Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pascabom Samarinda, Komnas PA minta deradikalisasi diintensifkan

Pascabom Samarinda, Komnas PA minta deradikalisasi diintensifkan Puslabfor Polri olah TKP Gereja Oikumene. ©2016 Merdeka.com/Nur Aditya

Merdeka.com - Peledakan bom di Gereja Oikumene Samarinda Kalimantan Timur beberapa waktu lalu telah menyebabkan satu balita, Intan Olivia meninggal serta tiga balita lainnya mengalami luka bakar serius. Kejadian itu menimbulkan keprihatinan Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak.

Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait meminta aparat keamanan untuk melaksanakan program deradikalisasi agar tidak ada lagi peledakan yang mengorbankan anak-anak. Hal itu dikemukakannya, setelah beberapa hari melakukan investigasi di wilayah sekitar lokasi kejadian.

"Supaya tidak menjadi korban anak-anaknya, program deradikalisasi harus dilakukan, tidak lagi melayani informasi yang membangun penistaan, membangun kekerasan kebencian. saya kira ini sudah harus dihentikan karena anak-anak yang menjadi korban," ujarnya usai mengisi Seminar Nasional Anak, Perempuan dan Perubahan Sosial di Aula Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Senin (21/11).

Dia mengemukakan, langkah tersebut merupakan bagian dari peningkatan fungsi intelijen negara dengan mengevaluasi program-program deradikalisasi terhadap orang-orang yang sudah menjalani dan mengakui kesalahannya dan sudah menjalani pemidanaan.

"Dan ini (program deradikalisasi) nampaknya tidak termonitor dengan baik," ujarnya.

Lebih lanjut, dia menyampaikan, dalam perspektif perlindungan anak peristiwa Bom Samarinda merupakan tindakan yang sangat biadab dan merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan yang harus dikutuk dan harus dihentikan.

"Apa pun perbedaan pandangan politik kita, cara kita mengimplementasikan niatan kita terhadap apa yang kita mau. Jangan korbankan anak-anak, karena anak-anak apalagi ini semua kan balita semua. Bayangkan anak balita yang tidak tahu apa-apa, dia harus meregang nyawa sia-sia dan tidak tahu apa yang terjadi dan menderita begitu amat luar biasa sepanjang hidupnya," ucapnya.

Diakuinya, akan sulit untuk melakukan terapi bagi anak-anak korban bom Samarinda yang harus menderita sepanjang hidupnya. Fakta pengeboman yang dilakukan di rumah ibadah, akan menjadi soal dalam proses terapi penyembuhan korban yang masih anak-anak.

"Bagaimana dia (korban) bisa menerima itu sebagai bagian dari hanya sekedar kecelakaan biasa. Tetapi, itu ternyata dilakukan secara sengaja dan dipasang dilempar dan dilakukan di rumah ibadah dan itu yang sulit dibangun terapinya bagi anak-anak korban," ujarnya.

Komnas Perlindungan Anak menilai bom Samarinda merupakan kejahatan kemanusiaan karena mengorbankan anak-anak. Arist mengemukakan fakta yang ditemukan, adalah telah terjadinya pelanggaran terhadap anak.

"Perampasan terhadap kemerdekaan dan hak hidup anak dengan cara pemaksaan lewat peledakan bom yang sangat menyakitkan. Bom itu fakta yang tidak bisa dipungkiri mengorbankan anak-anak kita. Oleh karena itu, berhentilah melakukan kejahatan terhadap anak, berhentilah melibatkan anak-anak baik itu dalam gerakan-gerakan kepentingan politik dan keyakinan," tuturnya.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jenderal Polisi Murka Aksi Beringas OPM Bakar Sekolah di Papua
Jenderal Polisi Murka Aksi Beringas OPM Bakar Sekolah di Papua

Dua hari terakhir, OPM membakar SDN dan puskesmas. Tak hanya itu, mereka juga mengancam guru dan tenaga medis.

