Orang-orang ini dulu hidup pas-pasan kini jadi jenderal
Merdeka.com - Perjalanan hidup seseorang berubah jika dia mau berusaha. Sejumlah nama jenderal polisi ternyata lahir dari keluarga pas-pasan. Berkat kerja keras akhirnya nasib mereka bisa berubah.
Kepala BNN Komjen Budi Waseso misalnya, sewaktu masih berpangkat Kapten, Buwas yang sudah menikah dan memiliki anak satu merasa memiliki beban dan tanggung jawab besar untuk menghidupi keluarganya.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup tanpa membuat fulus untuk istrinya berkurang, Buwas putar otak. Idenya ialah memanfaatkan motor Vespa yang dia beli dari temannya seharga Rp 350 ribu untuk ngojek.
-
Siapa yang membantu Budiono? Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Sosial Kota Semarang, Heroe Soekandar, menjenguk dan memberi bantuan sembako serta kasur untuk Budiono.
-
Siapa yang membantu Budi? Dengan bantuan Tuti, Budi berhasil melepaskan kakinya dari dahan pohon.
-
Apa jabatan politik Budi saat ini? Jabatannya adalah seorang Wakil Ketua Komisi IV DPR RI.
-
Apa yang diminta Budi Waseso dari Nadiem Makarim? Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka, Budi Waseso meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mencabut aturan yang yang mencabut Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah.
-
Bagaimana orang Bekasi dipekerjakan? Para pekerja asal Jawa ini juga dibantu tenaga dari India yang dikerjasamai dengan pemerintah kolonial Inggris.
-
Apa itu ojek? Mengutip dari Jurnal Ojek dari Masa ke Masa Kajian secara Manajemen Sumber Daya Manusia karya Neneng Fauziah, mengatakan bahwa istilah ‘ojek’ berasal dari kata ‘obyek’.
Tanpa malu-malu Buwas nekat menjadi tukang ojek, di kawasan pasar Induk Pasar Rebo, Jakarta Timur. Tiap pulang bertugas, Buwas mencari sewa penumpang. Uang yang ia dapat untuk memenuhi kebutuhannya sehari mulai dari ongkos hingga rokok.
"Saya berpikir bagaimana caranya gaji saya sebagai Polisi itu hanya untuk keluarga. Sementara untuk rokok dan uang bensin harus saya cari sendiri," ujarnya dengan suara serak.
Selain mengojek, Budi Waseso juga pernah menjadi calo bahan bangunan. Biasanya saat mengojek apabila melihat ada perumahan yang sedang dibangun, dia langsung menghampirinya dan berbicara dengan sang mandor untuk menawarkan bahan bangunan, seperti pasir, semen dan batu bata. Setiap menjual bahan bangunan, Buwas mengambil selisih Rp 5.000 dan uangnya untuk tabungan.
"Lumayan bisa dapat untung Rp 5.000. Jadi mereka mesan apa, saya carikan harga yang termurah. Modalnya kejujuran, kalau ada niat pasti ada jalan," jelasnya.
Jenderal Sutarman saat kecil tak punya waktu untuk istirahat karena usai pulang sekolah dirinya langsung terjun ke sawah untuk menggembalakan kerbau. Sebab Tarman sadar, dirinya berasal dari keluarga kurang mampu di kampungnya Dukuh Dayu RT 03 RW XI, Kelurahan Tawang, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo.
Pawiro Miharjo (83), ayah Sutarman mengatakan anaknya memang tipikal pria yang tak mau menambah beban orang tuanya. Segala macam pekerjaan digeluti Tarman agar dapur orang tuanya ngebul. Dari kuli bangunan, mencangkul di sawah, ataupun pekerjaan berat lainnya, semua pekerjaan itu dilakukan usai pulang sekolah.
"Sutarman itu anak yang pintar, disiplin, rajin dan pekerja keras. Sejak SD sampai STM selalu membantu orang tuanya dengan berjualan bambu, bekerja di sawah sampai angon kebo (menggembala kerbau)," kata Sugimin, Ketua RW 011 Dukuh Dayu. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kisah Kapten Polisi yang rela menjadi tukang ojek karena gaji pas-pas tak disangka kariernya moncer.
Baca SelengkapnyaKepala Staf Kepresidenan, Moeldoko menceritakan cerita masa kecilnya yang tak mampu beli beras hingga harus ke sawah setiap pagi.
Baca SelengkapnyaIni perjuangan sosok jenderal legendaris TNI. Siapa sangka bocah penyemir sepatu itu menjadi Panglima.
Baca SelengkapnyaPotret sosok yang kecilnya makan ubi dan jagung namun bisa menjadi seorang Jenderal TNI.
Baca SelengkapnyaAnak dari penjual rujak dan pisang goreng kini dilantik jadi Menko. Begini kisahnya.
Baca SelengkapnyaKasus istri polisi pamer harta di media sosial kembali viral. Lupa dengan teladan pendiri Bhayangkari.
Baca SelengkapnyaDengan penuh kerja keras dan diiringi dengan doa, ia berhasil mengangkat derajatnya dan juga keluarga menjadi sosok pebisnis mobil sukses.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar para mantan ajudan Presiden Joko Widodo yang kini semuanya sudah menjadi Jenderal TNI.
Baca SelengkapnyaAyah Try Sutrisno merupakan sopir Ambulans, sementara ayah Luhut Bisnsar sopir bus.
Baca SelengkapnyaDeretan mantan ajudan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang punya karir moncer di militer.
Baca SelengkapnyaBerikut empat anggota kepolisian yang masih berpangkat Kombes teman seangkatan Kapolri.
Baca SelengkapnyaKetika menyandang pangkat perwira pertama kepolisian, ia hanya menerima gaji puluhan ribu. Sementara, ia sudah harus menanggung kebutuhan keluarganya.
Baca Selengkapnya