Panglima TNI: Pembebasan Pilot Susi Air Diupayakan Dengan Cara Persuasif
Merdeka.com - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyampaikan perkembangan operasi penyelamatan pilot maskapai Susi Air, Philips Mark Methrtens (37) yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Yudo mengatakan, operasi penyelamatan pilot Philips di Papua tidak bisa langsung dengan operasi militer tetapi dengan cara-cara persuasif.
"Kita masih terus laksanakan bersama TNI dan Polri, bahwasanya ini adalah proses penegakan hukum tidak bisa kita langsung laksanakan operasi militer dan tentunya kita tetap mengedepankan penegakan hukum. Karena ini, orang asing yang disandera KKB dan tentunya kita tetap upayakan dengan cara-cara persuasif," kata Yudo usai acara olahraga bersama di GOR Praja Raksaka, Denpasar Selatan, Bali, Rabu (22/2).
Sebelum melakukan penegakan hukum, Yudo mengatakan, upaya negosiasi juga dilakukan Pemerintah Daerah (Pemda) dan juga tokoh agama serta tokoh masyarakat kepada KKB. Menurut Yudo, cara persuasif diutamakan agar operasi penyelamatan sandera tak berdampak kepada masyarakat.
-
Siapa yang pimpin operasi TNI AL di Papua? Pelaksanaan operasi tersebut dipimpin Komandan Guspurla Koarmada III Laksamana Pertama TNI Wawan Trisatya Atmaja.
-
Siapa yang memimpin pasukan TNI di Papua? Danrem 173/PVB Brigjen TNI Frits Wilem Rizard Pelamonia menjelaskan bahwa Bandara di Agandugume tersebut telah dikuasai oleh OPM sejak awal Maret.
-
Kenapa Menteri Trenggono tidak menggunakan pengeboman untuk menenggelamkan kapal? 'Tidak pernah, nggak pernah (menenggelamkan),' kata Inspektur Jenderal (Irjen) KKP, Tornanda Syaifullah, kepada awak media di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Rabu (24/7). Tornanda mengatakan, bahwa kebijakan penenggelaman kapal ilegal melalui teknik pengeboman justru akan merusak ekosistem laut. Mengingat, terdapat area konservasi dibawah laut yang terdampak kebijakan pengeboman kapal.'Itu sebenarnya merusak, kalau kapal di bom, itu merusak konservasi di bawahnya, kan itu ikut rusak sebenarnya,' tegasnya.
-
Kapan operasi TNI AL di Papua dimulai? Operasi Siaga Tempur Laut dan penyekatan perbatasan di wilayah kerja Koarmada III itu berlangsung sejak Senin (22/4).
-
Mengapa Yudo Margono akan diganti sebagai Panglima TNI? Sebab, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono akan segera pensiun pada akhir November 2023.
-
Apa tujuan operasi TNI AL di Papua dan Maluku? 'Operasi Siaga Tempur Laut yang dilakukan saat ini langsung di bawah kendali Panglima Koarmada III Laksamana Muda TNI Hersan dengan target operasi di wilayah perairan Papua dan Maluku,' kata Kadispen seperti dilansir dari Antara.
"Kita sudah laksanakan dengan negosiasi, kita utamakan dari pemerintah daerah dan juga tokoh-tokoh agama dan tokoh-tokoh masyarakat. Kita, tidak bisa menyelesaikan ini dengan cara militer yang langsung diserang dan bukan itu" ujar dia.
Tak Ada Penambahan Pasukan
Yudo juga menegaskan bahwa tidak ada penambahan pasukan di Papua untuk membebaskan pilot Philips.
"Itu kemarin pergantian pasukan yang sudah ada di sana tidak menambah pasukan. Dan pasukan yang sudah ditugaskan di sana yang BKO pada Polri dan juga ada pasukan-pasukan organik yang sudah standby di sana," ujar dia.
Mantan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) ini menambahkan bahwa mediasi sudah dilakukan bupati, tokoh agama serta tokoh masyarakat terhadap KKB. Sementara personel TNI dan Polri mengamankan masyarakat yang mendapatkan ancaman dari KKB.
"Ini kita amankan di situ dan juga sarana dan prasarana fasilitas yang ada di sana yang kemarin sempat dibakar itu, kita amankan (oleh) TNI dan Polri," ujar dia.
Yudo meminta teror KKB di Papua tidak perlu dibesar-besarkan. Menurut dia, KKB hanya kelompok kriminal kecil yang memang hanya menekan dan meminta uang kepada masyarakat. Sebab menurut dia, mayoritas masyarakat Papua menginginkan perdamaian dan hidup layak.
"Jadi, ini sebagian kecil jangan dianggap ini kelompok besar. Itu terlalu dibesar-besarkan kadang-kadang. Ini kelompok kecil, ini kayak premanisme hanya meminta dan menekan masyarakat, meminta uang dan setelah itu kembali lagi dan setelah kehabisan (bekal) naik lagi. Ganggu lagi, bakar-bakar lagi, nekan-nekan lagi, begitu terus, menurut saya jangan dibesar-besarkan," kata dia.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Panglima TNI menyatakan tidak akan memakai operasi militer dalam pembebasan Pilot Susi Air.
Baca SelengkapnyaPilot Susi Air, Kapten Philips Mertens, sudah disandera KKB sejak Februari 2023 silam.
Baca SelengkapnyaJenderal Agus Subiyabto menjawab soal pilot Susi Air yang masih disandera oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Baca SelengkapnyaYudo meyakini dibawah kepemimpinan Agus, TNI akan bisa membebaskan Kapten Philip Mark
Baca SelengkapnyaAgus mengatakan pembebasan menggunakan soft power dan diplomasi militer.
Baca SelengkapnyaTerhitung sejak 7 Februari 2023 silam, Pilot Susi Air, berkebangsaan Selandia Baru, Kapten Philips Mark Merthens (37), disandera KKB.
Baca SelengkapnyaTNI akan menggunakan pendekatan soft power dengan dialog yang dilakukan tokoh masyarakat dan beberapa pejabat daerah.
Baca SelengkapnyaSetiap wilayah di Papua memiliki pengamanan atau operasi dan indikator yang berbeda-beda.
Baca SelengkapnyaDalam hal ini, pemerintah daerah (pemda) dianggap menjadi ujung tombak untuk melakukan negosiasi dengan KKB.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, pembebasan pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Marthens dari penyanderaan KKB di Papua
Baca SelengkapnyaTNI masih terus berupaya membebaskan Philips dengan mengendepankan upaya negosiasi.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto angkat bicara terkait pembebasan Pilot Pesawat Susi Air Kapten Philip Mark Merthens disandara hampir 1,5 tahun oleh KKB.
Baca Selengkapnya