Paus Mati karena Makan Sampah Plastik di Wakatobi, Ini Solusi dari Greenpeace
Merdeka.com - Lembaga swadaya Greenpeace menyatakan, sampah plastik menjadi ancaman nyata bagi satwa, penemuan sampah plastik sebanyak 5,9 Kg dalam perut bangkai paus sperma yang terdampar di Pulau Kapota, Wakatobi, Sulawesi Tenggara pada beberapa waktu lalu telah mempertegas ancaman tersebut.
"Penemuan sampah plastik di dalam perut paus sperma menambah deretan panjang peristiwa hadirnya sampah plastik di tempat yang tidak seharusnya. Diperkirakan 94 persen plastik yang masuk ke lautan akan berakhir di dasar laut," kata juru kampanye Urban Greenpeace Indonesia, Muharram Atha Rasyadi melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (23/11).
Dia menyatakan, solusi utama untuk mengurangi invasi sampah plastik di lingkungan termasuk lautan adalah dengan mengurangi produksi dan penggunaan plastik sekali pakai secara signifikan.
-
Apa dampak sampah plastik bagi kehidupan laut? Kehidupan di dalam laut pun juga terancam. Sampah plastik yang terbuang ke laut dapat menyebabkan kematian hewan laut karena banyak hal, misalnya terjerat atau menelan plastik. Selain itu, mikroplastik yang terbentuk dari sampah plastik dapat masuk ke dalam rantai makanan manusia.
-
Mengapa sampah plastik berbahaya bagi ekosistem? Plastik di laut menyebabkan kerusakan ekosistem laut. Penyu sering memakan kantong plastik yang mengapung, mengiranya sebagai ubur-ubur, sementara burung laut dan ikan juga menelan serpihan plastik yang berakhir di perut mereka, yang dapat menyebabkan kematian karena kelaparan.
-
Mengapa sampah plastik sangat mencemari lingkungan? Selain dampak buruknya yang mampu mencemari lingkungan, permasalahan ini pun tentunya dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya karena dinilai sangat tidak higienis. Bukan hanya itu saja, tumpukan sampah ini juga mampu menciptakan ledakan gas metana yang berbahaya bagi keselamatan manusia.
-
Di mana sampah plastik mengapung? Sampah plastik mengapung di Sungai Ciliwung, Kanal Banjir Barat, Jakarta, Rabu (20/12/2023).
-
Bagaimana sampah plastik bisa sampai ke lautan? Limbah plastik ini meliputi kantong plastik, botol, sedotan, dan kemasan makanan yang mengalir dari sungai, pantai, serta aktivitas industri dan perikanan.
-
Bagaimana sampah plastik mengancam kesehatan manusia? Sampah plastik dapat membahayakan satwa laut yang memakan atau terperangkap dalam limbah plastik, serta berdampak buruk bagi kesehatan manusia melalui rantai makanan.
Greenpeace meminta semua sektor perlu menanggapi permasalahan ini dengan serius dan mengambil peran dalam penyelesaiannya.
Inisiatif pihak swasta seperti perusahaan produsen barang kebutuhan sehari-hari (fast moving consumer goods) harus lebih dari sekadar melakukan daur ulang.
"Perlu diingat bahwa tingkat daur ulang pun masih rendah sekali, hanya sembilan persen secara global," ujar Muharram.
Selain itu, pemerintah perlu membuat regulasi yang fokus pada pengurangan (reduksi) dan menunjangnya dengan meningkatkan kualitas sistem pengelolaan sampah secara nasional. Masyarakat juga harus lebih sadar akan permasalahan dan ancaman yang nyata ini. "Bila tidak bertindak sesegera mungkin, akan semakin banyak kehidupan satwa yang terancam oleh keberadaan sampah plastik," tandas Muharram.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ukuran hiu paus itu panjang total 8,27 meter dan lebar 4,1 meter.
Baca SelengkapnyaBangkai seekor paus sperma terdampar di Pantai Legian, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali, pada Kamis (7/12) sekitar pukul 14.00 Wita.
Baca SelengkapnyaSeekor paus sperma viral terdampar di Pantai Semawang, Sanur, Denpasar, Bali, Senin (18/12). Mamalia itu sempat akan diobati, namun tidak mampu bertahan.
Baca SelengkapnyaBangkai ikan besar ini masih berada di tepi pantai dan menanti tindakan lebih lanjut dari instansi yang berwenang.
Baca SelengkapnyaSebanyak 600 kilogram (Kg) sampah plastik berhasil diangkat komunitas penyelam tersebut.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang enam fakta penting tentang sampah plastik yang harus dipahami.
Baca SelengkapnyaIni merupakan hiu paus kedua yang ditemukan mati di kawasan itu dalam sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaJenis paus yang mati terdampar di Alor diduga paus pilot (Globicephala macrorhynchus).
Baca SelengkapnyaSusi terlihat bersemangat mengikuti Pawai Bebas Plastik. Ia juga membentangkan poster-poster menggegerkan.
Baca SelengkapnyaSampah plastik masih menjadi masalah utama dalam pencemaran lingkungan.
Baca SelengkapnyaPaus sirip adalah paus terbesar kedua, setelah paus biru.
Baca SelengkapnyaAhli menyebut kawanan paus tersebut menunjukkan perilaku yang jarang terjadi.
Baca Selengkapnya