Misteri Kematian Mahasiswa di Pinggir Jalan Pekanbaru
Merdeka.com - Polresta Pekanbaru menyelidiki kematian seorang mahasiswa yang ditemukan tergeletak di tepi Jalan SM Amin, Kecamatan Bina Widya, Kota Pekanbaru, pada Kamis pagi sekitar pukul 07.45 WIB.
Kepala Satreskrim Polresta Pekanbaru Kompol Andrie Setiawan menjelaskan, korban berasal Kabupaten Damasraya, Provinsi Sumatera Barat, bernama Rafi Ari Putra. Korban pertama kali ditemukan tergeletak di pinggir jalan oleh salah seorang warga.
Saat ditemukan, korban mengenakan kaos warna abu-abu serta celana panjang hitam. Tampak ada bekas luka di beberapa bagian tubuh jenazah pria tersebut. Selain itu, terdapat pula pecahan kaca dan pecahan seperti bagian dari sepeda motor.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
"Namun dari TKP (tempat kejadian perkara) ditemukan pecahan kaca spion mobil, pecahan-pecahan lampu mobil lainnya, dompet, sendal, KTP, kartu ATM Mandiri," terangnya usai olah tempat kejadian perkara.
Untuk sementara ini, polisi belum dapat memastikan penyebab kematian korban. Jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau untuk dilakukan autopsi.
"Penyebab kematian belum diketahui, sementara mau dilakukan visum dan autopsi dulu," ujar Andrie.
Polisi juga sudah memintai keterangan dari sejumlah warga yang berada di lokasi penemuan mayat untuk dijadikan informasi awal guna mengungkap kasus kematian itu.
Terkait dugaan adanya penyebab kematian mahasiswa itu adalah sebagai korban tabrak lari, polisi belum bisa menyimpulkannya. "Kita lakukan visum terlebih dahulu," kata Kompol Andrie tak mau berspekulasi.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban diduga meninggal akibat menerima kekerasan dari senior di lingkungan kampus pada Jumat (3/5) pagi.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di lingkungan kampus pada Jumat (3/5) pukul 08.00 WIB.
Baca SelengkapnyaPelajar SMP ditemukan tewas di belakang sekolahnya pada pagi tadi, Senin (9/10).
Baca SelengkapnyaPolisi belum bisa merinci penyebab dan kronologi peristiwa tersebut. Saat ini, jenazah korban telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaKeluarga menemukan luka memar di dahi dan leher. Mereka menduga anaknya tewas akibat kejahatan.
Baca SelengkapnyaKorban yang belakangan diketahui inisial AK (17) ditemukan di depan rumah warga di Alang-Alang Lebar Palembang.
Baca SelengkapnyaJasad korban inisial E (18). Sejumlah saksi menlihat korban sempat mau loncat sebelum akhirnya ditemukan tewas.
Baca SelengkapnyaKorban pertama kali ditemukan kekasihnya yang datang ke indekos karena curiga teleponnya tak kunjung diangkat.
Baca SelengkapnyaAda luka lebam di dada, lecet di leher, dan luka di kepala korban diduga akibat benda tumpul.
Baca SelengkapnyaKorban tewas akibat kehilangan oksigen dan adanya bekas benda tumpul di bagian leher.
Baca SelengkapnyaMahasiswa tingkat pertama yang meninggal diduga dianiaya senior itu bakal diberangkatkan ke kampung halamannya pada Minggu (5/5) besok.
Baca SelengkapnyaSeorang mahasiswa Muhammad Tirza Nugroho Hermawan (21) warga Jepara ditemukan tewas bersimbah darah di Jalan Kelud Raya Semarang, Selasa (17/9) pukul 03.00 wib.
Baca Selengkapnya