Pemanasan Global Picu Bencana Hidrometeorologi, Mensos Risma Minta Masyarakat Waspada
Merdeka.com - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini meminta masyarakat di kawasan rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan seiring adanya bencana hidrometeorologi. Kewaspadaan perlu ditingkatkan karena saat ini terjadi fenomena anomali cuaca sebagai dampak dari pemanasan global.
"Kita harus tetap waspada mengingat cuaca masih tidak menentu yang disebabkan anomali sebagai dampak global warming," ujar Mensos Risma dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (24/5).
Mensos mengingatkan masyarakat yang berada di lokasi rawan, seperti di lereng gunung, ketinggian atau tepian sungai untuk lebih waspada.
-
Kenapa BMKG minta warga waspada? Akibat prediksi itu masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaannya.
-
Kenapa mitigasi bencana penting? Pentingnya mitigasi terletak pada upaya membangun ketahanan masyarakat dan infrastruktur terhadap ancaman bencana. Melalui konsep ini, mitigasi berfungsi sebagai investasi jangka panjang untuk melindungi investasi dan sumber daya manusia.
-
Mengapa masyarakat diminta waspada? BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
-
Mengapa BMKG memperingatkan warga di Jateng tentang El Nino? Oleh karena itu, lembaga tersebut memperingatkan warga di berbagai daerah, termasuk di Jateng agar waspada terhadap fenomena tersebut.
-
Siapa yang memberikan imbauan terkait cuaca ekstrem? Pada Minggu (7/4), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemudik khususnya yang mengendarai sepeda motor agar mewadahi potensi cuaca ekstrem dengan intensitas sedang-lebat yang disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayag Jateng.
-
Siapa yang terlibat mitigasi bencana? Mitigasi bencana melibatkan berbagai tindakan dan strategi untuk mengurangi risiko serta dampak bencana.
Minta Warga Pindah
Saat mengunjungi lokasi bencana longsor di Kampung Pasir Pogor, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Senin (23/5), Mensos Risma juga meminta masyarakat setempat untuk pindah sementara waktu dari lokasi yang rawan longsor saat hujan deras untuk menghindari jatuhnya korban jiwa.
"Bencana itu kan tidak bisa diprediksi. Tapi langkah antisipasi harus dilakukan dengan baik agar kerugian bisa diminimalisir," tuturnya seperti dilansir Antara, Selasa (24/5).
Di lokasi bencana tampak sejumlah rumah warga rusak akibat tebing setinggi enam meter longsor dan mengakibatkan satu orang meninggal dunia.
Serahkan Santunan
Dalam kesempatan itu, Mensos juga menyerahkan santunan kepada ahli waris para korban. Kemensos Rp15 juta untuk setiap ahli waris.
Selain itu, Risma juga meminta kepada camat dan kepala desa untuk membantu pengurusan BPJS.
Untuk anak-anak, Mensos memastikan akan membantu agar mereka bisa terus sekolah dengan mengirimkan peralatan sekolah dan untuk pakaian sehari-hari akan disiapkan dan dikirimkan ke lokasi.
Banjir Rob
Selain di Bogor, Kemensos juga menangani bencana untuk korban banjir rob di Kota Semarang, Kabupaten Demak, dan sekitarnya.
Untuk membantu para penyintas bencana, Kemensos melalui Sentra Terpadu Kartini Temanggung telah mengirimkan bantuan logistik ke Dinas Sosial Kota Semarang.
Rincian bantuan yang diberikan yakni selimut 900 lembar, sandang bayi 580 paket, popok bayi 438 paket, sandang dewasa 1.200 paket, foodware 27 paket, perlengkapan dapur keluarga 7 paket, kids wear 430 paket, family kit 28 paket, makanan siap saji 2.900 paket, makanan anak 2.290 paket, dan lauk pauk siap saji 1.980 paket.
Bantuan logistik Kemensos juga dikirimkan dari Sentra Terpadu Soeharso Surakarta ke Dinas Sosial Kabupaten Demak untuk para penyintas banjir.
Rincian bantuan berupa selimut 400 lembar, sandang bayi 600 paket, popok/pampers bayi 438 paket, sandang dewasa 400 paket, foodware 100 paket, perlengkapan dapur keluarga 10 paket, kids wear 12 paket, makanan siap saji 1.250 paket, makanan anak 1.620 paket, lauk pauk siap saji 1.920 paket, dan air minum kemasan delapan dus.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Puan Maharani, infrastruktur yang kokoh akan mengurangi risiko bencana alam akibat cuaca ekstrem.
Baca SelengkapnyaPenyebab kembali tingginya curah hujan akibat fenomena regional seperti gelombang Kelvin, gelombang Rossbi, dan Madden-julian di sejumlah wilayah tanah air.
Baca SelengkapnyaHari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang
Baca SelengkapnyaBMKG sebelumnya mengatakan, gempa megathrust di Indonesia tinggal menunggu waktu.
Baca SelengkapnyaKenaikan suhu udara ini diduga akibat perubahan iklim yang menganggu kehidupan masyarakat.
Baca SelengkapnyaNelayan Muara Angke saat ini menghadapi tantangan besar dengan adanya perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaHeatwave yang tengah melanda berbagai wilayah di dunia termasuk Indonesia ini perlu penanganan yang tepat.
Baca SelengkapnyaKetua MASINDO, Dimas Syailendra Ranadireksa, menjelaskan upaya sadar risiko perlu diimplementasikan oleh semua pihak dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Selengkapnyamengimbau semua pihak yang terlibat dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 untuk waspada terhadap potensi peningkatan hujan sampai saat acara penutupan PON
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi saat ini masih dipengaruhi adanya fenomena regional, seperti Madden-Julian Oscillisation, gelombang Rossby dan Kelvin.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menghimbau masyarakat agar mengantisipasi ancaman El Nino
Baca SelengkapnyaDari gempa bumi hingga banjir, bencana alam telah menjadi ancaman konstan bagi manusia sepanjang peradaban.
Baca Selengkapnya