Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Nova, anak petani kentang yang kini jadi dokter dan musisi

Nova, anak petani kentang yang kini jadi dokter dan musisi Nova Abdillah. ©2013 Merdeka.com/Ahmad Ragridio S Tanjung

Merdeka.com - Sekejam dan sesusah apapun masa lalu seseorang, jika mau berusaha dan bekerja keras pasti akan menuai hasil yang baik nantinya. Hal inilah yang terjadi pada Nova Abdillah. Pemuda yang dulunya hanya anak petani kentang namun kini bisa menjadi dokter gigi sekaligus musisi. Dua macam profesi tersebut dia anggap sebagai pekerjaan yang profesional.

Pria yang akrab disapa dengan Nova ini sejak kecil telah membantu orang tuanya bekerja. Orangtua Nova hanya bekerja sebagai petani kentang di desa Patak Banteng, Dieng, Wonosobo. Sejak SD, anak dari tiga bersaudara ini sering membantu orang tuanya turun ke perkebunan kentang untuk menanam hingga memanen kentang.

"Dari SD saya dan dua adik saya sudah disuruh orang tua untuk bantu-bantu di kebun. Ya menanam kentang. Pas waktunya panen mau nggak mau saya juga harus ikut bantu-bantu pilih kentang yang bagus. Setelahnya baru dijual ke pasar-pasar yang ada di kota (Wonosobo)," kata Nova saat ditemui di Pecenongan, Jakarta Pusat, Sabtu (11/5).

Dengan kehidupan yang pas-pasan dan tidak menentu, akhirnya setelah lulus SD Nova dipindahkan oleh orang tuanya ke kota Wonosobo untuk mencari SMP yang baik. Menurut Nova pada saat itu, orang tuanya ingin dia bisa bersekolah lebih baik lagi, agar kelak Nova tidak menjadi petani lagi seperti orang tuanya. Seperti yang diketahui, orang tua Nova tidak berpendidikan tinggi dulunya.

"Dieng nggak ada SMP yang bagus, waktu itu saya dititipkan ke Wonosobo untuk bisa lanjut SMP. Saya selama itu tinggal di rumah Bude saya. Kata Almarhum Bapak saya, kalau SMP tetap di Dieng saya nggak akan pernah bisa pintar, Ibu saya juga nggak mau kalau saya ikut-ikutan jadi petani seperti mereka," ujar Nova.

Setelah lulus SMP akhirnya Nova dipindahkan lagi oleh orang tuanya ke Yogyakarta. Nova bersekolah di SMA Muhammadiyah I (Muhi) dan mengambil konsentrasi bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) saat duduk di kelas tiga.

"Dan sejak saat itu saya mulai tertarik pada ilmu kedokteran," kata Nova.

Selain berkegiatan akademis di Muhi, Nova juga aktif bermain band dan membentuk kelompok musik. Dari situlah ia merasa keasyikan dan menikmati hobi barunya untuk bermain musik.

"Kalau bakat mungkin nggak ada awalnya, tapi memang sejak saya SMP saya sempat bermain band sebentar dengan teman-teman di sana. Yang saya mainkan ya musik Rock. Sering ikut lomba-lomba atau festival musik antar pelajar," papar Nova.

Menurutnya, saat tinggal di Yogyakarta, ia bisa bertemu dengan rekan-rekan musisi yang hebat. Dengan adanya iklim musik yang baik pada saat itu, Nova semakin bersemangat untuk bermain musik. Hingga mendekati kelulusan SMA akhirnya ia mulai serius lagi untuk memikirkan masa depannya.

"Almarhum Bapak memang menyuruh saya untuk masuk kedokteran, dan saya nurut. Akhirnya pertengahan tahun 2005 saya bisa masuk Kedokteran, tapi nggak bisa Kedokteran Umum juga, cuma bisa keterima di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), tetap Alhamdulillah," ujar Nova dengan semangat.

Dalam kesibukannya sebagai mahasiswa kedokteran gigi, Nova juga selalu menyempatkan bermain musik dengan band kesayangannya yang bernama Alterego. Panggung ke panggung bisa ia datangi hampir tiap akhir pekan.

"Band saya ini Rock musiknya, susah diterima di kalangan masyarakat biasa, tapi buktinya Alterego ini punya tempat juga buat anak-anak SMP atau SMA yang bikin acara pensi. Saya dan Alterego masih sering main di pensi-pensi sekolah Yogyakarta, kadang juga main di kafe-kafe beberapa kali untuk ngamen," papar Nova yang selalu memakai jas dokternya saat manggung bersama Alterego.

