Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pakar: Potensi Gelombang Ke-3 Besar, Tapi Jumlah Kasus Covid-19 Tak Banyak

Pakar: Potensi Gelombang Ke-3 Besar, Tapi Jumlah Kasus Covid-19 Tak Banyak Prediksi gelombang ketiga Covid-19. ©2020 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan potensi terjadinya gelombang ketiga kasus Covid-19 di Indonesia tergolong besar. Tetapi, dia memprediksi jumlah kasus Covid-19 diprediksi tak akan lebih banyak dari gelombang pertama.

"Gelombang pertama itu 18 ribu pada bulan Januari 2021, apalagi gelombang kedua jumlah kasusnya sampai 54 ribu. (Potensi gelombang ketiga) akan kurang dari 5.000 kasus," ujar Tri dalam diskusi virtual yang diikuti di Jakarta dilansir Antara, Rabu (17/11).

Tri menjelaskan potensi gelombang ketiga itu akan muncul apabila sebagian masyarakat berkerumun dan tak memakai masker. Banyak yang menganggap bahwa COVID-19 telah melandai dan potensi penularan bakal berkurang, sehingga tak sedikit masyarakat yang abai prokes.

Orang lain juga bertanya?

Padahal, kata dia, pandemi masih berlangsung dan dibutuhkan kesadaran bersama dalam memutus rantai penularan. Paling penting tak menganggap enteng kendati telah mendapatkan vaksinasi dua dosis.

"Itu terbukti di negara-negara di Eropa meledak lagi (angka penularan) seperti di Inggris, Prancis, sekarang meningkat lagi," kata dia.

Kondisi lain yang bisa membuat gelombang ketiga terjadi yakni mobilitas yang tinggi saat Natal dan Tahun Baru. Mobilitas tinggi saat berlibur tak diiringi dengan kepatuhan menerapkan prokes. Natal dan Tahun Baru kerap menimbulkan kenaikan kasus pada Januari.

"Nah ini yang harus hati-hati, berkerumun. Mobilitas, boleh ke mana-mana asal tidak berkerumun," kata dia.

Tak hanya itu, faktor lainnya yang dapat memengaruhi lonjakan kasus yakni relaksasi PPKM yang terkesan terburu-buru sehingga membuat mobilitas masyarakat meningkat signifikan. Kemudian, kata dia, mesti mewaspadai subvarian Delta AY.4.2. yang sudah terdeteksi di negara tetangga; Singapura dan Malaysia.

"Lalu surveillance kita kurang baik atau kurang bisa menangkap kasus yang sesungguhnya. Jadi kasus yang sesungguhnya mungkin dilaporkan dua hari lalu. Sebenarnya (angka) lebih dari itu karena semua kabupaten/kota mau level satu," kata dia.

Untuk mencegah terjadinya gelombang ketiga atau lonjakan kasus, kata dia, ada sejumlah cara seperti membuat Perda soal wajibnya memakai masker dan tak berkerumun, memperbaiki surveillance dan tak terburu-buru melakukan relaksasi, hingga pendekatan hukum untuk membuat masyarakat taat prokes.

"Kultur kita cepat melupakan. Orang sudah lupa saat itu mendengar kematian akibat COVID-19, orang Indonesia cepat melupakan itu. Lalu memakai masker di kalangan tukang, di pasar baik penjual maupun pembeli, sudah kurang," katanya.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia

Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Jelang Nataru, Dinkes: Masih Aman & Sangat Terkendali
Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Jelang Nataru, Dinkes: Masih Aman & Sangat Terkendali

Sejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Data Kasus Covid-19 di Indonesia Sepekan Terakhir
Data Kasus Covid-19 di Indonesia Sepekan Terakhir

Terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Kembali Meningkat, IDI Minta Masyarakat Pakai Masker Lagi
Kasus Covid-19 Kembali Meningkat, IDI Minta Masyarakat Pakai Masker Lagi

PB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Pakar Minta Pemerintah Cek Antibodi Masyarakat
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Pakar Minta Pemerintah Cek Antibodi Masyarakat

Tjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat

mengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia

Kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.

Baca Selengkapnya
Heboh Isu Pandemi 2.0 di Tahun Ini, Begini Penjelasan Kemenkes dan IDI
Heboh Isu Pandemi 2.0 di Tahun Ini, Begini Penjelasan Kemenkes dan IDI

Ahli epidemiologi molekuler membuat heboh dengan pernyataan muncul gelombang pandemi 2.0.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1
Blak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1

Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.

Baca Selengkapnya