Motif pembunuh pasutri tewas dibungkus bed cover, kesal tak diberi pesangon
Merdeka.com - Motif pembunuhan sadis pasangan suami istri (pasutri) Zakaria Husni (57) dan Zakiya Masrur (52) terkuak. Pelaku yang sudah ditangkap polisi mengaku dendam dan sakit hati kepada korban karena dipecat dan tidak diberi pesangon.
Kekesalan pelaku memuncak, mengingat mereka sudah puluhan tahun bekerja dengan korban.
Demikian diungkapkan Kasubdit 6 Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Antonius Agus Harmanto kepada wartawan di RS Bhayangkara, Kawasan Kabluk, Kota Semarang, Jateng Selasa (13/9).
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Apa yang ditemukan KPK di Basarnas? Lembaga antirasuah mengungkap kasus dugaan korupsi di Basarnas.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
Antonius menjelaskan pelaku AZ yang tewas ditembak polisi merupakan mantan sopir korban. Ia sudah bekerja selama 20 tahun. Sedangkan, pelaku ST karyawan di pabrik garmen milik korban yang sudah bekerja selama 30 tahun.
"AZ mantan sopir korban telah ikut 20 tahun. ST yang merupakan warga asli Grobogan, Jawa Tengah pekerja garmen sudah kerja selama 30 tahun, mereka sakit hati," ungkapnya.
Pelaku merasa sakit hati karena sudah puluhan tahun mengabdi, namun saat dipecat tidak diberikan pesangon.
"Setelah ikut puluhan tahun, pabrik ini tutup tidak ada kerja. Alasan tidak diberi pesangon. Luntang luntung tidak punya kerjaan tetap sehingga dendam," pungkasnya.
Seperti diketahui, mayat kedua korban ditemukan mengambang di Sungai Klawing Desa Plumbungan, Kecamatan Bobotsari, Purbalingga, Senin (11/9) lalu. Dua mayat itu ditemukan tepat di bawah Jembatan Dusun Penisihan, dalam keadaan terbungkus bed cover dengan keadaan tangan dan kaki terikat tali.
Belakangan diketahui, keduanya merupakan warga Jalan Pengairan No. 21 RT 11 RW 6, Kelurahan Bendungan Hilir, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Korban diduga dianiaya pelaku di rumahnya lalu dibuang di Purbalingga buat menghilangkan jejak. Korban diketahui adalah pengusaha garmen.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Suami memerintahkan istrinya menghabisi korban karena mereka sudah mempunyai anak.
Baca SelengkapnyaMeski antara pelaku dan korban telah menjalani hubungan transaksional itu, namun pelaku tidak memberi imbalan sesuai kesepakatan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan mayat perempuan terbungkus gulungan kasur di Jalan Balai Desa Lama, Cikupa, Tangerang sudah meninggal dunia beberapa hari dibuang pelaku.
Baca SelengkapnyaSeorang suami bunuh istri terjadi di sebuah rumah kontrakan, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap motif sementara pembunuhan Wanita dalam koper yang ditemukan di Kalimalang, Bekasi.
Baca SelengkapnyaPenghuni indekos di Jalan Muh Tahir, Tamalate, Makassar digegerkan dengan penemuan mayat perempuan dan laki-laki, Rabu (15/11) malam.
Baca SelengkapnyaTersangka merupakan rekan kerja korban perempuan mayat dalam koper
Baca SelengkapnyaPolres Metro Jakarta Barat menetapkan D sebagai tersangka kasus pembunuhan istrinya sendiri, S (53) di kawasan Tambora, Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan dari pihak keluarga, hubungan pasutri itu sudah tidak harmonis sejak beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaKasus mayat terbungkus kain sarung di wilayah Pamulang, Tangerang Selatan, akhirnya terbongkar.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.
Baca SelengkapnyaPelaku bertindak normal setelah melakukan pembunuhan, sehingga warga tidak curiga.
Baca Selengkapnya