Panca Darmansyah Ayah Pembunuh 4 Anaknya di Jagakarsa Membaik, Polisi Mulai Gali Keterangan
Kondisi Panca Darmansyah (40) ayah pembunuh empat bocah dengan sadis di Jagakarsa mulai membaik.
Kondisi Panca dalam keadaan lemah dan dehidrasi saat pertama kali ditemukan di rumahnya.
Panca Darmansyah Ayah Pembunuh 4 Anaknya di Jagakarsa Membaik, Polisi Mulai Gali Keterangan
Kepala Rumah Sakit (Karumkit) RS Polri, Brigjen Hariyanto mengungkapkan, kondisi Panca Darmansyah (40) ayah pembunuh empat bocah dengan sadis di Jagakarsa. Menurutnya, saat ini keadaan Panca sudah mulai berangsur membaik setelah mendapatkan perawatan
"Saat ini setelah dua perawatan ini kondisinya berangsur membaik, dan tadi malam penyidik mulai melakukan pemeriksaan pendahuluan ya,"
kata Hariyanto, Jumat (8/12).
Jenderal bintang satu ini menjelaskan, kondisi Panca dalam keadaan lemah dan dehidrasi saat pertama kali ditemukan di rumahnya."Jadi ayahnya termasuk yang dikirim penyidik ke RS Polri ini nomor 1 adalah untuk kemanusiaan. Karena kondisnya sangat lemah, maka kita rawat ayah ini. Karena terjadi dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit," jelasnya.
"Adanya HB yang turun mungkin sebelumnya sudah ada ini," sambungnya.
Sebelumnya, Panca Darmansyah (40) diduga membunuh keempat anaknya di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Usai membunuh anaknya, Panca diduga ingin mengakhiri hidupnya menggunakan pisau.
Polres Metro Jakarta Selatan kini menaikkan status kasus dugaan pembunuhan itu dari penyelidikan ke tahap penyidikan.
"Kami sudah meningkatkan penyelidikan kasus ini ke tahap penyidikan,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Kamis (7/12).
Keputusan itu diambil setelah serangkaian proses penyelidikan dilakukan. Penyidik menemukan unsur pidana dalam kasus tewasnya empat bocah inisial VN berusia 6 tahun, S 4 tahun, A 3 tahun, dan A 1 tahun.“Kami menemukan dugaan tindak pidana dari peristiwa yang terjadi," kata dia.
Panca disebut-sebut sempat bertengkar dengan istrinya D sebelum penemuan mayat empat anaknya. Pertikaian tersebut diketahui oleh tetangga pada Sabtu (2/12).
"Jadi pintu rapat yang denger suami ibu dari musala tetangga dicari kemana-mana. 'Jangan pak, ampun' begitu kata suami ibu,"
cerita tetangga Panca, Titin.
merdeka.com
Ade Ary mengatakan, Panca sempat dipanggil kepolisian untuk diminta keterangan terkait KDRT tersebut. Hanya saja Panca berdalih tidak bisa memenuhi panggilan karena sedang menjaga anaknya.
"D selaku korban penganiayaan atau KDRT itu dirawat di RSUD Pasar Minggu kemudian saat akan melakukan pemeriksaan, saudara P menyampaikan masih menunggu anak-anaknya karena ibunya masih di RS," ucap Ade.