Baca Selengkapnya
Terungkap Penyebab Rentetan Kontak Tembak KKB dengan TNI Polri di Intan Jaya Papua
Terungkap Penyebab Rentetan Kontak Tembak KKB dengan TNI Polri di Intan Jaya Papua

Tercatat sejak 19-23 Januari 2024, teror KKB menyebabkan satu anggota Polri meninggal dunia, 4 KKB meninggal dunia, dan 3 KKB luka tembak.

Baca Selengkapnya
3 Balita Tewas di Kebakaran Cipinang Ditinggal Terkunci saat Ibu Antar 2 Anak Lainnya ke Sekolah
3 Balita Tewas di Kebakaran Cipinang Ditinggal Terkunci saat Ibu Antar 2 Anak Lainnya ke Sekolah

Menurut Sutanto, sumber api saat ini diduga berasal dari rumah ketiga balita yang tewas dalam kebakaran tersebut.

Baca Selengkapnya
KKB Ilaga Papua Bakar Puskesmas, 1 Tewas dan 2 Ditangkap oleh Satgas TNI-Polri
KKB Ilaga Papua Bakar Puskesmas, 1 Tewas dan 2 Ditangkap oleh Satgas TNI-Polri

KKB Papua sempat kontak senjata dengan Satgas TNI-Polri

Baca Selengkapnya
Kebakaran di Cipinang Tewaskan 3 Balita, 17 KK Mengungsi ke Masjid
Kebakaran di Cipinang Tewaskan 3 Balita, 17 KK Mengungsi ke Masjid

Kebakaran diduga terjadi saat rumah salah satu warga berinisial Y mengalami korsleting listrik pada pukul 09.40 WIB.

Baca Selengkapnya
Tiga Balita Tewas dalam Kebakaran di Pulogadung
Tiga Balita Tewas dalam Kebakaran di Pulogadung

Api pertama kali muncul sekitar pukul 09.43 WIB lalu 10 unit mobil damkar langsung diterjunkan.

Baca Selengkapnya
Profil Irjen Imam Sugianto, Mantan Ajudan SBY yang Kini Usut Peristiwa Ledakan di Markas Polisi
Profil Irjen Imam Sugianto, Mantan Ajudan SBY yang Kini Usut Peristiwa Ledakan di Markas Polisi

Usut punya usut, titik ledakan berada di gudang penyimpanan barang bukti Gegana Polda Jatim

Baca Selengkapnya
Polisi Sebut KKB Bakar Sekolah di Pegunungan Bintang: Merusak Masa Depan Generasi Muda
Polisi Sebut KKB Bakar Sekolah di Pegunungan Bintang: Merusak Masa Depan Generasi Muda

Teror itu terjadi pada Jumat, 12 Juli 2024 dilakukan oleh anggota KKB Memokon, Jender Siktaop Alias Usoki, Aquino Kaladana, Yuni Mimin dan Enos Kakyarmabin.

Baca Selengkapnya
TNI-Polri Respons Serangan di Intan Jaya, 5 Anggota KKB Papua Tewas
TNI-Polri Respons Serangan di Intan Jaya, 5 Anggota KKB Papua Tewas

Rentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan KKB Papua terjadi sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1). Lima anggota KKB tewas dalam peristiwa itu.

Baca Selengkapnya
Dalam 3 Hari Terjadi Kasus Kebakaran Dua Kantor Distrik dan Penganiayaan Maut Pejabat di Papua Barat
Dalam 3 Hari Terjadi Kasus Kebakaran Dua Kantor Distrik dan Penganiayaan Maut Pejabat di Papua Barat

Polda Papua Barat melakukan penanganan terhadap persoalan tersebut.

Baca Selengkapnya
Satu KKB Tewas Ditembak saat Serang Pos TNI di Intan Jaya
Satu KKB Tewas Ditembak saat Serang Pos TNI di Intan Jaya

KKB melakukan penyerangan dari arah pemukiman warga.

Baca Selengkapnya
Kebrutalan OPM Hancurkan Masa Depan Anak Papua, Tega Bakar Sekolah Rata dengan Tanah
Kebrutalan OPM Hancurkan Masa Depan Anak Papua, Tega Bakar Sekolah Rata dengan Tanah

Organisasi Papua Merdeka (OPM) dengan brutal membakar sekolahan di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan.

Baca Selengkapnya