Pahami, Ini Tata Cara Salat Gerhana Matahari

Merdeka.com - Wilayah Indonesia akan dilintasi gerhana matahari pada 20 April 2023 besok. Majelis Ulama Indonesia memberikan tata cara Shalat Kusuf atau salat gerhana matahari untuk dipraktikkan pada Kamis (20/4) besok.

"Salat dua rakaat dengan dua kali berdiri dan dua kali rukuk dalam setiap rakaatnya," kata Ketua MUI, KH Muhammad Cholil Nafis kepada Antara di Jakarta, Rabu (19/4).

Menurut Cholil, Salat Kusuf diawali dengan niat. Kemudian membaca surat Al Fatihah, dan diikuti dengan membaca surat yang lain. Pada saat ini disunnahkan untuk membaca surat yang agak panjang.

Setelah itu, melakukan rukuk dan kembali ke posisi awal takbiratulihram dan membaca surat Al Fatihah dan diikuti membaca surat yang lain. Kali ini disunnahkan untuk membaca surat yang lebih pendek dari takbiratulihram yang pertama.

Kembali dilanjutkan dengan rukuk dan iktidal serta diteruskan dengan sujud seperti sebagaimana salat dilakukan biasanya. Kemudian diulangi pada rakaat kedua dengan menambahkan duduk tasyahud dan salam.

"Cara inilah yang paling utama," imbuh Doktor Lulusan Universitas Malaya itu.

KH Cholil mengatakan ada cara lain yang lebih mudah. Yakni salat seperti salat sunah dua rakaat lainnya seperti tahiyatul masjid (shalat sunah masuk masjid) dan salat dengan tata cara Shalat Kusuf. Namun dengan tidak memanjangkan suratnya.

Makna Gerhana Matahari

Nafis mengatakan fenomena gerhana matahari merupakan peringatan dari Allah subhanahu wa ta ala (SWT) kepada manusia atas perbuatannya di dunia.

"Dalam kacamata keagamaan gerhana matahari itu berkenaan dengan perilaku manusia di muka bumi termasuk kerusakan," katanya.

Ia mengatakan, fenomena gerhana matahari merupakan kejadian yang Allah SWT ciptakan supaya manusia sadar dan tunduk kepada Allah SWT.

"Oleh karena itu manusia dianjurkan untuk memperbanyak istighfar, sedekah, salawat, dan melaksanakan salat gerhana sebagai bentuk pertaubatan," katanya.

Cholil menambahkan, dalam surat Yasin ada ayat yang berbunyi wa syamsu tajri limustaqarril lahaa. Tafsir ayat tersebut diceritakan peristiwa perputaran matahari pada porosnya dan penyebab terjadinya gerhana matahari.

"Gerhana matahari merupakan fenomena pengaduan matahari kepada Allah karena melihat keengganan manusia dalam beribadah kepada Allah," jelasnya.

Sebelumnya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah memprediksi fenomena gerhana matahari hibrida akan terjadi di Indonesia pada Kamis (20/4).

Fenomena tersebut dapat disaksikan di beberapa daerah di Indonesia kecuali di beberapa bagian utara Provinsi Aceh dan akan berakhir di Biak, Papua.

Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau kepada masyarakat Muslim untuk melaksanakan Shalat Kusuf (Shalat gerhana matahari) pada hari itu dengan disertai zikir dan doa untuk kesejahteraan dan kemajuan bangsa.