Ngaku dapat bisikan, 6 orang malah tersesat saat mendaki Gunung Agung
Merdeka.com - Ternyata masih saja ada orang yang nekad mendaki Gunung Agung dalam kondisi status awas. Kali ini ada 6 orang pendaki diamankan tim Pasebaya 'Gumi Lahar' Karangasem.
Keenam pendaki ini mengaku dapat pawisik alias bisikan religius untuk mendaki. Sayangnya pawisik yang diterimanya justru membuat mereka tersesat saat melakukan pendakian di gunung berketinggian 3142 meter DPL ini.
"Mereka tidak berhasil sampai puncak. Tetapi tersesat saat di tengah pendakian, semuanya selamat saat kita evakuasi," jelas relawan Pasebaya Agung, Rabu (10/1).
-
Kenapa pendaki tersesat di Gunung Singgalang? Lima orang pendaki itu tersesat di jalur pendakian karena kondisi cuaca ekstrem sehingga mereka kehilangan arah.
-
Mengapa pendaki Amerika Serikat ini tersesat? Namun, ia tersesat setelah kehilangan arah, sebagian besar disebabkan oleh kerusakan beberapa jalur penting akibat kebakaran hutan yang baru saja terjadi di wilayah tersebut.
-
Apa yang terjadi pada pendaki di Amerika Serikat? Seorang pendaki dari California, Amerika Serikat, berhasil selamat setelah terjebak di pegunungan selama sepuluh hari.
-
Apa yang terjadi pada pendaki Gunung Marapi? Sebanyak 74 dari 75 pendaki Gunung Marapi telah ditemukan. Di antara korban yang sudah ditemukan terdapat 22 orang meninggal dunia.
-
Bagaimana pendaki mencapai puncak? Ada beberapa jalur yang dapat ditempuh untuk mendaki Gunung Salak. Puncak yang umumnya menjadi tujuan pendaki adalah Salak I. Alternatif jalur lainnya termasuk melalui 'jalan belakang' melalui Cidahu, Sukabumi, atau dari Kawah Ratu, yang berdekatan dengan Gunung Bunder.
-
Dimana pendaki ditemukan? 'Korban yang hilang ini kita tidak tahu masuk kelompok mana dia. Pencarian juga kita mempertimbangkan cuaca, jangan sampai nanti korban bertambah,' sebutnya.
Keenam pendaki masing-masing I Made Suarjaya (41) asal Desa Menanga, Kecamatan Rendang, Karangasem, Sabran (48) warga asal Desa Cempaga, Bangli, Tomi Azdi Marta (21) dan Sunarmi (43) perempuan, asal Desa Cukuroondang, Kecamatan Grati, Pasuruan, Jawa Timur, I Kadek Agus Setiawan (33) warga beralamat di Jalan Mertayasa, Desa Pemecutan Kaja, Denpasar Utara, dan I Made Suarta alias Kanjeng Prabu Wiranegara alias Morgan (55) asal Banjar Legian Tengah, Kuta Utara.
Dari keterangannya, mereka berangkat naik melalui jalur lewat Pura Pasar Agung Besakih. Untuk mengelabui warga dan petugas mereka mengenakan pakaian adat dan membawa canang atau sesaji dengan alasan mau melakukan persembahyangan di Pura Pasar Agung.
Lantas mereka melepaskan pakaian adat dan menaruhnya di dalam mobil untuk kemudian berjalan kaki naik ke puncak sekitar pukul 22.00 Wita.
Keberadaan mereka diketahui Pasebaya Agung Karangasem setelah melihat mobil terparkir di areal Pura Pasar Agung. Setelah dicek di dalam mobil ada sejumlah pakaian adat dan sarana persembahyangan.
"Kami sampai tidak tidur semalaman untuk mengawasi keenam pendaki tersebut. Kami pantau dari cahaya senter yang bergerak naik ke arah puncak," ucap Ketua Pasebaya Agung, I Gede Pawana.
