Pelempar bom molotov SMA 8 sakit hati dicukur satpam sekolah
Merdeka.com - Pelaku pelemparan bom molotov di SMA Negeri 8, Jalan Andi Mangerangi II Minggu (24/2) dini hari tadi diduga karena persoalan sepele. Pelaku sakit hati dan kecewa terhadap security sekolah Wadiono yang pernah mencukur rambut siswa karena dianggap sudah panjang.
Hal itu terlihat dari pesan yang dilemparkan oleh pelaku di tempat kejadian. Sebuah pesan yang ditulis pelaku diletakkan di halaman sekolah ditemukan bersama dengan pecahan botol bersumbu dan sebuah korek api.
"Yang saya hormati kepala sekolah dan semua saudara-saudara sekalian. Sebenarnya saya tidak ingin bertindak begini tetapi kepada satpam kita yaitu Wadi. Sebenarnya bukan cuma saya saja yang sakit hati tetapi semua murid laki-laki SMA 8 sangat kecewa."
-
Kenapa pelaku menikam mahasiswa? 'Motifnya, pelaku merasa ditipu dan sakit hati kepada korban,' ungkapnya.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Mengapa pelajar terlibat perkelahian? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana siswa SMP itu mencoba bunuh diri? 'Korban langsung melompat ke luar jendela, saat melompat korban sempat tersangkut di genteng lantai 2 Gedung SMPN 73, kkemudian jatuh ke lantai 1,' sambungnya.
"Kami ini bukan lagi anak-anak yang mau ditokak (dicukur) baru sedikit-sedikit memukul. Kamu seperti pemilik sekolah. Saya menyesal berbuat begini saya hanya ingin membuat satpam sadar bahwa anak SMA 8 tidak mau rambut digunting-gunting."
Pada bagian surat lainnya, pelaku berharap kejadian ini yang terakhir kalinya. "Saya sebagai pribadi sendiri minta tolong agar rambut tidak ditokak lagi tapi suruh agar rambutnya di rapikan saja, agar supaya kejadian ini tidak terulang lagi. Dengan ini mudah-mudahan apa yang saya sampaikan ada mendengarkannya."
Pelaku juga mengaku berani berbuat begitu karena sudah tidak bersekolah lagi di SMA 8. Demikian yang tertulis di dalam pesannya.
"Saya minta maaf saya berani begini karena saya sudah ndak sekolah lagi di sini."
Sebelumnya, pelemparan bom molotov di halaman sekolah sempat terlihat oleh satpam sekolah, Wadiono. Pelaku berjumlah dua orang. Usai melempar, pelaku melarikan diri ke arah jalan Andi Mangerangi I. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bubarkan Tawuran Pelajar, Satpam SMP di Bantul Malah Disabet Pakai Sajam
Baca SelengkapnyaKorban mengalami luka di bagian kepala sebelah atas kiri, luka lecet di bagian kaki.
Baca SelengkapnyaKarena merasa sakit hati, pelaku pun akhirnya menyebarkan video oral seks korban dengan dirinya.
Baca SelengkapnyaSelain mengaku anggota Basis, korban disebut sempat menantang kelompok lain di luar sekolah.
Baca SelengkapnyaPara pelaku ini menamakan kelompoknya dengan nama Bathrix Putra.
Baca SelengkapnyaPolisi juga telah memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan sejumlah bukti.
Baca SelengkapnyaMeskipun guru tersebut mencoba untuk tetap tenang, siswa itu justru semakin keras kepala dan terus mengajak gurunya untuk berkelahi.
Baca SelengkapnyaKasus bullying memang sangat sering terjadi, termasuk di Indonesia. Belum lama ini viral anak SMA di Banjarmasih menikam teman sekelas yang kerap membullynya.
Baca SelengkapnyaEmosi pelaku memuncak saat korban memfoto dan mengolok-oloknya saat salat Jumat.
Baca SelengkapnyaPolres Demak masih melakukan proses pengejaran kepada pelaku.
Baca SelengkapnyaAksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca SelengkapnyaKini, dua pelaku sudah diamankan polisi. Pelaku lainnya masih diburu.
Baca Selengkapnya