NH terduga teroris asal Pontianak akan dibawa ke Rutan Mako Brimob
Merdeka.com - NH (36), seorang pria yang ditangkap oleh Densus 88 dan Polda Kalimantan Barat, karena diduga sebagai teroris ditangkap di Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (27/11) kemarin sekitar pukul 11.00 WIB.
Kabagpenum Divhumas Mabes Polri, Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan bahwa NH yang saat ini sudah diamankan di Polda Kalimantan Barat, untuk dimintai keterangan lebih lanjut, akan diterbangkan ke Jakarta.
"Untuk tindak lanjut pemeriksaan yang bersangkutan, NH akan dibawa ke Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok," kata Martinus melalui keterangan tertulis, Jakarta, Selasa (28/11).
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Siapa yang ditangkap Densus 88? Aswin mengatakan, Densus 88 Antiteror akan menggali lebih jauh keterangan dari para pelaku, termasuk mencari barang-barang lain yang berhubungan dengan aksi teror.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Bagaimana pria itu tertangkap? Penangkapan terjadi pada 8 Oktober saat subuh di Sindos, sebuah kota kecil yang berjarak sekitar 15 kilometer dari Thessaloniki. Polisi menerima laporan setelah seorang tetangga mendapati terdakwa sedang mengendus sepatu keluarganya yang dijemur di halaman.
Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini menerangkan bahwa NH sama sekali tak ada kaitannya dengan jaringan teroris yang berada di Indonesia. Karena dirinya hanya belajar secara pribadi melalui media sosial.
"Untuk jaringan yang bersangkutan tidak terkait dengan jaringan apapun yang ada di Indonesia. Yang bersangkutan hanya belajar otodidak melalui media sosial hingga akhirnya bertemu dengan warga Malaysia dan Philipina yang membuat yang bersangkutan berniat ingin ke Philipina," terangnya.
Keberangkatan yang akan dilakukan oleh NH ke Marawi dan pada akhirnya ditangkap oleh Densus 88 dan Polda Kalimantan Barat, bukan karena adanya ajakan dari orang lain, melainkan memang dari kemauannya sendiri.
"Untuk keberangkatan yang bersangkutan atas dasar kemauan sendiri dan tanpa paksaan dari pihak manapun, adapun alasan yang bersangkutan ingin berangkat karena melihat banyak yang ditangkap di Philipina," ujarnya.
Keberangkatan NH ingin ke Marawi itu, bukan menggunakan uang atau dana dari orang lain. Tapi dirinya memang sudah mengumpulkan uang untuk pergi berjihad ke Marawi, dari hasil dirinya bekerja sebagai seorang marketing.
"Dari pengakuan yang bersangkutan, yang bersangkutan berangkat dengan menggunakan uang pribadi yakni hasil dari uang bulanan yang bersangkutan bekerja sebagai marketing di sebuah perusahaan swasta di Pontianak," tandasnya. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga berita ini diturunkan belum diketahui apa peran yang bersangkutan hingga ditangkap.
Baca SelengkapnyaTerduga teroris berinisial M ditangkap di Stasiun Solo Balapan sekitar pukul 19.30 WIB.
Baca SelengkapnyaPria berperawakan tinggi, berambut ikal panjang dan berjenggot itu diketahui warga pendatang dari Sulawesi.
Baca SelengkapnyaDE adalah pegawai PT Kereta Api Indonesia (Persero) ditangkap lantaran dirinya diduga terlibat aksi terorisme.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan informasi, selain menangkap terduga teroris, Tim Densus 88 juga melakukan penggeledahan di dua tempat.
Baca SelengkapnyaPenangkapan terduga teroris dilakukan pada hari Rabu (2/8) di rumahnya.
Baca SelengkapnyaBarang-barang milik S yang ada kaitan dengan tindakan dilakukannya disita polisi
Baca SelengkapnyaHubungan dari pria yang diamankan ketika ada di stasiun Balapan Solo, adalah orang tua dari HOK.
Baca SelengkapnyaRamadhan belum bisa mengungkap terkait detail penangkapan dan kronologi belasan tersangka teroris.
Baca SelengkapnyaKetua RT setempat mengaku dihubungi aparat keamanan sejak sekitar dua bulan lalu. Namun dia diminta untuk tidak memberitahukan operasi itu.
Baca SelengkapnyaAnggota Densus 88 sempat menemui Ketua RT sebelum menggerebek kontrakan tersangka teroris di Bekasi.
Baca SelengkapnyaSL adalah warga Tangerang. Tetapi dua tahun terakhir tinggal di rumah meretuanya.
Baca Selengkapnya