Dari pengamatan pergerakan cahaya senter termasuk jumlah senter yang menyala, pihaknya memperkirakan jika empat dari mereka tidak sampai di Puncak lantaran ada empat cahaya senter terpantau kembali bergerak turun setelah sampai di bagian atas areal vegetasi.
Sementara dua cahaya senter lainnya yang menandakan ada dua pendaki terpantau terus bergerak naik menuju ke puncak kendati menjelang tengah malam kedua cahaya senter itu kembali bergerak turun sebelum kemudian tidak terpantau lagi.
"Kita bersama para relawan memantau pergerakan keenam pendaki itu sampai subuh. Dan dari awal sebenarnya kami sudah menduga jika mereka tersesat. Sebab dari cahaya senter yang kami pantau terus bolak balik di sekitar satu titik saja," sebut Gede Pawana.
Begitu matahari terbit, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Polsek dan Koramil Selat sebelum kemudian berangkat bersama untuk mengevakuasi keenam pendaki tersebut.
"Kami terjunkan tiga tim, keenam pendaki tersebut kita temukan di sisi barat diatas Pura Pasar Agung di ketinggian 2300 MDPL," beber Pawana yang juga Perbekel Duda Timur ini.
Ketika ditemukan keenam pendaki itu tampak kelelahan akibat kedinginan dan kehabisan logistik. Nampak pula seorang bernama Morgan terlihat lemas dan nyaris pingsan.
"Medan sangat sulit karena mereka melalui bukan jalur pendakian. Syukurlah keenam pendaki itu bisa kita evakuasi ke parkiran Pura Pasar Agung dengan selamat," tandasnya.
Di hadapan petugas mereka mengaku karena ajakan dari Kanjeng Parabu Wiranegara yang dikenal dengan nama Morgan di Legian dan mengaku penekun salah satu aliran siritual.
Dengan berdalih mendapat pawisik ia mengajak kelima pengikutnya untuk mendaki ke Gunung Agung.
"Saya enggak ngerti pak, saya tidak ingin naik tapi saya dipaksa oleh Kanjeng Parabu. Saya tidak kenal dengan dia saya ikut kesini karena anak saya sopir yang nganter," ungkap Sunarmi yang mengaku bekerja sebagai tukang pijat.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belasan pendaki tersebut merupakan jemaah Majelis Buni Kasih.
Baca Selengkapnya13 pendaki tersebut terpisah menjadi dua kelompok. Masing-masing 10 orang dan 3 orang.
Baca SelengkapnyaSeorang pendaki mengalami hipotermia saat menuruni puncak Gunung Bawakaraeng.
Baca SelengkapnyaSebanyak 6 pendaki asal Riau masih terjebak di Gunung Marapi, Sumatera Barat (Sumbar), yang kembali erupsi pada Minggu (3/12) sekitar pukul 14.54 WIB.
Baca SelengkapnyaEmpat pendaki yang sempat dikabarkan tersesat di Gunung Sanghyang, Kabupaten Tabanan, Bali, akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaPadahal, di hari ini ada larangan pendakian ke Gunung Agung karena ada upacara keagamaan "Ida Batara Turun Kabeh".
Baca Selengkapnyahipotermia menyebabkan otot kaki kiri Gigih kaku sehingga tidak bisa berjalan saat menuruni medan terjal
Baca SelengkapnyaDi perjalanan turun itulah, petaka dialami Vio. Dia tiba-tiba saja tersesat di jalur penurunan.
Baca SelengkapnyaAda 1.015 pendaki di Gunung Bawakaraeng. Jumlah tersebut diprediksi akan terus bertambah.
Baca SelengkapnyaDalam keadaan gelap gulita, mereka tunggang langgang menyelamatkan .
Baca SelengkapnyaBelakangan diketahui, para pendaki itu mendaki tanpa mengantongi izin.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, rombongan korban sempat mengirim video kondisi korban ke kerabat dan keluarga.
Baca Selengkapnya