Pembunuhan Aktivis Kemanusiaan PD Persis Garut, Polisi Tetapkan 4 Tersangka
Motif pembunuhan terhadap Panji masih didalami polisi.
Kepolisian Resor Garut menetapkan empat orang tersangka pelaku penikaman yang menyebabkan Panji Nurhakim (37), aktivis kemanusiaan PD Persis Garut, meninggal pada Minggu (15/10). Namun motif pembunuhan itu masih dalam penyelidikan polisi
Pembunuhan Aktivis Kemanusiaan PD Persis Garut, Polisi Tetapkan 4 Tersangka
"Setelah kami lakukan pemeriksaan intensif, pengumpulan barang bukti, pemeriksaan saksi dan gelar perkara akhirnya kami tetapkan keempatnya sebagai tersangka. Untuk motifnya masih dalam pendalaman kami, dalam waktu dekat ini kami akan segera ungkap dan rilis di media," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Garut AKP Ari Rinaldo Senin (16/10).
Sementara Ketua Pengurus Daerah (PD) Persatuan Islam (Persis) Garut Ustaz Ena Sumpena mengungkapkan bahwa Panji Nurhakim aktif di Siaga Bencana (Sigab) Persis Garut sejak tahun 2018. Ia lebih aktif sebagai aktivis kemanusiaan.
Sebelumnya Panji memang sempat aktif di salah satu komunitas kelompok motor, namun setelah aktif di PD Persis Garut posisinya berubah sebagai penengah bila terjadi masalah. "Panji adalah seorang yang banyak silaturahmi dengan komunitas apapun dan dia itu pandai bergaul," kata Ena.
"Rekannya memandang Panji seorang yang memiliki kepedulian tinggi. Oleh karena itu, pantas bagi Panji dipandang sebagai senior yang memiliki satu kepedulian yang luar biasa. Barangkali, yang namanya Panji ini selalu mementingkan kepentingan orang di atas kepentingannya, oleh karena itu betul-betul seorang aktivis yang manusiawi," sambungnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa sebelum meninggal, Panji bukanlah dalam posisi sebagai bagian dari kelompok bermotor. Ia amun berangkat untuk kepentingan islah yang terjadi pada kawan-kawannya di komunitas motor.
Terlepas dari semua itu, selama aktif di Sigab Persis Garut, Panji diketahui telah menyelesaikan pembangunan di beberapa lokasi bencana. "Mulai pembangunan musala atau masjid di Karang Tengah, pembangunan rumah warga akibat longsor, dan juga pembangunan pascagempa di Cugenang Cianjur. Beliau ditugaskan selama tiga bulan untuk menyelesaikan bantuan dari jamaah Persis Garut untuk korban gempa cianjur," ungkapnya.
Ena juga mengaku bahwa ia sempat memberikan tugas khusus kepada Panji untuk melakukan pembinaan ratusan desa yang tersebar di 42 kecamatan di Kabupaten Garut. "Maka pantas, saya memandang jenazah Panji sebagai mayat yang baik, enam ambulans mengantar Panji. Saya juga sebagai ketua PD belum tentu seperti itu," ucapnya.
Ia berharap agar pihak kepolisian mengusut kasus pembunuhan Panji hingga tuntas. "Sebab kalau dibiarkan korban bisa bertambah. Jangan sampai fitnah berjatuhan setelah Panji meninggal," sebutnya.
"Saya juga mohon kepada keluarga dan kawan-kawan Panji untuk menahan diri dan menghormati hukum yang berlaku, semoga pihak berwenang yang bertanggung jawab bisa menjalankan tugasnya dengan baik," pungkasnya.