Pedihnya Gas Air Mata di Kawasan Palmerah Masih Terasa hingga Pagi Ini
Merdeka.com - Demo pelajar di depan DPR pada Senin (30/9) malam berujung bentrok. Aparat terpaksa menembakkan gas air mata di kawasan sekitar gedung Parlemen yakni Palmerah, Slipi hingga Semanggi untuk memukul mundur pendemo.
Massa baru dapat dibubarkan pada Selasa (1/10) dini hari. Hingga pagi Pukul 06.45 WIB, sisa gas air mata masih sangat terasa di sekitar kawasan tersebut.
Kawasan sekitar stasiun Palmerah atau tepatnya berada di belakang Gedung DPR, aktivitas sudah berjalan normal. Namun, tiap warga mengenakan masker lantaran gas sisa air mata masih terasa pedih.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Dimana demo buruh berlangsung? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Mengapa mahasiswa demo di tahun 1965? Para mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) itu tidak puas dengan kebijakan pemerintahan Orde Lama. Mereka terus melakukan demonstrasi dan meminta Presiden Sukarno bertindak tegas terhadap PKI dan menteri-menteri yang tidak becus bekerja.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
"Masih pedih banget (mata) saya, pengin cepat-cepat sampai kantor," kata Arya salah satu penumpang KRL saat menunggu Ojol di Palmerah.
Sementara pasukan oranye juga masih mengenakan pasta gigi di wajah dan masker saat menyapu jalanan di kawasan Palmerah dan Slipi. "Saya nyapu dari KS Tubu ke sini (Palmerah), pakai odol, tapi tetep perih banget," ucap Galih, salah satu petugas pasukan oranye.
Di sepanjang kawasan dekat stasiun Palmerah, jalanan sudah bersih dari sampah pendemo. Namun, di kawasan KS Tubun dan Pejompongan sisa-sisa batu masih banyak dan tengah dibersihkan oleh petugas.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya mengamankan puluhan orang yang terlibat demo rusuh pada Selasa dinihari WIB. Polisi mengamankan puluhan orang tersebut di berbagai titik bentrok seperti Simpang Susun Semanggi, di Jalan Tol Dalam Kota dan Jalan Gatot Subroto.
Ada 30 orang yang diamankan dan dibawa ke dalam Polda Metro Jaya. Kepolisian mengamankan orang tersebut usai berhasil mengendalikan situasi sekitar pukul 11 malam.
Saat ini pihak kepolisian sudah mencabut blokade jalan dari Cawang menuju Slipi. Namun untuk tol dalam kota blokade tersebut belum dicabut.
Akibat bentrok tersebut, sejumlah korban juga harus mendapat perawatan di rumah sakit. Salah satunya adalah di RS Angkatan Laut Mintohardjo yang terletak di kawasan Bendungan Hilir.
Reporter: Delvira Hutabarat
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaMereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.
Baca SelengkapnyaKoordinator aksi demo kamisan Semarang, Iqbal Alam merinci total 26 orang luka-luka dan 16 diantaranya harus dilakukan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaDemonstran kini sudah sampai menutup Tol Dalam Kota tepat di depan gedung DPR, Kamis (22/8) sore.
Baca SelengkapnyaHingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaMassa akhirnya mundur secara perlahan dan membubarkan diri dari sekitar gedung DPR RI
Baca SelengkapnyaSaling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca SelengkapnyaSituasi unjuk rasa menolak pengesahan revisi UU Pilkada di Gedung DPR, Jakarta, mulai memanas.
Baca SelengkapnyaKorban merupakan mahasiswa baru asal Fakultas Kehutanan Untad.
Baca SelengkapnyaPolisi memukul mundur pendemo karena sesuai aturan batas waktu menyampaikan aspirasi pukul 18.00 Wib.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan siswa yang terdampak akibat gas air mata sedang dalam pemulihan.
Baca SelengkapnyaPengunjuk rasa mendukung hak angket DPR terpantau melempari mobil komando massa penentang hak angket DPR.
Baca Selengkapnya