Pemerintah pertahankan status bebas polio
Merdeka.com - Pekan Imunisasi Nasional Polio merupakan bagian dari perjuangan besar seluruh umat manusia untuk memerangi penyakit dan virus polio. Dengan program ini, pemerintah ingin menciptakan generasi yang lebih sehat dan berkualitas yang bebas dari cacat tubuh karena penyakit polio.
“Melalui Pekan Imunisasi Nasional, semua anak balita diberi imunisasi tambahan polio, agar mereka kebal terhadap penyakit polio. Kita berharap melalui PIN Polio sekarang ini, Indonesia dapat mempertahankan status bebas polio dan berkontribusi dalam mewujudkan dunia bebas polio pada tahun 2020,” kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani.
Hal itu dikatakan Puan saat acara pencanangan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio, di Solo, Selasa (8/3), lewat keterangan tertulis. Pada Maret 2014 silam, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Indonesia sebagai negara bebas polio lewat Conference Hall World Health Organization, South-East Asia Regional Office di New Delhi India.
-
Bagaimana cara mencegah polio? Langkah paling efektif untuk mencegah polio adalah dengan melakukan imunisasi.
-
Apa itu polio? Polio adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio dan bisa menyebabkan kelumpuhan permanen pada anak-anak.
-
Siapa yang terlindungi dari polio? Dengan memberikan vaksin secara luas kepada anak-anak, kita tidak hanya menjaga kesehatan generasi muda, tetapi juga membantu menciptakan dunia yang bebas dari penyakit yang dapat dicegah ini.
Puan mengatakan, program imunisasi merupakan salah satu program kesehatan yang paling efektif dalam Pembangunan Kesehatan - utamanya dalam Pengendalian Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi atau PD3I - yang mencakup sasaran 5 juta orang bayi di seluruh Indonesia.
“Hari ini dilaksanakan pencanangan sebagai tanda dimulainya Pekan Imunisasi Nasional Polio yang dilaksanakan secara serentak pada tanggal 8 – 15 Maret 2016 di seluruh tanah air, kecuali Provinsi Bali. Sasaran kegiatan PIN adalah anak usia 0 – 59 bulan (balita), yang merupakan kelompok paling rentan untuk tertular penyakit polio,” jelas Puan.
Puan menambahkan kegiatan ini penting dilakukan sebagai upaya mitigasi dalam memberikan perlindungan optimal dari penyakit polio di Indonesia. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah untuk selalu mempertahankan cakupan imunisasi rutin dengan target cakupan imunisasi polio di atas 95 persen.
Mengingat pentingnya keberhasilan PIN Polio bagi kesehatan anak-anak generasi penerus, Puan mengimbau agar semua pihak dapat melakukan upaya dan memberikan dukungan bagi kesuksesan PIN Polio ini.
“Saya serukan agar semua anak balita Indonesia di seluruh Tanah Air dibawa ke Pos PIN yang terdekat untuk memperoleh tetesan vaksin polio,” pungkas Puan.
Acara pencanangan PIN Polio, juga dihadiri Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Kesehatan Nila Djuwita F. Moeloek. Usai sambutan, Ibu Negara bersama Menko PMK dan Menteri Kesehatan meneteskan vaksin kepada anak.
Terlihat Ibu Negara Iriana menggendong salah satu anak, yang kemudian diteteskan vaksin oleh Menko PMK Puan Maharani.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketahui jadwal pelaksanaan PIN Polio Tahap 2, di mana bisa memperolehnya, serta ditujukan pada siapa saja.
Baca SelengkapnyaVaksin Polio Bisa Bikin Cacat Mitos atau Fakta? Begini Penjelasan Pakar
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan agar anak-anak harus mendapatkan vaksin polio sebanyak empat kali.
Baca SelengkapnyaPemkot Tarakan melaksanakan Kick Off pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI menyebut vaksin nOPV2 telah dikembangkan sejak tahun 2011 dan mulai diberikan sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaUntuk mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB), pemerintah terus mendorong program imunisasi polio dengan menggelar PIN.
Baca SelengkapnyaMencegah anak untuk tidak terinfeksi Polio sangat penting.
Baca SelengkapnyaDokter anak menegaskan bahwa imunisasi polio tetap aman diberikan pada anak berkebutuhan khusus kecuali pada penderita masalah kesehatan tertentu.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini dilakukan secara massal dan serentak sebagai bentuk penanggulangan kejadian luar biasa atau KLB Polio.
Baca SelengkapnyaPasien dijadwalkan menjalani kontrol kembali di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta pada bulan depan.
Baca SelengkapnyaProgram tersebut bertujuan untuk melindungi anak-anak dari ancaman penyakit polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.
Baca Selengkapnya