Nova juga tergolong mahasiswa yang rajin, dengan masa kuliah hanya empat tahun kurang, dia bisa mengambil gelar S1 dan segera mengambil gelar dokter di tahun berikutnya.

"Saya lulus S1 tahun 2009, langsung ambil Ko-As (kerja praktik) dan ikut sumpah dokter tahun 2011. Ya termasuk cepet daripada teman-teman saya, orang tua saya juga nyuruh-nyuruh cepet biar bisa langsung kerja," kata Nova sambil tertawa.

Saat ini Nova sudah berpraktik menjadi Dokter Gigi di Klinik Umum daerah Godean, Sleman Yogyakarta. Ditanya soal pembagian waktu jam kerja antara dokter dan musisi, Nova masih mengaku kebingungan.

"Bingung, masih bingung. Musik itu sudah jadi passion saya, saya suka main gitar dan melampiaskan apa saja lewat musik. Kalau jadi dokter gigi sudah jadi tuntutan dari orang tua juga ya, orang tua saya bangga saya bisa jadi dokter gigi daripada jadi petani seperti mereka. Pembagian waktunya selama ini masih susah, karena jamnya sering tabrakan," ujar Nova.

Di luar hal itu, Nova merasa bahagia dan lega karena sudah bisa melaksanakan amanat dari almarhum Bapaknya untuk menjadi dokter gigi, walaupun sebenarnya Nova sudah pernah dilarang untuk jadi musisi. Ada harapan besar dari Nova, walaupun sekarang Alterego hanya sekadar band lokal, tapi suatu saat harus bisa menjadi band nasional.

"Saya dulu nggak boleh serius main band, Almarhum Bapak juga ngelarang. Tapi paling tidak saya sekarang lega udah bisa jadi seperti yang mereka mau, bisa kerja jadi dokter gigi. Tapi ya saya tetap ingin jadi musisi juga, band saya harus bisa besar dan diakui karyanya di Indonesia, ya semoga saja suatu saat bisa," paparnya.

Nova selalu percaya, bahwa tak ada yang tak mungkin jika seseorang mau berusaha dan bekerja keras. Apa yang ia lakukan selama ini adalah suatu pembuktian bahwa orang kecil pun bisa menjadi besar. Terus berdoa dan berusaha agar berguna nantinya.

"Nggak ada yang nyangka, dulunya saya cuma anak petani kentang yang sangat pas-pasan. Sekarang saya bisa mengabdi kerja di bidang kedokteran, malah sekalian jadi anak band. Ya saya selalu bersyukur pokoknya. Kedua profesi ini selalu saya anggap profesional, karena semuanya menghasilkan uang, dan saya senang menjalaninya," tutup Nova di akhir wawancara.

Kesibukan Nova saat ini adalah menyelesaikan proses pengerjaan album kedua dari Alterego. Sesekali Nova mengikuti seminar kesehatan gigi di Jakarta dan juga diundang untuk wawancara di radio-radio Yogyakarta untuk hal yang berkaitan dengan kesehatan gigi. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dari Dangdut Kini Jadi Petani, Ini Potret Terbaru Novi Listiana yang Pilih Hidup di Desa
Dari Dangdut Kini Jadi Petani, Ini Potret Terbaru Novi Listiana yang Pilih Hidup di Desa

Dulu, Novi Listiani menekuni karier sebagai penyanyi. Namun akhirnya ia memilih alih profesi sebagai petani. Kini, Novi terlihat semakin bahagia hidup di desa.

Baca Selengkapnya
Potret Ayah Lesti Tetap ke Sawah Meski Anaknya Bergelimang Harta, Bikin Salut!
Potret Ayah Lesti Tetap ke Sawah Meski Anaknya Bergelimang Harta, Bikin Salut!

Endang Mulyana, ayah Lesti Kejora, tetap memilih untuk hidup mandiri sebagai petani di kampung halamannya.

