MUI Nyatakan Kelompok Abah Ali di Tangerang Keliru dalam Pemahaman Agama
Merdeka.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tangerang menyatakan ritual yang dipimpin Abah Ali alias Aliyudin di Kampung Cibuluh, Desa Cibugel, Kecamatan Cisoka, bukanlah kegiatan aliran sesat. Namun, ritual itu dianggap meresahkan karena adanya kekeliruan dalam melaksanakan syariat Islam.
"Pada dasarnya, setelah diinvestigasi, setelah dikaji, memang tidak ada hal yang masuk kriteria aliran sesat. Hanya memang salah kaprah di dalam melaksanakan ritual saja. Tidak ada guru, tidak ada mursis, jadi salah dalam melaksanakan ritual saja," tegas Sekretaris MUI Kabupaten Tangerang Nur Alam, Rabu (15/2).
Pihaknya bersama unsur Muspika Kecamatan Cisoka juga tengah melakukan pembinaan kepada kelompok Abah Ali.
-
Mengapa ajaran Syekh Siti Jenar menjadi kontroversial? Perbedaan penafsiran Al-Qur’an di mana di dalam tubuh manusia bersemayam ruh Tuhan ini kemudian menimbulkan polemik.
-
Apa itu Tradisi Cikibung? Dahulu, tradisi Cikibung lazim dilakukan oleh ayah di Kabupaten Subang, Jawa Barat, untuk melindungi anaknya. Tradisi ini biasanya digelar di kawasan leuwi atau sejenis sungai yang cukup dalam pada sore hari. Warga setempat juga menyebutnya sebagai kasidah air, lantaran pemainnya yang merupakan ayah dan anak laki-laki menepuk-nepuk air hingga menghasilkan nada tertentu mirip kasidahan.
-
Apa yang dilakukan Habib Ali Kwitang? Adanya pengaruh besar dari Habib Kwitang di wilayah Batavia (kini Jakarta), membuat sosoknya banyak dihormati dan menjadi guru bagi tokoh dan budayawan setempat. Apalagi, dirinya memiliki cara berdakwah yang fleksibel dan tidak memberatkan.
-
Apa tujuan dari sekte sesat ini? Wanita itu mengatakan bahwa kuil itu bernama Kanaan, dan anggota kelompoknya percaya bahwa dunia akan segera berakhir.
-
Siapa yang salah kira kuli panggul sebagai Syekh? Pria asal Betawi itu pun sadar, ternyata pria Timur Tengah yang dikiranya syekh itu adalah seorang kuli panggul.'Sialan, ane kira Wan Habib atau utusan Syekh yang menjemput, tahunya kuli panggul. Pantesan baunya tengik, kalau Habib kan biasanya wangi,' omel pria betawi tadi dengan logatnya yang kental.
-
Apa saja yang dilakukan Syekh Nurjati di Cirebon? Di Cirebon, keduanya sepakat mulai mengajarkan ilmu Agama Islam yang saat itu masih banyak yang belum mengenalnya. Menyebarkan Islam di Cirebon sampai akhir hayat Setelah melakukan perjalanan bersama 10 orang rombongan asal Baghdad, Syekh Nurjati mendarat di wilayah Nagari Singapura atau saat ini Pelabuhan Cirebon.
"Yang pasti sampai hari ini pengikutnya dari wilayah Balaraja dan Cisoka. Kini dalam tahap pembinaan majelis ulama. Makanya sampai sekarang juga masih dipantau dan dibina," kata dia.
Dalam penjelasannya, kelompok ritual keliru pimpinan Aliyudin juga telah mengaku salah dalam memahami ajaran agama Islam. Mereka berjanji tidak akan melakukan dan menyebarkan ajaran yang bertentangan dengan ajaran Islam.
"Dan atas kekeliruannya itu juga mereka sudah mengakui kesalahannya dan mengakui kekeliruannya, dan sudah meminta maaf kepada masyarakat," katanya.
Atas kejadian itu, MUI Kabupaten Tangerang, mengajak kepada masyarakat Kabupaten Tangerang, untuk membuka diri, meluruskan ajaran yang dinilai menyimpang dan menimbulkan keresahan.
Seperti diberitakan, seorang pria yang mengaku bernama Abah Ali alias Aliyudin melakukan ritual sesat berdalih agama bersama sejumlah orang di Desa Cibugel, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang. Ritual tersebut dibongkar musyawarah pimpinan Kecamatan (Muspika) Cisoka.
Berdasarkan rekaman video yang viral di sosial media, kegiatan ritual menyimpang yang terjadi di kediaman Aliyudin, berupa baca-bacaan dalam bahasa Arab, yang menghadap ke arah tiga makam keramat di kediaman Aliyudin.
Beberapa pria dan wanita yang juga menyertakan anak-anak, melontarkan kata-kata yang terdengar seperti kalimat istigfar yang dibalikkan.
"Al adzim astaghfirullah," terdengar dari rekaman video tersebut.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jemaah Masjid di Gunung Kidul Lebaran Kemarin dengan Dalih "Sudah Telepon Allah", Begini Reaksi PBNU
Baca SelengkapnyaMUI telah membentuk tim gabungan dari MUI Kabupaten dan Kecamatan Rangsang Barat untuk menyelidiki
Baca SelengkapnyaSelain terafiliasi NII, Ponpes Al-Zaytun berbentuk komune. Hal ini diungkapkan Menko PMK Muhadjir Effendy.
Baca SelengkapnyaMasyarakat setempat sempat mempertanyakan karena dihelat di kawasan masjid.
Baca SelengkapnyaBagaimana menurut hukum islam sumpah pocong yang dijalani Saka Tatal
Baca SelengkapnyaPihak cenderung menolak praktik budaya dan kearifan lokal seringkali belum memahami agama dengan komprehensif.
Baca SelengkapnyaKemenag Surabaya akan berkoordinasi dengan Kepolisian saat di singgung apakah akan mengeluarkan larangan resmi terhadap Ustaz Syafiq berceramah di Surabaya.
Baca SelengkapnyaKericuhan yang terjadi pada Kamis malam itu, sebelumnya tak pernah terjadi.
Baca SelengkapnyaAcara Munas Ahmadiyah rencananya diadakan pertengahan November mendatang dengan mengundang ribuan peserta seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaJemaah Aolia tersebar di berbagai daerah terutama di Jateng dan DIY
Baca SelengkapnyaMbah Benu memberikan klarifikasi soal kata-katanya 'telepon Allah', saat menjelaskan tentang pelaksaan salat Idulfitri.
Baca Selengkapnya