Nama Jalan untuk Mengenang Sang Perawat
Merdeka.com - Haji Umar (54) mengembuskan napas terakhir usai virus Covid-19 menyerang imun tubuhnya. Warga Kecamatan Maritengngae, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan ini menghadap Ilahi pada awal Juni lalu tepat di hari ketiga dalam perawatan di Rumah Sakit Umum Daya, Makassar.
Suami Hj Mardiah (45) ini banyak dikenal karena dedikasinya membantu pasien di rumah sakit dan juga warga sekitar. Karena selain menjadi perawat di rumah sakit, Bapak lima anak ini juga sebagai mantri.
Tidak peduli jauhnya jarak yang harus ditempuh, hujan, masuk gang-gang sempit, larut malam hingga diri hari, Haji Umar tetap melayani.
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
-
Siapa yang mengalami pengalaman sakaratul maut? Salah satu kasus yang menarik adalah pengalaman Betty, yang mengalami kejadian traumatis saat terlempar dari kuda yang sedang ditungganginya.
-
Bagaimana cara seseorang meninggal karena usia tua? Menurut Dr. Elizabeth Dzeng, asisten profesor kedokteran di University of California, San Francisco, 'Tidak ada dokter yang akan mencantumkan 'usia tua' sebagai penyebab kematian di sertifikat kematian. Biasanya, penyebabnya adalah sesuatu seperti serangan jantung atau gagal organ, yang dipicu oleh penyakit-penyakit yang mendasari seperti infeksi, kanker, atau penyakit jantung.' Hal ini menunjukkan bahwa istilah 'usia tua' hanyalah label umum yang sering digunakan ketika penyebab spesifik kematian tidak diketahui atau sulit ditentukan.
-
Siapa yang sedang sakit? Sule menyempatkan diri untuk menjenguk Adzam yang sedang sakit di tengah-tengah kesibukannya sebagai seorang publik figur.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Apa yang terjadi saat manusia sakaratul maut? Menurut Dr. Long, pengalaman sakaratul maut terjadi saat seseorang mengalami gangguan fisik yang membuatnya tidak sadarkan diri, koma, atau bahkan mati secara klinis.
Semasa pandemi Covid-19, Haji Umar tidak menutup tempat praktik di rumah. Dia bahkan tidak menyudahi kebiasaan keliling dari rumah ke rumah warga dengan motornya untuk memberikan pengobatan.
Haji Umar juga dikenal sebagai sosok pahlawan medis kaum kecil yang tidak memilih-milih pasien. Dia kerap dibayar pas-pasan bahkan tidak dibayar. Karena kebaikan hatinya itu, Haji Umar juga dijuluki passonti-sonti alias tukang suntik.
Begitu dicintainya, sehingga warga mengenang Haji Umar dengan menjadikannya nama jalan menuju rumahnya.
"Jalan menuju rumah memang belum ada nama. Sehari setelah bapak wafat, warga lalu berinisiatif memberi nama jalan ke rumah kami itu dengan nama Jalan Haji Umar. Katanya, biar selalu dikenang," tutur dr Nurfaidah Umar (29), putri sulung Haji Umar.
Nurfaidah juga mengenang almarhum sebagai sosok yang baik hati. Nurfaidah merupakan dokter umum yang bertugas di Rumah Sakit Arifin Nu'mang, Kabupaten Sidrap.
IstimewaDia berkisah, Haji Umar tidak pernah berkata tidak dan tidak pernah merasa lelah jika ada warga yang memanggil untuk berobat. Dia terbiasa mengunjungi pasien dan selalu menolak untuk diantar menggunakan mobil. Baginya, naik motor lebih hemat waktu.
Sementara di Rumah Sakit Nene Mallomo, Haji Umar awalnya bertugas sebagai perawat di kamar operasi kemudian bertugas di poli bedah.
"Saat Covid-19 mulai mewabah, bapak sangat khawatir karena ada penyakit penyertanya, diabetes melitus. Juga kalau saya di rumah sakit, saya selalu diingatkan pakai APD. Meski khawatir begitu terhadap Covid-19, bapak tetap menolak untuk tutup tempat praktiknya sebagaimana yang lain. Kata beliau, kalau tempat praktik juga tutup lalu di mana orang berobat sementara orang sakit itu tidak bisa ditunda-tunda. Kalaupun nanti kena Covid, saya ikhlas karena itu tugas," tutur Nurfaidah yang akrap disapa dr Nunu ini mengulang kalimat Bapaknya.
