Pembantaian Rawagede, DPR terima permintaan maaf Belanda
Merdeka.com - Kerajaan Belanda berencana meminta maaf kepada Pemerintah Indonesia terkait 'dosa lama' yang mereka lakukan dalam tragedi pembantaian yang dilakukan oleh tentara Belanda terhadap warga pribumi di daerah Rawagede, Kerawang.
"Saya kira ini menunjukkan sikap yang baik dalam rangka menjalin hubungan erat lagi," kata Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanudin di Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (2/9).
Menurut TB Hasanudin, permintaan maaf Belanda dapat menjadi pelajaran untuk Indonesia dalam menyelesaikan sejumlah pelanggaran HAM masa lalu. Sebagai wakil rakyat, dia pun mengaku antusias dan menerima permintaan maaf Belanda.
-
Kapan Agresi Militer Belanda II terjadi? Pada tanggal 19 Desember 1948, Indonesia mengalami salah satu peristiwa paling kritis dalam sejarahnya, yaitu Agresi Militer Belanda II.
-
Kapan Agresi Militer Belanda I terjadi? Mengutip dari beberapa sumber, berlangsungnya Agresi Militer Belanda I ini tepat di hari ketiga puasa.
-
Dimana Agresi Militer Belanda I terjadi? Di Sumatera, Belanda ingin menguasai pertambangan dan perkebunan. Sementara di Jawa, Belanda bergerak ke Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat, dengan tujuan menguasai pabrik, pelabuhan, dan perkebunan.
-
Kenapa Belanda melancarkan Agresi Militer I? Serangan ini dilakukan dengan dalih bahwa Indonesia merupakan Negara Federal yang masih di bawah kekuasaan Belanda.
-
Kapan pembantaian terjadi? Berdasarkan penanggalan radiokarbon menunjukkan mereka meninggal sekitar Zaman Perunggu Awal (2200 hingga 2000 SM).
"Jadi permintaan maaf Belanda ini, walau baru dilakukan setelah sekitar 60 tahun lalu dari peristiwanya, kita bisa terima," terangnya.
Sebelumnya, Kerajaan Belanda akan meminta maaf kepada Indonesia, terkait peristiwa pembantaian yang dilakukan selama periode penjajahan 1945 sampai 1949 atau dikenal dengan agresi militer Belanda I.
Rencananya, Duta Besar Belanda untuk Indonesia akan secara resmi menyatakan permintaan maaf di Jakarta pada 12 September nanti.
Pembantaian Rawagede adalah peristiwa pembantaian penduduk Kampung Rawagede (sekarang terletak di Desa Balongsari, Rawamerta, Karawang). Lokasi Rawagede berada di antara Karawang dan Bekasi.
Pada 9 Desember 1947 sewaktu melancarkan agresi militer I sebanyak 431 penduduk menjadi korban pembantaian ini. Ketika tentara Belanda menyerbu Bekasi, ribuan rakyat mengungsi ke arah Karawang.
Pertempuran kemudian berkobar di daerah antara Karawang dan Bekasi, mengakibatkan jatuhnya ratusan korban jiwa dari kalangan sipil. Pada 4 Oktober 1948, tentara Belanda melancarkan pembersihan.
Dalam peristiwa ini 35 orang penduduk Rawagede dibunuh tanpa alasan jelas. Peristiwa dikira menjadi inspirasi dari sajak terkenal Chairil Anwar berjudul 'Antara Karawang dan Bekasi'. Namun ternyata dugaan tersebut tidak terbukti.
Pada 14 September 2011, Pengadilan Den Haag menyatakan pemerintah Belanda harus bertanggung jawab dan membayar kompensasi bagi korban dan keluarganya. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasukan elite baret hijau Belanda membantai ratusan warga Rawagede, Karawang. Ini pengakuan saksi tentang kejadian mengerikan itu.
Baca SelengkapnyaPenyerangan di Rawagede ini dicap sebagai bagian dari kejahatan perang.
Baca SelengkapnyaKIsah pembantaian masyarakat Aceh oleh penjajah Belanda.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tragis ini berlangsung antara Desember 1946 hingga Februari 1947.
Baca SelengkapnyaSetelah melewati pertarungan yang sengit, pada akhirnya Kota Purwokerto berhasil dikuasai Belanda.
Baca SelengkapnyaTepat hari ini, 21 Juli pada tahun 1947 silam, Belanda melancarkan Agresi Militer I di Indonesia.
Baca SelengkapnyaHari Korban 40 Ribu Jiwa kembali diperingati di Monumen Korban 40 Ribu Jiwa, Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaPeringatan ini bertujuan mengenang dua peristiwa yang terjadi dalam satu hari.
Baca SelengkapnyaWesterling tiba di Makassar pada 5 Desember 1946, tanpa basa-basi mereka langsung membuat teror dan mimpi buruk bagi masyarakat setempat.
Baca SelengkapnyaPada 1947, umat islam Tanah Air berperang melawan Belanda pada hari ketiga puasa.
Baca Selengkapnya74 tahun berlalu, ini kisah Peristiwa Situjuah yang renggut banyak pejuang Pemerintah Darurat RI.
Baca SelengkapnyaPuncak dari penyerbuan ini adalah pengibaran bendera merah putih di markas tentara Belanda di Bukit Teling.
Baca Selengkapnya