Pasukan Garuda di Darfur, merebut hati rakyat & menuai pujian PBB
Merdeka.com - Pasukan Garuda di bawah bendera PBB tengah bertugas di Darfur, Sudan. Sudah bertahun-tahun konfik berdarah terjadi di wilayah timur laut Benua Afrika itu.
Konflik pertama pecah pada 2003, pemberontak mengangkat senjata melawan pemerintahan Khartoum. Mereka menuntut pembagian lebih besar atas sumber-sumber daya dan kekuasaan. Diperkirakan 300.000 orang tewas selama konflik berlangsung.
Misi Uni Afrika dan PBB (UNAMID) dikerahkan sejak 2007. Sejak dua tahun lalu, Pasukan Garuda ikut dalam misi perdamaian di sana.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Siapa yang memimpin misi TNI? Mereka harus menyelundupkan senjata untuk membantu Bangsa Aljazair yang berjuang demi kemerdekaannya.
-
Di mana pasukan penjaga perdamaian PBB berpatroli? Mereka melakukan patroli di wilayah selatan Lebanon untuk secara netral memantau situasi di lapangan dan melaporkan setiap pelanggaran terhadap Resolusi 1701.
-
Kapan misi kemanusiaan dilakukan? Pada awal Bulan April lalu, sejumlah anggota TNI yang tergabung dalam kru pesawat Hercules C-130J TNI AU melakukan misi kemanusiaan bertajuk Solidarity Path Operation ke Gaza, Palestina.
-
Siapa saja yang terlibat dalam misi? Dilansir dari Indonesia.go.id, misi berisiko tinggi itu tak hanya melibatkan para prajurit Indonesia, namun juga prajurit dari delapan negara lain yaitu Mesir, Uni Emirat Arab, Belanda, Jerman, Belgia, Inggris, dan Prancis yang dipimpin oleh para prajurit dari Yordania.
-
Siapa yang terlibat dalam misi ini? 'Apabila kita menemukan kehidupan sejauh ini dari Matahari, itu akan menunjukkan bahwa kehidupan dapat berasal dari tempat lain selain Bumi,' ujar Mark Fox-Powell, seorang mikrobiolog planet dari Open University.
Kini yang bertugas di Darfur adalah Indonesian Battalion (Indobatt) 03 di bawah pimpinan Letkol Inf Syamsul Alam.
Salah satu tugas mereka adalah menggelar patroli rutin dan mengawal logistik milik Perserikatan Bangsa Bangsa. Tugas yang beresiko ini dijalankan lancar tanpa hambatan. Pasukan Indonesia diterima dengan baik oleh masyarakat setempat.
"Pasukan Indonesia mudah diterima di wilayah misi ini, dengan kemampuan tugas teritorial, keramahan kultur sosial budaya serta dikenal ramah-tamah, murah senyum, tegur sapa dan diterima dekat dengan warga lokal saat berinteraksi terhadap warga sipil dan anak-anak," ujar Letkol Syamsul.
Dengan sikap ramah, TNI berharap dapat membantu masyarakat Sudan melupakan trauma akibat konflik berkepanjangan.
Kegiatan patroli ini dilaksanakan setiap hari baik siang maupun malam, tergantung kebutuhan PBB. Kendaraan yang digunakan jenis Anoa (APC), LC, Truck, dan Ambulance.
"Patroli dilakukan oleh masing-masing Kompi A, B, C, dan D dibawah pimpinan Danki, Danton sesuai pembagian tugasnya. Daerah patroli di antaranya Sandikoro, Khaskhasa, Jhokana, Amara Jadid, Krinding, Ojejei, Bore Hole dan Doroti," jelasnya.
Sebelumnya, Satgas Indobatt 2 juga merebut simpati warga Darfur. Selama satu tahun bertugas di sana, pasukan TNI membangun tiga buah masjid. Salah satunya dibangun di daerah Firdhaus Village dan diberi nama 'Garuda Mosque'.
Pembangunan masjid ini menelan biaya Rp 1,7 miliar. Seluruhnya berasal dari iuran para prajurit TNI dan Pandu Sakti 97 (Alumni Akademi Militer 1997.
Duta Besar Indonesia untuk Sudan dan Eritrea Burhanuddin Badruzzaman menyampaikan rasa terima kasih sekaligus bangganya kepada Satgas Indobatt 02.
"Ini merupakan wujud diplomasi nyata dan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional terutama di lingkup pemerintah Sudan," kata Dubes Burhanuddin.
Pihak Sector West yang disampaikan oleh Head Of Office Mr Oemar Kane mengungkapkan rasa terimakasih. Dia memuji pasukan TNI yang jauh lebih baik dari pasukan negara lain.
"Satgas Indobatt 02 telah menetapkan standar tinggi yang tidak dapat dibandingkan oleh TCC (Troops Contributing Country) yang lain, baik dari segi sikap, perbuatan maupun profesionalisme dalam bertugas," katanya. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diikuti 140 personel Polri dengan rincian 116 Polki (Polisi Laki) dan 24 Polwan (Polisi Wanita).
Baca SelengkapnyaPolice Commissioner Christina Fossen menyampaikan, apresiasi sangat diberikan atas kehadiran delegasi Polri
Baca SelengkapnyaUntuk pertama kalinya TNI dan Polri menerima penghargaan dari PBB
Baca SelengkapnyaSelain berhati emas, sosoknya ternyata memang memiliki jiwa pekerja keras hingga berdedikasi tinggi menjadi abdi negara.
Baca SelengkapnyaSejak tahun 1989 Polri telah mengirimkan 3.984 personel pada 21 misi di 19 negara.
Baca SelengkapnyaNamanya dikenal banyak orang berkat misi mengejar sisa-sisa anggota Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) Poso, Ali Kalora cs
Baca SelengkapnyaTNI AD sudah memiliki alutsista dan Kapal Rumah Sakit yang lengkap dan bagus.
Baca SelengkapnyaPrajurit satgas pembawa bantuan kemanusiaan Palestina dapat hadiah umroh saat perjalanan pulang ke tanah air. Berikut informasinya.
Baca SelengkapnyaBantuan tersebut dikirim menggunakan pesawat Hercules C130 milik TNI AU.
Baca SelengkapnyaDalam misi kemanusiaan itu, mereka membawa sebanyak 20 palet barang bantuan yang total beratnya mencapai 3,2 ton
Baca SelengkapnyaPresiden keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada masa pemerintahannya mendapatkan helm dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Baca SelengkapnyaSuper Hercules C-130 J tersebut merupakan pesawat tercanggih yang dimiliki TNI AU.
Baca Selengkapnya