Nestapa itu kemudian datang. Bermula saat Haji Umar mulai merasa tidak enak badan di pertengahan Mei. Kemudian demam. Sempat dikira waktu itu penyebabnya karena penyakit diabetes, sehingga Haji Umar hanya ganti mengonsumsi obat. Namun beberapa hari kemudian nafsu makan mulai menurun. Sempat tiga kali rapid test tapi hasilnya nonreaktif.
Selanjutnya muncul batuk namun dikira hanya penyakit tahunan yang kambuh. Gejala ini mulai dirasakan pada 22 Mei.
"Tidak lama ada informasi kalau hasil pemeriksaan swab rekan kerja satu ruangannya positif, Bapak lalu berinisiatif isolasi mandiri di rumah. Dia sendiri di kamar, kami bicara lewat HP. Alat makannya tersendiri. Bahkan salat Idul Fitri juga di kamar," ujar dr Nunu.
Setelah lima hari menjalani isolasi mandiri, Haji Umar dibawa ke rumah sakit karena kekurangan cairan akibat nafsu makan hilang. Tidak sampai opname, Haji Umar kemudian dibawa pulang ke rumah.
IstimewaSelama empat hari dirawat di rumah, mulai muncul gejala BAB encer. Kembali dibawa ke rumah sakit sekalian untuk lakukan pemeriksaan swab.
"Setelah pemeriksaan swab, bawa pulang ke rumah. Dua hari di rumah tiba-tiba kondisi bapak drop dan kembali dibawa ke RS Nene Mallomo. Saat itu juga keluar hasil swab yang menyatakan bapak positif. Karena bapak mulai sesak napas, saya minta dirujuk ke Makassar," ujarnya.
Dr Nunu sempat meminta jadi relawan agar bisa merawat sang Ayah yang tengah dirawat di Rumah Sakit Umum Daya, Makassar. Namun harapan tersebut pupus lantaran Nunu berstatus orang dalam pemantauan (ODP).
"Tapi difasilitasi oleh dokter di rumah sakit, saya bisa masuk ke kamar untuk merawatnya tapi menyiapkan APD sendiri. Saya sempat merawat bapak satu malam lalu bapak tidak sadarkan diri. Petugas lalu memasang ventilator dan saya katakan, lakukan yang terbaik untuk bapak saya. Tepat hari ketiga, habis Isya, bapak meninggal dunia pada 2 Juni," ujar Nunu.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Direktur RSUD Sulbar, dokter Erna mengatakan, dokter Helmiyadi meninggal dunia di Puskesmas Sendana, Kabupaten Majene, saat hendak dirujuk ke Makassar, Sulawesi
Baca SelengkapnyaAyah mertua Chua Kotak pergi untuk selama-lamanya lantaran mengalami komplikasi berbagai penyakit.
Baca SelengkapnyaSatu petugas KPPS bernama Muh Fahriansyah (26) meninggal dunia usai 3 hari dirawat di RS.
Baca SelengkapnyaLansia pria itu sempat mendapatkan perawatan medis, namun nyawanya tak tertolong
Baca SelengkapnyaMbah Harun mengaku bersyukur telah menyempurnakan Rukun Islam
Baca SelengkapnyaKamaluddin (53) terjatuh dan meninggal dunia saat ingin melihat konvoi Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaNamun, belum dipastikan secara pasti kapan Prabowo akan mengunjungi rumah Bambang yang berada di kawasan Bangka, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaSelain seorang dokter spesialis ortopedi yang kompeten dan baik hati, dr. Helmi juga dikenal sebagai seorang influencer.
Baca SelengkapnyaBasuki ikut menggotong saat keranda jenazah Rizal Ramli melewati tangga depan rumahnya.
Baca SelengkapnyaHelmi meninggal dunia akibat serangan jantung usai melakukan pelayanan kesehatan kepada 10 pasien.
Baca Selengkapnya