Pasang Spanduk Tolak G20 Bali, 7 Mahasiswa Universitas Udayana Ditangkap
Merdeka.com - Tujuh mahasiswa diamankan petugas Satpol PP karena melakukan aksi demonstrasi menolak pelaksanaan KTT G20 di Bali, Selasa (15/11). Para mahasiswa itu diketahui dari Universitas Udayana (Unud) Bali dan melakukan aksi damai di depan umum di Jalan Sudirman, Denpasar, Bali.
Kepala Satpol PP Provinsi Bali, I Dewa Nyoman Rai Dharmadi mengatakan, para mahasiswa itu melakukan aksi dengan membentangkan spanduk bertuliskan 'G20 Ngae Ribet Nak Bali, G20 Bukan Solusi' yang artinya G20 bikin ribet orang Bali dan juga ada bertuliskan 'Indonesia People's Assembly.'
"Aksi damai menyampaikan aspirasi di depan umum membentangkan spanduk. Ada 7 mahasiswa (dari) Universitas Udayana," kata Dharmadi saat dihubungi, Selasa (15/11).
-
Bagaimana perpisahan mahasiswa KKN UGM? Perpisahan itu diwarnai dengan isak tangis para mahasiswa KKN
-
Mengapa mahasiswa KKN sedih berpisah? Kita disambut oleh warga dengan sangat hangat dan dilepas dengan kesedihan yang sampai sekarang masih terasa. Begitu tulusnya warga dan juga mama papa piara ikut mengantar kami sampai ke dermaga dan pelabuhan.
-
Dari mana WNI dipulangkan? Empat di antaranya telah dipulangkan ke Indonesia.
-
Siapa yang mengantar mahasiswa KKN UGM? Terlihat banyak warga di sana yang mengantar para mahasiswa KKN sampai ke dermaga.
-
WNI apa yang sudah dipulangkan? Berdasarkan data Kemlu, terdapat 10 WNI di Gaza. Empat di antaranya telah dipulangkan ke Indonesia.
-
Siapa yang baru saja lulus kuliah? Kabar gembira datang dari keluarga mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia, Susi Pudjiastuti. Putra bungsunya, Alvy Xavier, baru saja menyelesaikan studinya di salah satu universitas ternama di Amerika Serikat.
Satu Mahasiswa Dibawa ke Rumah Sakit
Menurut dia, satu mahasiswa dibawa ke rumah sakit karena demam setelah beraksi saat hujan. Namun ke tujuh mahasiswa tersebut sudah dipulangkan setelah diminta identitas dan diberikan arahan agar tidak melakukan aksi di depan umum. Karena aksi tersebut juga dapat laporan masyarakat yang tidak terima mengataskan nama Bali.
"Sudah dipulangkan datanya kita sudah simpan dan kita berikan arahan. Sementara aksinya disampaikan melalui digital saja, jangan menyampaikan demo di depan umum sehingga tidak menggangu ketertiban. Karena yang dilakukan kan di pinggir jalan," ujar dia.
Dia juga menyebutkan bahwa pihaknya meminta data pribadi atau KTP para mahasiswa itu untuk dicatat karena harus dilaporkan. Sehingga, adanya perhelatan KTT G20 tidak ditunggangi.
"Kita catat, kita buatkan laporan. Karena ini harus dilaporkan, perhelatan KTT G20 hati-hati jangan sampai ditunggangi dan juga jangan sampai ada kontraproduktif dari beberapa masyarakat mengatasnamakan Nak Bali. Setahu saya sebagai besar Nak Bali sangat mengapresiasi kegiatan G20. Makanya kami dapat laporan dari masyarakat, karena keberatan aksi itu," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia terpaksa diboyong menggunakan mobil ambulans karena terluka di bagian mata.
Baca SelengkapnyaMahasiswi KKN dikabarkan diusir warga dari lokasi KKN, lantaran menyebut gadis desa tak ada yang cantik di akun Instagram pribadi.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya memulangkan 16 pendemo yang ditangkap saat demo berujung ricuh di depan KPU dan DPR/MPR RI
Baca SelengkapnyaKorban merupakan mahasiswa baru asal Fakultas Kehutanan Untad.
Baca SelengkapnyaDelapan mahasiswa yang melakukan demo ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaMereka meneriakkan yel-yel meminta Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk mundur dari jabatannya dan segera pulang ke kampung halaman Solo.
Baca SelengkapnyaAksi ini digelar sebagai bentuk demokrasi untuk melawan Politik Dinasti serta menolak Pelanggaran HAM.
Baca SelengkapnyaMahasiswa menolak praktik politik dinasti dan mengkritisi putusan MK terkait batas usia capres dan cawapres.
Baca SelengkapnyaKedua orang yang kini sudah berstatus tersangka dan ditahan di Polda Jatim itu diketahui merupakan mahasiswa Universitas Ciputra (UC) Surabaya.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita tiga bendera Bintang Kejora yang memantik terjadinya pengepungan Asrama Mahasiswa Papua Cendrawasih IV Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaKemenPPPA sudah melakukan koordinasi dan pemantauan penanganan peserta unjuk rasa berusia anak di Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaI Nyoman Gde Antara dan tiga tersangka lain ditempatkan dalam kamar masa perkenalan lingkungan (mapenaling).
Baca Selengkapnya