Baca Selengkapnya
Kisah Anak Petani Tulungagung Jadi ASN Pertama di Keluarga, Kini Jadi Kepala Dinas Kesehatan Sekaligus Peternak Kambing Sukses
Kisah Anak Petani Tulungagung Jadi ASN Pertama di Keluarga, Kini Jadi Kepala Dinas Kesehatan Sekaligus Peternak Kambing Sukses

Ia beberapa kali ingin pindah jurusan karena menjadi dokter bukan cita-citanya

Baca Selengkapnya
Transformasi Novi Listiana, Dulu Penyanyi Dangdut Dibayar Rp 200 Ribu Kini Petani Sukses, Berhasil Lunasi Utang Keluarga Ratusan Juta
Transformasi Novi Listiana, Dulu Penyanyi Dangdut Dibayar Rp 200 Ribu Kini Petani Sukses, Berhasil Lunasi Utang Keluarga Ratusan Juta

Bermula dari kerjaannya sebagai pedangdut sepi lantaran pandemi, Novi pun dibuat bahagia karena sukses menjadi petani.

Baca Selengkapnya
Anak Sukses jadi Penyanyi & Kaya Raya, Sang Ayah Tak Gengsi Nyangkul di Sawah
Anak Sukses jadi Penyanyi & Kaya Raya, Sang Ayah Tak Gengsi Nyangkul di Sawah

Ayah Lesti, Endang Mulyana kerap membagikan aktivitasnya saat berada di kampung halamannya, Cianjur.

Baca Selengkapnya
Potret Nenek Petani Berpakaian Sederhana Gendong Daun Kelapa Kering & Daun Pisang, Ternyata Tajir Melintir Rumahnya Bak Istana
Potret Nenek Petani Berpakaian Sederhana Gendong Daun Kelapa Kering & Daun Pisang, Ternyata Tajir Melintir Rumahnya Bak Istana

Terungkap, berkebun menjadi salah satu kegiatan yang digemari.

Baca Selengkapnya
Momen Ayah Lesti Kejora Panen Padi di Kampung, Turun Langsung ke Sawah jadi Sorotan
Momen Ayah Lesti Kejora Panen Padi di Kampung, Turun Langsung ke Sawah jadi Sorotan

ayah Lesti yakni Endang Mulyana justru memutuskan untuk tak ikut dengan sang buah hati menetap di Ibu Kota.

Baca Selengkapnya
Cantik Berambut Panjang, Gadis Desa Ini Sukses Menjadi Tengkulak di Kampung Terpencil
Cantik Berambut Panjang, Gadis Desa Ini Sukses Menjadi Tengkulak di Kampung Terpencil

Memulai suatu usaha tidaklah gampang, tapi juga tidak mustahil untuk sukses. Asal ada tekad dan kemauan kuat, pasti suatu saat akan berhasil.

Baca Selengkapnya
Mendadak jadi Warlok, ini Potret Dinar Candy Nikmati Buah Kelapa dan Nangka di Kampung Halaman dari Hasil Panen Sendiri
Mendadak jadi Warlok, ini Potret Dinar Candy Nikmati Buah Kelapa dan Nangka di Kampung Halaman dari Hasil Panen Sendiri

Wanita yang dikenal sebagai DJ ini pulang kampung untuk bertemu orang tua tercinta.

Baca Selengkapnya
Hidup Bergelimang Harta, Ini Potret Ayah Lesti Kejora yang Tetap Rendah Hati Saat Pulang ke Kampung Halaman
Hidup Bergelimang Harta, Ini Potret Ayah Lesti Kejora yang Tetap Rendah Hati Saat Pulang ke Kampung Halaman

Hidup Bergelimang Harta, Ini Potret Ayah Lesti Kejora yang Tetap Rendah Hati Saat Pulang ke Kampung Halaman

Baca Selengkapnya
Kisah Perjuangan Ayah Lesti Kejora Sebelum Sang Anak Terkenal, Pernah Lakoni Ngarit hingga Jadi ART
Kisah Perjuangan Ayah Lesti Kejora Sebelum Sang Anak Terkenal, Pernah Lakoni Ngarit hingga Jadi ART

Ayah dari Lesti Kejora, Endang Mulyana, kembali menjadi pusat perhatian. Tindak tanduknya di kampung halaman memicu kejutan dan kekaguman dari warga.

Baca Selengkapnya
Gagal Jadi Tentara, Pria Asal Depok Ini Beralih Jadi Petani Belimbing dan Raup Omzet Rp450 Juta Per Bulan
Gagal Jadi Tentara, Pria Asal Depok Ini Beralih Jadi Petani Belimbing dan Raup Omzet Rp450 Juta Per Bulan

Pria asal Depok itu bercerita beberapa kali mencoba melamar ke beberapa Komando Resor Militer (Korem) di bawah naungan Kodam Jaya.

Baca Selengkapnya