusir Anak Semata Wayang, Pria 70 Tahun di Musi Rawas Nekat Gantung Diri
Sakit Hati Diusir Anak Semata Wayang, Pria 70 Tahun di Musi Rawas Nekat Gantung Diri

Seorang pria renta, SM (70) di Musi Rawas, Sumsel, diduga nekat mengakhiri hidupnya karena sakit hati diusir anak semata wayangnya.

Baca Selengkapnya
Tak Banyak yang Tahu, Bangunan di Tengah Jalanan Purwokerto Ini Ternyata Makam
Tak Banyak yang Tahu, Bangunan di Tengah Jalanan Purwokerto Ini Ternyata Makam

Banyak warga lokal yang baru tahu jika bangunan tersebut adalah makam.

Baca Selengkapnya
Operasi Pembunuhan Raja Majapahit di Atas Kasurnya, Ditikam Tepat di Jantung
Operasi Pembunuhan Raja Majapahit di Atas Kasurnya, Ditikam Tepat di Jantung

Raja Majapahit ini dikenal sakti kebal senjata. Namun, dia tewas dibunuh di atas tempat tidurnya.

Baca Selengkapnya
Potret Lawas Putri Sang Proklamator Hadiri Pemakaman Suaminya, Ada Sosok Ibu Negara yang Dirindukan
Potret Lawas Putri Sang Proklamator Hadiri Pemakaman Suaminya, Ada Sosok Ibu Negara yang Dirindukan

Berikut potret lawas putri Sang Proklamator hadiri pemakaman suaminya.

Baca Selengkapnya
Kompolnas Turun Tangan Dalami Kasus Kapolsek Mojokerto Tewas Gantung Diri
Kompolnas Turun Tangan Dalami Kasus Kapolsek Mojokerto Tewas Gantung Diri

Kompol M, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di rumah

Baca Selengkapnya
Viral Detik-Detik Seorang Pria Meninggal saat Sedang Stand Up Comedy dengan Bahasa Jawa
Viral Detik-Detik Seorang Pria Meninggal saat Sedang Stand Up Comedy dengan Bahasa Jawa

Viral, begini detik-detik seorang pria jatuh dan meninggal dunia saat sedang stand up comedy dengan bahasa Jawa.

Baca Selengkapnya