Ngeri, bor bangunan dipakai dokter di Kaltim buat operasi pasien
Merdeka.com - Foto yang beredar di media sosial sempat bikin heboh warga Kalimantan Timur. Foto memperlihatkan proses operasi bedah tulang yang dilakukan salah seorang dokter di salah satu rumah sakit, menggunakan mesin bor yang biasa digunakan untuk tukang bangunan.
Foto proses operasi yang kabarnya dilakukan di salah satu rumah sakit itu, diposting akhir September 2016 lalu menuai ragam komentar, hingga banyak orang awam yang menilai bor tukang bangunan adalah hal mengerikan. Foto itu sempat menjadi isu utama media lokal Kalimantan Timur.
Beredarnya foto itu membuat pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kalimantan Timur angkat bicara.
-
Siapa yang melakukan operasi pada tengkorak? Dengan demikian, para dokter di masa Mesir Kuno bukan hanya menyadari keberadaan kanker sebagai suatu penyakit saja, melainkan mereka juga mungkin ingin mempelajari tentang kanker melalui operasi.
-
Siapa yang melakukan operasi? PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk melalui produk unggulannya Suplemen Kesehatan Kuku Bima bekerja sama dengan Rotary Club of Semarang Bojong menyalurkan bantuan sosial operasi bibir sumbing dan langit-langit gratis untuk bayi dan anak-anak yang dilaksanakan pada 24-27 Januari 2024 di RS Katholik Marianum Halilulik, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.
-
Siapa pemilik alat bedah itu? Alat bedah ini milik seseorang yang dikubur dalam makam tersebut, diyakini berprofesi sebagai ahli bedah pada masanya.
-
Siapa yang melakukan tindakan medis? Dewi Perssik mempercayakan Rumah Sakit Brawijaya Antasari, Jakarta Selatan, sebagai tempat penyimpanan sel telurnya.
-
Siapa yang melakukan operasi plastik? Banyak netizen yang menduga bahwa Rizky Febian dan Mahalini telah menjalani operasi plastik setelah melihat foto ini.
"Sejauh ini, belum ada laporan resmi ke IDI, terkait pihak yang mungkin dirugikan," kata Ketua IDI Wilayah Kalimantan Timur, Nathaniel Tandirogang, saat ditemui merdeka.com di Samarinda, Senin (10/10).
Dalam keberadaan dan tugas IDI Kalimantan Timur, mengawasi profesi kedokteran yang dilakoni oleh anggota yang bertugas di seluruh wilayah, yang menjadi tanggung jawab IDI Kaltim.
"Sejauh ini belum ada laporan resmi ke kita ya soal itu. Kami juga amati dari berita yang dimuat di media," ujarnya.
"Tergantung materi laporannya. Kalau soal standarisasi peralatan, itu bukan wilayah dan wewenang IDI, melainkan wewenang Dinas Kesehatan setempat. Tapi kalau yang dilaporkan itu terkait etik dokter, wah itu kita harus turun tangan," tambahnya.
Masih terkait itu, dalam diskusi bersama dengan dokter ahli bedah ortopedi, yang tergabung dalam Perhimpunan Ahli Bedah Ortopedi Indonesia (PABOI), penggunaan mesin bor masih dikategorikan wajar.
"Saya sempat tanya ke teman-teman ortopedi. Masih lazim gunakan bor itu tapi bukan peralatan standar ya. Ya itu tadi, soal standarisasi peralatan medis itu tergantung masing-masing rumah sakit," ungkap Nathaniel.
"Penggunaan rumah atau mesin bornya, tidak masalah karena sudah disterilkan, asalkan menggunakan mata bor khusus ortopedi. Tapi kalau penggunaan mata bor kayu, itu bahaya," tambahnya.
Nathaniel pun tidak menampik, penilaian dan kekhawatiran masyarakat awam, yang melihat beredarnya foto operasi tulang menggunakan bor yang biasa digunakan tukang bangunan.
"Kalau bor tukang itu kan penilaian masyarakat yang sehari-hari melihatnya. Kalau mata bor ortopedi steril itu harus steril. Jadi intinya bahwa sejauh ini, belum ada yang lapor resmi ke IDI," demikian Nathaniel.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah pengobatan pada bidan tak kunjung berhasil, kondisi korban makin parah hingga harus cuci darah.
Baca SelengkapnyaSelain menangani pasien, dokter Helmi aktif di media sosial seperti Instagram dan Tiktok. Di Instagram, dokter Helmi memiliki pengikut sebanyak 492 ribu.
Baca SelengkapnyaSebelum meninggal dunia, dokter yang akrab disapa dokter Helmi itu mengoperasi 10 pasien. Setelah itu, dia mendadak mengalami sesak napas.
Baca SelengkapnyaSeorang pria membawa istrinya berobat ke rumah sakit menggunakan gerobak. Aksinya sontak viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaDirektur RSUD Sulbar, dokter Erna mengatakan, dokter Helmiyadi meninggal dunia di Puskesmas Sendana, Kabupaten Majene, saat hendak dirujuk ke Makassar, Sulawesi
Baca SelengkapnyaPengungkapan kasus dugaan malpraktik yang dilakukan bidan ZN terhadap pasien maag hingga meninggal di Prabumulih masih berlanjut
Baca SelengkapnyaKapolsek Sako belum dapat menjelaskan secara gamblang kronologi kejadian dan penyebabnya.
Baca SelengkapnyaTeknologi robotik memiliki keunggulan dalam aspek ketepatan atau presisi dibandingkan metode konvensional.
Baca SelengkapnyaPria yang akrab disapa dokter Helmi itu disebut meninggal dunia karena mengalami sudden cardiac arrest atau dikenal juga dengan henti jantung.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, ada sejumlah pasien yang sedang berada di ruang operasi, bahkan ada yang sedang menjalani tindakan operasi.
Baca SelengkapnyaMortir tersebut tersimpan dalam besi yang coba dipotong oleh pemilik bengkel rongsok.
Baca SelengkapnyaHelmi meninggal dunia akibat serangan jantung usai melakukan pelayanan kesehatan kepada 10 pasien.
Baca Selengkapnya