PDN Diserang Hacker, AHY: Jangan Sekadar Ikut-ikutan Digitalisasi, Ini Data Rakyat
AHY berharap semua pihak di Kementerian setelah ini benar-benar membuat benteng keamanan yang kokoh. Sehingga tidak lagi ada kasus peretasan
AHY mengaku data kementeriannya tak terdampak karena belum terintegrasi ke PDN.
PDN Diserang Hacker, AHY: Jangan Sekadar Ikut-ikutan Digitalisasi, Ini Data Rakyat
Serangan Terhadap PDNS Diminta Jadi Pelajaran Berharga, AHY: Tak Sekedar Ikutan Digitalisasi Tapi Fokus pada Pengamanan
Insiden serangan siber ransomware pada Pusat Data Nasional (PDN) harus menjadi pelajaran untuk semua kementerian. Hal itu disampaikan Menteri ATR/BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
Seperti diketahui, serangan ransomware terjadi sejak Kamis (20/6) dan melumpuhkan sejumlah layanan, termasuk pelayanan imigrasi.
"Ini menjadi pelajaran berharga buat semua kementerian, termasuk kami ATR/BPN," kaa AHY, Rabu (3/7).
Dia menambahkan, dari kasus tersebut semua pihak diharapkan sadar bahwa ragam kebijakan digitalisasi yang digagas harus dibarengin sistem keamanan yang kokoh. Apalagi, dampak digitalisasi itu ada data-data pribadi masyarakat yang sudah seharusnya dilindungi negara.
"Agar tidak hanya sekadar ikut-ikutan dalam digitalisasi. Tetapi lebih fokus juga pada pengamanan seperti apa. Karena ini data rakyat, data pribadi yang harus kita amankan," ujar AHY.
Dalam kesempatan yang sama, AHY mengklaim data kementeriannya tidak terdampak karena belum terintegrasi ke sistem PDN. Sehingga, pihaknya mengaku tengah memperkuat sistem keamanannya.
"Sementara ini kami belum terintegrasi ke sistem PDN, kami masih internal. Nah inilah yang kami juga upaya untuk terus memperkuatnya, karena memang ada tahapan-tahapan yang harus dilakukan. Tetapi paling tidak itu menjadi pengingat kita semua bahwa semakin canggih sistem, tetapi juga selalu ada kerentanan," ungkapnya.
Ketua Umum Partai Demokrat ini menegaskan, tidak ada data kementeriannya secara umum yang diretas.
"Karena belum terintegrasi, rasanya belum ada ya secara khusus yang merupakan data kami," tegasnya.
AHY berharap semua pihak di Kementerian setelah ini benar-benar membuat benteng keamanan yang kokoh. Sehingga tidak lagi ada kasus peretasan seperti yang terjadi dan sebenarnya bukan kali ini saja.
"Jadi memang tujuan akhirnya semua pemerintahan baik pusat maupun daerah terintegrasi dalam data yang bisa diakses lebih mudah oleh semua. Tapi juga harus dibangun terlebih dahulu keamanan digitalnya. Tadi juga diingatkan oleh DPD RI jangan sampai tujuannya baik, tapi karena tidak kuat pengamanannya malah menjadi masalah," pungkasnya.
Kelompok Hacker Minta Maaf
Kelompok peretas yang menamakan Brain Chiper membuat pernyataan publik. Mereka bakal memberikan kunci enkripsi untuk Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 secara gratis pada Rabu besok (3/7). Tangkapan layar prnyataan dari Brain Chiper itu diunggah ulang oleh akun X @stealthmole_int, dilihat Selasa (2/7).
Melalui pernyataannya, Brain Chiper menyampaikan akan memberikan kunci secara gratis pada Rabu besok.
Mereka mengingatkan pemerintah untuk menyadari potensi-potensi serangan dan pentingnya merekrut orang spesialis berkualifikasi.
Brain Chiper sekaligus meminta maaf karena serangan yang dilakukan memiliki dampak terhadap banyak orang.